HIKMAH AL-ISRAQIYAH: MENELAAH SISI EKSISTENSIALISME TEOSOFI TRANSENDEN MULLA SADRA

  • Abdullah Abdullah
    (ID)

Abstract

Filsafat ditinjau dari perspektif lain terkadang disebut sebagai eksistensialisme. Filsafat ini telah berkembang pesat pada di zaman sekarang. Bentuk eksistensialisme ini menyangkut masalah manusia dan mengacu kepada gagasan bahwa manusia berbeda dengan makhluk lain, tidak memiliki esensi yang definitif dan telah ditentukan sebelumnya, dan tidak memiliki bentuk yang ditentukan sebelumnya, dan tidak memiliki bentuk yang ditentukan oleh alam. Manusia menentukan dan membangun keberadaannya sendiri.

Gagasan ini secara luas dapat dibenarkan dan didukung oleh filsafat Islam, kecuali apa yang disebut sebagai eksistensialisme dalam filsafat Islam tidak berlaku hanya untuk manusia saja, tetapi jug untuk alam semesta. Maka ketika kita berbicara tentang eksistensialisme atau ishalat al-wujud (isme) dalam pengertian realitas substantif atau wujud obyektif, sebagai kebalikan dari eksistensi nominal atau mental (batiniyah). Dan pada saat kita menggunakannya dalam konteks eksistensialisme modern yang direspon oleh Barat, kita menggunakannya dalam pengertian keutamaan atau kelebihdahuluan.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2012-12-22
How to Cite
Abdullah, A. (2012). HIKMAH AL-ISRAQIYAH: MENELAAH SISI EKSISTENSIALISME TEOSOFI TRANSENDEN MULLA SADRA. Sulesana: Jurnal Wawasan Keislaman, 7(2), 103-113. https://doi.org/10.24252/.v7i2.1382
Section
Artikel
Abstract viewed = 519 times