Respons pertumbuhan Mentha spp. terhadap penambahan air kelapa dan 6-Benzylaminopurine pada media in vitro

  • Apriliana Dyah Prawestri Indonesian Institute of Sciences
    (ID)
  • Resa Sri Rahayu Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
  • Indira Riastiwi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
    (ID)

Abstract

Hingga saat ini sebanyak 600 kultivar mint telah berhasil dikembangkan dari 25 spesies Mentha, namun hanya empat spesies mint yang dibudidayakan secara komersial untuk produksi minyak esensial di dunia, dua diantaranya adalah peppermint (Mentha × piperita L.) dan spearmint (M. spicata L.). Tanaman mint umumnya dibudidayakan melalui perbanyakan secara vegetatif karena memiliki pollen yang steril dan tingkat ploidi yang tinggi sehingga metode perbanyakan secara generatif sering kali tidak berhasil. Oleh karena itu, dalam upaya mengoptimalkan perbanyakan vegetatif khususnya secara in vitro, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons pertumbuhan tanaman mint, yaitu peppermint dan spearmint yang ditumbuhkan pada media pertumbuhan in vitro dengan penambahan air kelapa dan BAP secara tunggal maupun kombinasi. Eksplan buku batang dari planlet in vitro peppermint dan spearmint ditumbuhkan pada media in vitro dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok 1 faktor, yaitu media pertumbuhan dengan 4 taraf: 1) MS (kontrol, tanpa penambahan air kelapa dan BAP); 2) MS ditambah 50 mL air kelapa (MS + AK); 3) MS ditambah 0,25 mg/L BAP (MS + BAP); 4) MS ditambah 50 mL air kelapa dan 0,25 mg/L BAP (MS + AK + BAP). Masing-masing perlakuan terdiri atas 5 ulangan dan 5 eksplan setiap ulangan. Kultur diinkubasi selama delapan minggu dan diamati parameter pertumbuhan dan parameter fisiologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respons pertumbuhan biak in vitro peppermint terbaik pada media yang ditambah air kelapa, sementara pada biak spearmint penambahan air kelapa maupun BAP tidak memberikan pengaruh pada pertumbuhan. Air kelapa dan BAP meningkatkan kadar klorofil total daun biak peppermint maupun spearmint. Kombinasi penambahan air kelapa dan BAP secara simultan justru menghasilkan respons penghambatan pertumbuhan biak in vitro peppermint maupun spearmint.

Author Biographies

Apriliana Dyah Prawestri, Indonesian Institute of Sciences
Pusat Penelitian Biologi
Resa Sri Rahayu, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Pusat Penelitian Biologi
Indira Riastiwi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Pusat Penelitian Biologi
Published
2021-11-17
Abstract viewed = 389 times