POLA SPASIAL PENGGUNAAN MOBIL DAN MOTOR DI KELURAHAN PEDURUNGAN TENGAH KOTA SEMARANG
Abstract
Penggunaan kendaraan pribadi di daerah perkotaan tidak terlepas dari pengaruh pesatnya laju pertumbuhan penduduk baik itu faktor pertumbuhan penduduk secara alami maupun faktor dari urbanisasi sehingga mengakibatkan pertumbuhan kota menuju ke arah pinggiran kota. Salah satunya pertumbuhan ke arah timur Kota Semarang yakni Kelurahan Pedurungan Tengah. Kelurahan Pedurungan Tengah merupakan kelurahan di Kecamatan Pedurungan dengan jumlah kendaraan tertinggi dari kelurahan lainnya yaitu terdiri dari 10.299 unit sepeda motor dan 2.099 unit mobil. Berdasarkan RTRW Kota Semarang Tahun 2011 – 203. Kelurahan Pedurungan Tengah merupakan BWK V yang direncanakan sebagai pengembangan kawasan perumahan dengan kepadatan sedang hingga tinggi dan sebagai sub pusat pelayanan kota. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pola spasial dari penggunaan kendaraan pribadi di Kelurahan Pedurungan Tengah apakah membentuk pola yang bergerombol, tersebar, atau acak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan metode kuantitatif. Penelitian ini menggunakan teknik non-probability sampling yang bersifat purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan menggunakan pendekatan permodelan spasial yaitu Spatial Statistics Analysis dengan bantuan GIS (Geographic Information System). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa penggunaan mobil dan motor membentuk pola mengelompok dengan tingkat konsentrasi tinggi (high cluster). Konsentrasi penggunaan mobil dan motor tinggi di Kelurahan Pedurungan Tengah adalah Perumahan Mahesa (RW 3), Perumahan Ganesha (RW 4), Perumahan Turangga Mukti (RW 5), dan RW 12. Konsentrasi penggunaan mobil dan motor terendah di Kelurahan Pedurungan Tengah adalah RW 1, RW 2, RW 7, RW 8, RW 9, RW 10, dan RW 13.
Downloads
References
Al-Kheder, S. A., Al-Malabeh, A. A., & Al-Momani, R. (2016). Spatial analysis and transportation system review for tourism areas in Jordan: Ajloun City as a case study. Jordan Journal of Civil Engineering, 10(4), 501–514.
Ardiansyah, S. Y. (2014). Pola Spasial Kepemilikan Sepeda Motor di Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Jurnal Geoplanning. Universitas Diponegoro. Retrieved from http://ejournal.undip.ac.id/index.php/geoplanning
BAPPEDA. 2011. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang Tahun 2011 – 2031. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Semarang.
BPS. 2017. Kota Semarang dalam Angka Tahun 2017. Kantor Statistik Kota Semarang.
Jeefoo, P. (2016). Analyzing Spatial Clustering and Hotspots Detection of HIV / AIDS Prevalence using GIS Technology. International Journal of Geoinformatics, 12(1), 65–73.
Minallah, M. N., Ghaffar, A., Rafique, M., & Mohsin, M. (2016). Urban Growth and Socio-Economic Development in Gujranwala , Pakistan : a Geographical Analysis, 68(2), 176–183.
Prahasta, E. (2001). Konsep-Kosep Dasar SIG. Bandung: Informatika Bandung.
Ryan, T. P. (2013). Sample Size Determination and Power (10th ed., pp. 1–374). United States of America: John Wiley & Sons, Inc. All rights reserved. https://doi.org/10.1002/9781118439241
Soltani, A. (2017). Social and urban form determinants of vehicle ownership; evidence from a developing country. Transportation Research Part A: Policy and Practice, 96, 90–100. https://doi.org/10.1016/j.tra.2016.12.010
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (19th ed.). Bandung: Alfabeta.
Syahriartato. (2009). Tata Guna Lahan dan Sistem Transportasi Sebagai Subsistem dalam Perencanaan Pembangunan yang Berkelanjutan.
Tamin, O. Z. (2000). Perencanaan dan Pemodelan Transportasi (Edisi 2). Bandung: Penerbit ITB.
Copyright (c) 2018 Plano Madani : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
By Submitting your manuscript to our journal, your are following Copyright & License