Induksi Mutasi Dengan Mutagen EMS (Ethyl Methane Sulfonate) Pada Fase Perkecambahan dan Pertumbuhan Varietas Kedelai (Glycine max) Toleran Kekeringan

  • EVIKA SANDI SAVITRI Jurusan Biologi Fakultas Sains & Teknologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
    (ID)
  • AINIYATUL FIKRIYAH Jurusan Biologi Fakultas Sains & Teknologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
    (ID)

Abstrak

Upaya peningkatan produksi kedelai nasional salah satunya dapat ditempuh melalui peningkatan dan perluasan areal tanam. Di Indonesia lahan kering merupakan  area yang sangat luas dan berpotensi dalam upaya peningkatan produksi pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan lama perendaman dalam EMS terhadap mutasi yang terjadi pada beberapa varietas kedelai dan untuk menguji daya berkecambah dan pertumbuan mutant kedelai hasil mutasi  dalam EMS. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan menggunakan 2 faktor, 9 kombinasi perlakuan dan 3 kali ulangan, sebagai berikut: Faktor pertama adalah konsentrasi EMS yang terdiri dari 3 taraf, yaitu:K1 = 0,03%, K2 = 0,05%, K3 = 0,07%. Faktor kedua adalah lama perendaman dalam EMS yang terdiri dari 3 taraf, yaitu: L1 = 4 jam, L2 = 6 jam, L3 = 8 jam. Hasil penelitian pada perkecambahan varietas Dering dipengaruhi oleh mutagen EMS perlakuan pada konsentrasi 0,05% dengan lama perendaman selama 4 jam menunjukkan persentase kecambah normal (%), rata-rata panjang hipokotil (cm), rata-rata panjang akar (cm) dan berat kecambah (g) yang lebih tinggi dari perlakuan yang lain. Pada pertumbuhan pada varietas Dering 1 menunjukkan jumlah cabang yang tinggi pada perlakuan konsentrasi 0,07% selama 4 jam.

Abstrak viewed = 1208 times