KARAKTERISTIK KRIMINALITAS DI KAWASAN PERMUKIMAN (STUDI KASUS: PERUMAHAN DAN KAMPUNG KABUPATEN SLEMAN)

  • Widyasari Her Nugrahandika Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Gadjah Mada
    (ID)
  • Retno Ramadhani Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Gadjah Mada
    (ID)
  • Ishmah Aditia Nurfajrina Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Gadjah Mada
    (ID)

Abstract

Keamanan menjadi salah satu isu dalam mewujudkan sustainable cities and communities untuk mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development goals). Keamanan berkaitan erat dengan kejahatan atau kriminalitas. Lokasi yang rawan terjadi tindak kejahatan adalah daerah perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik kriminalitas yang terjadi di perumahan dan kampung, serta upaya pencegahan kriminalitas di daerah perkotaan di Kabupaten Sleman. Penelitian ini menggunakan pendekatan deduktif dengan metode analisis kuantitatif-kualitatif. Pada metode analisis kuantitatif, digunakan teknik statistik yang meliputi statistik deskriptif dan statistik inferensial dengan uji korelasi chi-square test. Sedangkan metode analisis kualitatif digunakan untuk mendukung analisis karakteristik kriminalitas dan upaya pencegahannya. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa jenis kriminalitas yang rawan terjadi di Kabupaten Sleman adalah pembunuhan, penganiayaan, penodongan dengan senjata tajam/api, pencurian, dan penjambretan dimana pencurian memiliki tingkat kriminalitas tertinggi. Kriminalitas di kampung pada umumnya memiliki kecenderungan terhadap pola jalan dan lingkungan, fasilitas sekolah sebagai fasilitas umum permukiman, tingkat keramaian berdasarkan kedekatan kelas jalan, dan pemeliharaan lingkungan terhadap vandalisme. Sementara kriminalitas di perumahan pada umumnya memiliki kecenderungan terhadap pola jalan dan lingkungan, signage sebagai sarana keamanan fisik, tipe bangunan kawasan permukiman sekitar, dan tinggi bangunan kawasan permukiman sekitar. Konsep CPTED (Crime Prevention Through Environmental Design) yang berpengaruh terhadap upaya pencegahan kriminalitas di kawasan permukiman di kawasan perkotaan adalah territoriality yang diperkuat dengan adanya surveillance yang diperkuat oleh adanya interaksi sosial antar masyarakat, access control, serta maintenance dan target hardening (home maintenance) yang dilakukan oleh pemilik dan masyarakat.

 

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Widyasari Her Nugrahandika, Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Gadjah Mada
Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik UGM

References

Adel, Heba. Salheen, Mohamed, Mahmoud, A. Randa (2015). Crime in relation to urban design. Case study: The Greater Cairo Region. Ain Shams Engineering Journal. diakses dari www.elsevier.com/locate/asej. www.sciencedirect.com

Chamberlain, Alyssa W dan Hipp, John R. 2015. “It's all relative: Concentrated disadvantage within and across neighborhoods and communities, and the consequences for neighborhood crime.” Arizona, US: Jurnal Hukum Kriminal.

Departemen PU. 2009. Kamus Penataan Ruang. Edisi kedua. Jakarta: direktorat jenderal penataan ruang.

Donnelly, Patrick G., "Newman, Oscar: Defensible Space Theory" (2010). Sociology, Anthropology, and Social Work Faculty Publications. Paper 30.

Jacobs, J. (1961). The Life and Death of Great American Cities. New York: Vintage.

Kwanda, Timoticin. 2000. Penerapan Konsep Perencanaan Dan Pola Jalan Dalam Perencanaan Realestat1 Di Surabaya. Dimensi Teknik Arsitektur Vol. 28, No. 2, Desember 2000: 106 – 113

Linden R. Situational crime prevention: its role in comprehensive prevention initiatives. IPC Rev 2007;1:139–59.

Mohit, Mohammad Abdul. Hannan, Mohamed Hassan Elsawahli (2012). A Study of Crime Potentials in Taman Melati Terrace Housing in Kuala Lumpur: Issues and Challenges. Procedia - Social and Behavioral Sciences 42 (2012) 271 – 283.

Newman, Oscar. 1996. Creating Defensible Space.Washington, DC: U.S. Department of Housing and Urban Development

Newman, Oscar. 1972. Defensible Space: Crime Prevention Througj Urban Design. New York: Macmillan

Osman, Wiwik Wahidah dan Patandianan, Marly Valenti. 2014. Sistem Perumahan dan Permukiman. Universitas Hassanudin

Oxford English Dictionary 1989.

Ramdhon, Akhmad. 2015. 'Kampung Kota dan kota Kampung: Tantangan Perencanaan Kota di Indonesia #1', Kampungnesia.org [online],tersedia: http://kampungnesia.org/berita-kampung-kota-dan-kota-kampung--tantangan-perencanaan-kota-di-indonesia--1.html (diakses pada 14 Juni 2017).

Sakip, Siti Rasidah Md. Abdullah, Aldrin (2012). Measuring Crime Prevention through Environmental Design in a Gated Residential Area: A Pilot Survey. Procedia - Social and Behavioral Sciences 42 (2012) 340 – 34

Sakip, Siti Rasidah Md. Abdullah, Aldrin. (2010). Measuring Crime Prevention through Environmental Design in a Gated Residential Area: A Pilot Survey. ASEAN Conference on Environment-Behaviour Studies, Riverside

Sakip, Siti Rasidah Md. dkk. 2013. “Fear of Crime in Residential Areas.” Malaysia: Jurnal Architecture and Planning University Technology Mara Perak Malaysia dan University Science of Malaysia.

Statistik Kriminal 2016. Tersedia: https://bps.go.id/website/pdf_publikasi/Statistik-Kriminal-2016.pdf (Diakses pada 12 Juli 2017)

Statistik Politik dan Keamanan Daerah Istimewa Yogyakarta 2015

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Permukiman.

Wekerle, M, Whitzman, R. (1995), Safe Cities: Guide lines for planning, Design ang Management, Van Nostrand Reinhold, USA.

Published
2018-11-01
How to Cite
Nugrahandika, W. H., Ramadhani, R., & Nurfajrina, I. A. (2018). KARAKTERISTIK KRIMINALITAS DI KAWASAN PERMUKIMAN (STUDI KASUS: PERUMAHAN DAN KAMPUNG KABUPATEN SLEMAN). Plano Madani : Jurnal Perencanaan Wilayah Dan Kota, 7(2), 209-220. https://doi.org/10.24252/jpm.v7i2.5025
Section
ARTICLES
Abstract viewed = 3959 times