Menjaga kesehatan mental lansia selama pandemi COVID-19

  • Yuliana Yuliana

Abstrak

Pandemi COVID-19 telah mengubah seluruh kehidupan kita, terutama lansia. Semua kegiatan harus dilakukan di rumah. Hal ini membuat lansia merasa terisolasi dan terkurung, terlebih mereka yang ada di panti jompo. Depresi, cemas, dan insomnia akan muncul. Lansia yang memiliki penyakit penyerta seperti hipertensi dan diabetes mellitus cenderung mengalami perburukan gejala COVID-19. Gagal napas sering terjadi pada penderita lansia. Tujuan tinjauan pustaka ini adalah memberikan pengetahuan mengenai bagaimana menjaga kesehatan mental lansia selama masa pandemi COVID-19. Lansia sering terabaikan pada masa pandemi ini. Menjaga kesehatan mental lansia selama pandemi COVID-19 memerlukan bantuan dari semua pihak. Keluarga, petugas kesehatan, pemerintah, dan lansia itu sendiri wajib bekerjasama. Pengetahuan, sikap, dan perilaku lansia harus ditingkatkan dalam menghadapi kondisi pandemi COVID-19 ini. Adaptasi dan bertahan itulah kunci mengatasi kondisi pandemi ini. Menjaga jarak fisik, mencuci tangan, menggunakan masker, mengkonsumsi makanan bergizi, dan berolahraga ringan wajib dilakukan secara rutin. Hobi yang bisa dilakukan dalam ruangan seperti membaca buku, melukis, maupun menonton film juga merupakan aktivitas yang baik. Penjelasan harus diberikan seringkas mungkin kepada lansia. Jika lansia mengerti, maka mereka akan merasa aman dan damai. Kualitas hidup akan meningkat. Hubungan sosial dengan keluarga dan sahabat melalui alat komunikasi harus tetap dipertahankan. Dukungan emosional sangat penting untuk lansia yang hidup sendirian. Pemerintah hendaknya menyediakan layanan konseling telepon secara gratis untuk masyarakat, terutama lansia. Keluarga dan tetangga hendaknya saling menjaga lansia yang tinggal di dekat mereka. Mereka dapat mengirimkan makanan maupun obat-obatan rutin ke rumah lansia. Lansia dengan penyakit demensia Alzheimer, depresi, maupun gangguan kejiwaan lain harus dimonitor lebih ketat karena memiliki peningkatan risiko bunuh diri. Kebutuhan psikososial amat penting bagi lansia.

Diterbitkan
2020-08-29
Abstrak viewed = 4451 times