Wedang Jahe Berpotensi Menurunkan Risiko Diabetes Tipe 2 (Studi Pada Tikus Putih Betina Yang Diberi Diet Tinggi Lemak (Hfd)

  • NURUL MAHMUDATI Bidang Fisologi Manusia, Pendidikan Biologi FKIP UMM
    (ID)

Abstract

Studi epidemiologi menunjukkan 90% penderita diabetes tipe 2 adalah kegemukan dan obesitas. Diabetes melitus merupakan gangguan metabolik yang menjadi salah satu dari lima  faktor penyebab kematian terbesar di dunia. Berdasarkan RAKERDAS 2007, di Indonesia diabetes melitus merupakan penyebab kematian no 2, oleh karena itu mengungkap alternatif penurunan faktor risiko terjadinya diabetes  serta mekanisme kerjanya menjadi hal yang penting. Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pemberian wedang jahe dengan dosis 4 dan 6 (g/ KgBB) dapat menurunkan kadar glukosa darah pada tikus putih yang diberi diet tinggi lemak (HFD) dan perbandingannya dengan pemberian latihan fisik (olahraga). Penelitian ini adalah penelitian eksperimental. Rancangan Penelitian yang digunakan adalah The Posttest Only Control Group Design. Unit eksperimen pada penelitian ini adalah tikus putih betina usia lebih kurang 3 bulan.  Tikus putih dibagi menjaldi 5 kelompok yaitu 1). kelompok kontrol non HFD 2. Kontrol HFD 3) HFD + Olahraga 4.HFD+jahe 4g 4). HFD +jahe 6 g dan besar ulangan adalah 6 ekor jadi jumlah keseluruhan unit eksperimen adalah 30 ekor. Data dianalisis dengan menggunakan ANOVA dan dilanjutkan uji beda dengan LSD. Hasil ANOVA menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian seduhan jahe pada penurunan kadar glukosa darah pada α 0,01 pada tikus yang diberi HFD. Berdasarkan uji beda dengan LSD menunjukkan bahwa pemberian jahe 6 gram berpengaruh lebih tinggi dibanding 4 gram, namun demikian masih lebih rendah bila dibandingkan dengan olah raga dengan nilai rerata kadar glukosa (control HFD = 110,84, M)

 

Kata kunci: kadar glukosa darah, Diabetes tipe 2, obesitas, seduhan jahe

Abstract viewed = 784 times