Islam dalam Tradisi Pernikahan

  • nuraeni nuraeni
    (ID)

Abstract

This paper examines  the integration of Islam in the tradition of marriage to the people in the village of Bontosunggu. The source used is based on field research and books related to the research title. The results of the study found that some implementation of the marriage tradition in Bontosunggu, Bontonompo District, Gowa, had integrated Islamic values. Akkorongtigi, Simorong, A'nikka, Nilekka, Nilekka are a series of marriages that must be preceded by Angngalle je'ne sambayang (Ablution), reading shalawat, barazanji and appatamma (Khataman al-Qur'an) as a tradition that has precedence with Islamic values which are Islamic values, performing wudoo, reading shalawat, barazanji and appatamma (Khataman al-Qur'an) as traditions that have Islamic values preceded by Islamic values. integrated with local traditions.

Artikel ini membahas integrasi Islam dalam tradisi pernikahan pada masyarakat di desa bontosunggu. Sumber yang digunakan berdasar pada penelitian lapangan observasi dan wawancara serta buku-buku yang berhubungan judul penelitian. Hasil penelitian menemukan beberapa pelaksanaan tradisi pernikahan di Bontosunggu Kecamatan Bontonompo Gowa telah terintegrasi nilai-nilai Islam. Akkorongtigi, Simorong, A’nikka, Nilekka, Nilekka adalah rangkian pelaksaaan pernikahan harus didahului dengan Angngalle je’ne sambayang (Berwudhu), membaca shalawat, barazanji dan appatamma (Khataman al-Qur’an) sebagai tradisi yang memiliki nilai-nilai Islam yang terintegrasi dengan tradisi lokal.

References

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta : Jumanatul ‘Ali-ART, 2005.

Eka Suhartono “Mabbarazanji dalam Konteks Antropologi Agama di Bugis Makassar” Blog Eka Suhartono, http://Mabbarazanji dalam Konteks Antropologi Agama di Bugis Makassar _ Mahaligai Budayaku.html (20 Oktober 2019).

Linton Ralph, The Cultural Background Personality, diterjemahkan oleh Fuad Hasan, Latar belakang Kebudayaan dari pada Kepribadian (Jakarta: Jaya Sakti, 1962).

Mattulada. Latoa. Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1985.

Mattulada. Sejarah Masyarakat dan Kebudayaan Sul-Sel. Makassar: Penerbit Hasanuddin Press, 1998.

Nasaruddin, Rihlah : Nilai-nilai islami dalam Upacara Tradisi Mappacci, Makassar: Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar, 2014.

Notosusanto, Nugroho. Mengerti Sejarah. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia, 1986.

Noor Arifin, Ilmu Sosial Dasar (Bandung: Pustaka Setia, 1999).

Palisuri. Puang Tumanurun Papilada dan Embong Bulan di Bukit Palli Kaluppini pada Abad XI di Enrekang. Manuskrip. Enrekang: Balai INFOKOM dan Dinas Kebudayaan Kabupaten Enrekang, 1977.

Pranoto, Suhartono W. Teori dan Metodologi Sejarah. Cet. I; Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010.

Punangi, A.A. Adat Istiadat. Makassar: Yayasan Kebudayaan Sul-Sel, 1984.

Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi. 3; Jakarta: Balai Pustaka, 2000.

Published
2019-12-26
How to Cite
nuraeni, nuraeni. (2019). Islam dalam Tradisi Pernikahan. Rihlah: Jurnal Sejarah Dan Kebudayaan, 7(2), 149-158. https://doi.org/10.24252/rihlah.v7i2.11753
Abstract viewed = 662 times