Pengaruh Kepemimpinan dan Kebijakan Sultan Alauddin Terhadap Kerajaan Makassar (1593 -1639 M)

  • hikmahh hikmahh Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
    (ID)
  • Mastanning
    (ID)
  • Rahmawati Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
    (ID)

Abstract

Sultan Alauddin (1593-1639) adalah anak dari raja Gowa ke-12 yang bernama Karaeng Bontolangkasa atau Tunijallo, dan ibunya adalah raja Tallo yang ke-4. Ketika ia dinobatkan sebagai raja Gowa ke-14, umurnya masih sangat muda sehingga yang menjalankan roda pemerintahan diwakilkan kepada raja Tallo ke-6 atau Mangkubumi Kerajaan Gowa-Tallo yang bernama Karaeng Matoaya. Raja Tallo yang merangkap Mangkubimi Kerajaan Gowa bernama I Malingkaang Daeng Manyonri adalah yang pertama kali menerima agama Islam dan mengucapkan dua kalimat Syahadat. Setelah pengucapan dua kalimat syahadat, beliau lalu diberi gelar Islam Sultan Abdullah Awwalul Islam, yang artinya orang yang pertama menerima agama Islam sebagai agamanya. Setelah itu menyusul raja Gowa yang bernama I Mangarangi Daeng Manra’bia raja Gowa ke-14, lalu kemudian diberi gelar Islam Sultan Alauddin. Pada 9 November 1607, dinyatakan sebagai penerimaan Islam oleh rakyat Gowa dan Tallo sebagai agamanya, dan Kerajaan Gowa menjadikan agama Islam sebagai agama resmi kerajaan. ketika pemerintahan Sultan Alauddin di Kerajaan Gowa, beliau sangat menekankan perlunya ada persamaan di antara sesama manusia, apakah itu adalah penduduk asli kerajaan ataukah mereka berasal dari luar, bahkan juga berlaku bagi bangsa asing. Hal ini tercermin dalam bidang perdagangan, dimana Pelabuhan Somba Opu dibuka selebar-lebarnya kepada siapa saja dengan tidak membedakan warna kulit. Hal inilah yang menyebabkan sehingga Kerajaan Gowa terkenal hingga ke luar negeri dan bangsa-bangsa asing berdatangan untuk melakukan perdagangan antar wilayah. Ia juga sangat menentang monopoli perdagangan di daerahnya.

Published
2023-12-05
How to Cite
hikmahh, hikmahh, Mastanning, & Rahmawati. (2023). Pengaruh Kepemimpinan dan Kebijakan Sultan Alauddin Terhadap Kerajaan Makassar (1593 -1639 M). Rihlah: Jurnal Sejarah Dan Kebudayaan, 11(01), 53-73. https://doi.org/10.24252/rihlah.v11i01.43253
Abstract viewed = 1433 times