Pengaruh Bugis di Tanah Melayu dalam Perspektif Sejarah Sosial Politik

  • Saepuddin Saepuddin STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau
    (ID)

Abstract

Diaspora Bugis telah memberikan pengaruh terhadap situasi dan kondisi di daerah rantau. Dalam artikel ini, diaspora bugis di Tanah Melayu menjadi fokus kajian utama yang berkaitan dengan sebab-sebab kedatangannya di daerah Johor-Pahang-Riau-Lingga hingga bagaimana pengaruh setelah kehadirannya. Dari penelitian ini diketahui bahwa seba perantauan Bugis ke berbagai daerah di Nusantara kala itu ialah karena faktor politik dari dampak perjanjian Bogaya. Bagi orang Bugis, lebih baik mereka mencari penghidupan di daerah baru dari pada tunduk dan menjadi antek dan boneka Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC). Kehadiran Daeng Rilakka beserta dengan anak-anak dan pasukannya di wilayah kerajaan Johor-Pahang-Riau ketika itu adalah bagian dari upayanya untuk mencari daerah perantauan yang sesuai. Pada saat itu, Sultan Sulaiman Badrul Alam Syah meminta bantuan kepada Daeng Rilakka untuk melawan Raja Kecil (Raja Kecik) yang dinilai merebut tahta kerajaan. Tawaran itu pun bersambut dan mengantarkan Sultan Sulaiman menduduki tahtanya dengan gelar Yang Dipertuan Besar dan menjadikan keturunan Bugis sebagai Yang Dipertuan Muda dengan pengikat sebuah ikrar yang dikenal dengan “Sumpah Setia”. Kemudian, terjadi perkawinan silang di antara kerabat dan sanak saudara kedunya hingga beranak pinak dan menyebabkan terjadinya adaptasi budaya, sosial dan politik. Sumpah setia itulah yang mengantarkan Bugis menjadi Melayu.

 

The Bugis Diaspora has influenced the situation and conditions in the overseas areas. In this article, the diaspora bugis in Tanah Melayu becomes the main focus of the study relating to the causes of his arrival in the Johor-Pahang-Riau-Lingga area to how it was affected after his presence. From this research, it is known that the Bugis overseas to various regions in the archipelago at that time was due to political factors from the impact of the Bogaya agreement. For the Bugis, they are better off earning a living in new areas than submitting to and becoming Vereenigde Oostindische Compagnie's (VOC) henchmen and puppets. The presence of Daeng Rilakka along with his children and troops in the Johor-Pahang-Riau kingdom when it was part of his efforts to search for suitable overseas areas. At that time, Sultan Sulaiman Badrul Alam Syah asked for help from Daeng Rilakka to fight the Little King (Raja Kecik) who was judged to seize the throne. The offer was welcomed and led Sultan Sulaiman to occupy his throne with the title of the Great Lord and make the Bugis descendants the Young Entities with the binding of a pledge known as the "Faithful Oath". Then, cross-marriages occur between relatives and relatives of the two children to breed and cause cultural, social and political adaptation. It is this oath of loyalty that has brought Bugis into Malay.

References

Absa, A Rasyid, Susur Galur Melayu Bugis, makalah.

Adil, Haji Buyong, Sejarah Johor, Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka Kementerian Pelajar Malaysia, 1980.

Ali, Raja (Haji), Silsilah Melayu Bugis, (Tanjungpinang: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, 2007.

Ali, Raja (Haji), Tuhfah an-Nafis, dalam Virginia Matheson Hooker, Tuhfat al-Nafis: Sejarah Melayu-Islam, terj. Ahmad Fauzi Basri, Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka Kementrian Pendidikan Malaysia, 1991.

Ali, Raja (Kelana), Kumpulan Ringkas Berbetulan Lekas, Singapura: Al-Imam, 1328 H.

Andaya, Leonard Y., Diaspora Bugis, Identitas dan Islam di Negeri Malaya, dalam Diaspora Bugis Di Alam Melayu, Makassar: Ininnawa, 2010.

Azilah, Ayu Nor dan Wayu Nor Asikin Mohamad, Interaksi Sosial Masyarakat Johor-Riau Antara Tahun 1600 Hingga 1700 Berdasarkan Karya-Karya Historiografi Terpilih, Jurnal Sultan Alauddin Sulaiman Shah Vol. 4 No. 1 (2017).

Damsar, Pengantar Sosiologi Politik, cet. Ke-3, Jakarta: Kencana Pranada Media Group, 2013.

Erman, Erwiza (ed.), Sejarah Kesultanan Riau-Lingga Dalam Perspektif Hukum dan Budaya, Jakarta, Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama RI, 2012.

Ghazali, Abdullah Zakaria, ‘Daeng Chelak Ibni Daeng Rilekkek: Menelusuri Maklumat Daripada Teks Melayu’, Jurnal Seri Alam, Jil.8, Universiti Malaya, Kuala Lumpur, 2002.

Hall, D.G.E, Sejarah Asia Tenggara, Surabaya: Usaha Nasional, 1988.

Hamid, Wahyuddin, Pasoppe Bugis Makassar II, Jakarta: Telaga Zaman, 2005.

Hooker, Virginia Matheson, Tuhfat al-Nafis: Sejarah Melayu-Islam (Ahmad Fauzi Basri, penerjemah), (Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka Kementrian Pendidikan Malaysia, 1991.

Ishak, Hikmat, Warisan Riau: Tanah Melayu Indonesia yang Legendaris, (2001), Yayasan Warisan Riau, Pekanbaru.

Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah, Yogyakarta: Tiara Wacana, 2003.

Kusumah, Andi Ine, Migrasi dan Orang Bugis, Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2008.

Lubis, Nabilah, Naskah, Teks dan Metode Penelitian Filologi, Jakarta: Yayasan Media Alo Indonesia, 2001.

Malik, Abdul, dkk., Sejarah Kejuangan dan Kepahlawanan Sultan Mahmud Riayat Syah, Lingga: Pemkab Lingga dan Pemprov Kepri, 2012.

Omar, Arifin, Bangsa Melayu: Konsep Bangsa Melayu dalam Demokrasi dan Komuniti 1945-1950, Selangor: SIRDC, 2015.

Pelras, Christian, Manusia Bugis, Jakarta: Nalar dan Forum Jakarta Paris, 2006.

Pursell, Victor Orang-orang Cina di Tanah Melayu, terjemah Nik Hasna Nik Mahmood, Johor: Universiti Teknologi Malaya, 1997.

Putten, Jan Van der, dan Al Azhar, Di dalam Berkenalan Persahabatan, Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2008.

Rahman, Abd., Konsep Mamlakah dan Keharusan Mashlahah dalam Etika Kekuasaan Raja Ali Kelana, Yogyakarta: Tesis Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, 2016.

Ritzer, Goerge dan Douglas J.Goodman, Teori Sosiologi Modern, terj. Alimanda, Jakarta: Kencara Pranada Media Group, 2012.

Samad, Raja Syofyan, Negara dan Masyarakat: Studi Penerrasi Negara di Riau Kepulauan Masa Orde baru, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.

Sjamsuddin, Helius, Metodologi Sejarah, Yogyakarta: Ombak, 2007.

Sofyan, Faisal, Sejarah Persemendaan Melayu dan Bugis, Tanjungpinang: Milaz Grafika, 2014.

Surbakti, Ramlah, Memahami Ilmu Politik, Jakarta: Grasindo, 1993.

Syahri, Asywandi dan Raja Murad, Cogan: Regalia Kerajaan Johor Riau Lingga Pahang, (2006), Dinas Pariwisata, Seni, dan Budaya Provinsi Kepulauan Riau.

Taip, Rusphin Mohd. Asyraf., Sejarah Politik Negeri Selangor: Kajian Berdasarkan kepada Teks: Hikayat Negeri Johor (Latihan Ilmiah), Universiti Malaya, Kuala Lumpur, 2003.

Turner , H. dan Alexander Maryanski, Fungsionalisme,-terj. Anwar Efendi, dkk, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.

Yacob, M. Amin, Sejarah kerajaan Lingga: Johor-Pahang-Riau-Lingga, Pekanbaru: Unri Press, 2004.

Yunus, Hamzah, Alihaksara Naskah-Naskah Kuno Riau, Penyengat: Pusat Maklumat Kebudayaan Melayu Riau Pulau Penyengat dan Yayasan Sosial Chevron dan Texaco Indonesia, 2001.

Published
2020-06-25
How to Cite
Saepuddin, S. (2020). Pengaruh Bugis di Tanah Melayu dalam Perspektif Sejarah Sosial Politik. Rihlah: Jurnal Sejarah Dan Kebudayaan, 8(1), 1-17. https://doi.org/10.24252/rihlah.v8i1.11498
Abstract viewed = 2931 times