PEMAHAMAN KAUM IBU TENTANG STUNTING DAN DAMPAKNYA TERHADAP ASUPAN GIZI ANAK BALITA
Abstrak
Tingkat stunting pada balita di Provinsi NTT masih relatif tinggi. Salah satu penyebab prevalensi stunting yang tinggi adalah kurangnya pemahaman ibu mengenai masalah ini. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengukur tingkat pemahaman ibu tentang stunting dan dampaknya terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian melibatkan 30 orang ibu dengan latar belakang pendidikan yang beragam dari Kelurahan Bangka Nekang dan Kelurahan Wali, Kecamatan Langke Rembong, Manggarai NTT. Dari jumlah tersebut, 8 ibu memiliki anak yang mengalami stunting. Penelitian ini dilaksanakan mulai 10 Januari hingga 16 April 2023. Data dikumpulkan melalui kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Uji keabsahan data dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi. Analisis data menggunakan metode Miles & Huberman. Hasil analisis data menunjukkan bahwa responden belum sepenuhnya memahami stunting. Sebanyak 64,28% responden mengerti lima aspek mengenai stunting, yaitu: kondisi kegagalan tumbuh pada anak, praktik pengasuhan yang baik untuk balita, pencegahan diare, menghadiri posyandu secara rutin untuk balita, serta mengukur tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala anak. Namun, beberapa aspek lain mengenai stunting yang belum dipahami oleh ibu meliputi komposisi makanan bergizi yang ideal, manfaat ASI bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, penyebab stunting, serta cara mencegah stunting. Pemahaman seperti ini berpengaruh pada pola pemberian makanan bergizi kepada anak. Para ibu memberikan makanan sesuai keinginan anak, seperti menyajikan makanan instan dan mewajibkan anak makan tiga kali sehari tanpa mempertimbangkan komposisi gizi yang diperlukan oleh anak.