Delima (Punica granatum L.): Salah satu koleksi Kebun Raya Purwodadi berpotensi obat
Abstrak
Delima (Punica granatum L.) merupakan semak dengan tinggi mencapai 5 meter yang termasuk dalam suku Lythraceae. Tumbuhan ini berasal dari Iran dan kini tersebar hingga ke seluruh dunia. Pemanfaatan tumbuhan ini untuk pengobatan tradisional telah lama dikenal, termasuk oleh masyarakat di Indonesia. Kebun Raya Purwodadi sebagai salah satu kawasan konservasi ex situ juga mengoleksi tumbuhan ini. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan delima sebagai koleksi Kebun Raya Purwodadi, menelusuri pemanfaatan delima dalam pengobatan tradisional di Indonesia, dan memaparkan penelitian eksperimen ilmiah yang mendukung potensi delima sebagai obat. Data diperoleh melalui studi literatur dengan menelusuri katalog koleksi Kebun Raya Purwodadi sedangkan informasi mengenai pemanfaatan delima sebagai bahan obat tradisional dan penelitian eksperimen ilmiah mengenai manfaat delima secara medis diperoleh melalui jurnal-jurnal yang relevan. Kebun Raya Purwodadi memiliki empat nomor koleksi delima pada yaitu XIV.G.I. dan XXII.A.I. Delima telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional masyarakat Indonesia, terutama di daerah Madura, Luwu Timur, Baubau, dan Bima. Beberapa penyakit yang dapat diobati dengan delima di antaranya sariawan, demam, cacingan, hipertensi, dan batuk dengan bagian tumbuhan yang sering digunakan adalah buah dan biji. Penelitian-penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa delima memiliki aktivitas antibakteri mulut sehingga dapat menjaga kesehatan mulut dan memiliki potensi sebagai obat antikanker. Penggalian informasi ini diharapkan dapat meningkatkan nilai kemanfaatan delima dan mendorong masyarakat untuk ikut melestarikannya melalui upaya budidaya.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by4.footer##This journal provides immediate open access to its content on the principle that making research freely available to the public supports a greater global exchange of knowledge.
All articles published Open Access will be immediately and permanently free for everyone to read and download. We are continuously working with our author communities to select the best choice of license options: Creative Commons Attribution (CC BY)
Authors and readers can copy and redistribute the material in any medium or format, as well as remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially, but they must give appropriate credit (cite to the article or content), provide a link to the license, and indicate if changes were made.
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Biogenesis: Jurnal Ilmiah Biologi as publisher of the journal.