Indonesia darurat konservasi: sudah amankah kebun raya kita?

  • Mahfut Mahfut Universitas Lampung

Abstract

Kebun raya merupakan kawasan konservasi ex situ yang digunakan sebagai pusat pelestarian keanekaragaman tumbuhan dari kepunahan. Anggrek alam adalah salah satu koleksi kebun raya dan merupakan flora asli Indonesia yang memiliki peran penting sebagai induk persilangan.Infeksi penyakit masih menjadi salah satu faktor pembatas dalam upaya pelestarian anggrek. Deteksi penyakit terhadap anggrek alam di Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Purwodadi, dan Kebun Raya Balikpapan menunjukkan reaksi positif terinfeksi Odontoglossum ringspot virus (ORSV). Hasil karakterisasi diketahui ORSV Indonesia diduga berasal dari negara Jerman. Berdasarkan data diketahui bahwa penyebaran virus terjadi melalui aktifitas perdagangan bibit dan bunga potong anggrek. Laporan ini menjadi pertimbangan besar mengingat peran kebun raya sebagai lembaga konservasi serta benteng terdepan dalam penyelamatan tumbuhan. Pihak kebun raya berkewajiban menjaga dan memelihara setiap koleksi yang dimiliki agar tumbuh dengan baik. Selain itu, usaha mencegah penyebaran penyakit yang terlanjur masuk harus mendapat perhatian lebih melalui peningkatan mutu penelitian. Temuan ini juga menunjukkan kebun raya di Indonesia belum aman dan bebas terhadap penyakit. Upaya pemeliharaan tanaman koleksi oleh pihak kebun raya masih sangat kurang. Deteksi sebaiknya dilakukan secara rutin untuk pemantauan perkembangan dan penyebaran penyakit, serta tindakan pengendalian sedini mungkin. Cara lain yang efektif untuk melindungi dan mempertahankan status kesehatan anggrek alam di Indonesia adalah dengan membatasi dan mengontrol importasi anggrek dari negara lain.

Published
2019-12-30
Abstract viewed = 621 times