EVALUASI KEBERLANJUTAN WISATA BAHARI PULAU PAHAWANG KABUPATEN PESAWARAN
Abstract
Keberlanjutan pariwisata merupakan suatu proses yang kontinyu dalam mengawasi dampak serta implementasi dari pencegahan dalam suatu aktivitas pariwisata. Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat keberlanjutan wisata bahari Pulau Pahawang Kabupaten Pesawaran. Dalam menilai keberlanjutan wisata bahari, ruang lingkup materi yang akan dianalisis adalah ekologi, ekonomi, sosial budaya, infrastruktur dan teknologi, serta kelembagaan sebagai aspek dalam komponen keberlanjutan yang harus diintegrasikan untuk mengevaluasi performa “baik” dan “buruk” dalam pengembangan wisata bahari di Pulau Pahawang. Metode kuantitatif dibentuk pada hasil akhir dari metode kuantitatif untuk menjelaskan lebih lanjut mengenai hasil analisis. Data primer dalam metode kualitatif didapatkan melalui wawancara mendalam dengan beberapa stakeholder seperti pemerintah daerah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), pengusaha, Kepala Desa dan Komunitas Mangrove. Hasil dari Analisis MDS menunjukan bahwa keberlanjutan dimensi ekologi (53,998%) dan dimensi ekonomi (51,288%) pada tingkat yang cukup berkelanjutan, sedangkan dimensi sosial budaya (42,629%), dimensi kelembagaan (37,678%), dan dimensi infrastruktur dan teknologi (37,881%) berada pada tingkat kurang berkelanjutan.Downloads
References
Abdillah, D. (2016). Pengembangan Wisata Bahari di Pesisir Pantai Teluk Lampung. Jurnal Destinasi Kepariwisataan Indonesia, vol. 1, 45-66.
Agustina, I. H. (2007). Keberlanjutan Pada Beberapa Kota Baru dan Permukiman Berskala Besar. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, 11-37.
Anwar. (2011). Pengembangan dan Keberlanjutan Wisata Bahari di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kota Makassar. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Dinas Pariwisata Kabupaten Pesawaran. (2015). Rencana Induk Pariwisata Daerah (RIPPDA) Kabupaten Pesawaran 2017-2031. Kabupaten Pesawaran: Dinas Pariwisata Kabupaten Pesawaran.
Hall, C. M. (1999). Tourism and Politics: Policy Power and Place. New York: John Wiley & Sons.
Isye Susana Nurhasanah, Nava Neilulvar Alvi, Citra Persada. (2016). Perwujudan Pariwisata Berkelanjutan Melalui Pemberdayaan Masyarakat Lokal di Pulau Pahawang, Pesawaran, Provinsi Lampung. Jurnal Tata Loka, 117-128.
J. Alder, T. Pitcher, K. K. Preikshot and B. Ferris. (2000). How Good is Good?: A Rapid Appraisal Technique For Evaluation of The Sustainability Status of Fisheries of The North Atlantic. Sea Around Us Methodology Review, 136-182.
Pesawaran, Pemerintah Daerah. (2016). Data Sektor Kelautan dan Perikanan. Pesawaran: Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran.
Siswanto. (2007). Pariwisata dan Pelestarian Warisan Budaya. Yogyakarta: Balai Arkeologi Yogyakarta.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif (Research and Development). Bandung: Alfabeta Bandung.
T. Pitcher dan D. Preikshot. (255-270). Rapfish: A Rapid Appraisal Technique to Evaluate the Sustainablity Status of Fisheries. Fisheries Research , vol. 3, 2001.
WTO. (2004). Indicators of Sustainable Development for Tourism Destinations: A Guidebook. Madrid: UNWTO.
WTO. (2014). UNWTO Tourism Highlights. Madrid: UNWTO.
Copyright (c) 2018 Plano Madani : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
By Submitting your manuscript to our journal, your are following Copyright & License