Isolasi Cendawan Rhisozfer Penghasil Hormone Indol Acetic Acid (IAA) Pada Padi Aromatik Tanatoraja
Abstract
Kualitas jenis padi akan berpengaruh pada selera makan. Jenis padi yang menghasilkan nasi pulen dan aromanya wangi merupakan keunggulan jenis padi aromatik. Namun sulit dijumpai dan harganya mahal. Sulawesi Selatan, khususnya daerah Tanah Toraja merupakan daerah pengembangan padi aromatik yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Budidaya yang diterapkan masih bersifat tradisional dan berbasis kearifan lokal yaitu tanpa penggunaan pupuk, pestisida dan obat kimia lainnya, sehingga diharapkan terdapat keragaman biodiversitas mikroorganisme yang tinggi di dalam tanah terutama cendawan rhizosfer yang menghasilkan hormon Indol Acetic Acid (IAA). Rhizosfer tanaman padi aromatik diambil sebanyak 10 gram disuspensikan dalam 100 ml aquades steril. Pemurnian dilakukan dengan memindahkan satu koloni jamur pada medium PDA steril yang baru. Pengukuran produksi IAA dilakukan dengan mengkulturkan 1 lup penuh isolat cendawan rhizosfer pada media Potato Dextrose Agar (PDA) dengan penambahan L-Triptofan dan selama 48 jam pada ruang gelap dengan suhu ruang. IAA dengan kertas saring kemudian disentrifius 3000 rpm selama 30 menit, tambahkan 2 tetes asam orthofosfat, lalu tambahkan lagi dengan 4 ml reagen Salkowski (50 ml, 35% asam sulfat, 1 ml 0,5 mol larutan FeCl3), simpan ruang gelap selama 24 jam, perubahan warna larutan menjadi pink berarti isolat cendawan telah memproduksi IAA. Pengukuran absorbansi serapan IAA nya dengan menggunakan spektrometer (spectronic 20) pada panjang gelombang 530 nm. Hasil isolasi cendawan rhizosfer padi aromatik jenis Pare kaloko menghasilkan 19 isolat dan Pare Bau 15 isolat. Rata-rata produksi Indole Acetic Acid (IAA) sebesar 0,556-2.190 mg/L dihasilkan oleh isolat pare Kaloko, sedangkan rata rata produksi IAA yang dihasilkan oleh isolat pare Bau sebesar 0,048 – 1,8101,435 mg/LThis journal provides immediate open access to its content on the principle that making research freely available to the public supports a greater global exchange of knowledge.
All articles published Open Access will be immediately and permanently free for everyone to read and download. We are continuously working with our author communities to select the best choice of license options: Creative Commons Attribution (CC BY)
Authors and readers can copy and redistribute the material in any medium or format, as well as remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially, but they must give appropriate credit (cite to the article or content), provide a link to the license, and indicate if changes were made.
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Biogenesis: Jurnal Ilmiah Biologi as publisher of the journal.