Relasi Manusia Dengan Pendidikan (Sebuah Telaah terhadap Ayat-ayat Tarbawi)
Abstrak
Al-Qur'an, memandang manusia sebagai makhluk monodualis, duadimensional, yaitu terdiri dari dua unsur, jasmani dan rohani, maka ia dipandang sebagai makhluk yang superior,mulia dan yang terbaik di antara semua makhluk ciptaan Allah yang ada. Dalam kaitan ini, pendidikan tidak bisa hanya bersifat antroposentris saja, dalam arti bahwa apa yang ingin dicapai melalui proses pendidikan semuanya dipusatkan pada persoalan manusia tanpa ada keterlibatan Tuhan sama sekali. Akan tetapi, pendidikan juga harus bersifat theosentris. Bahkan keterpusatan segala aspek kehidupan manusia kepada Tuhan merupakan kunci dari seluruh ajaran al-Qur'an.
Pendidikan dalam perspektif al-Qur'an juga sangat memperhatikan unsur jasmani dan rohani manusia, sebab manusia terdiri atas dua unsur tersebut. Oleh karena itu, aspek-aspek pendidikan pun harus secara bersama-sama memenuhi basic need, pisik ataupun psikis serta keseimbangan antara pikiran dan perasaan sehingga mengantarkan manusia pada kemampuan untuk hidup secara serasi dan selaras, baik dalam berinteraksi langsung dengan Tuhannya, dengan sesamanya, maupun dengan alam lingkungannya.
##plugins.generic.usageStats.downloads##
Referensi
Al-Qur’an al-Karim
al- Alûsi, Syihâb al-Dîn Sayyid Mahmûd. Rûh al-Ma’âni fiy Tafsîr al-Qur'ân wa
al-Sab’ al-Matsani,Jilid XVI (Beirut: Dar al-Fikr, 1994.
Abd al-Rasyid Abd al-Aziz Salim, Al-Tarbiyah al-Islâmiyah wa Turuqu Tadrîsiha (Kuwait: Dâr al-Buhûts al-Ilmiyah, 1975.
Arifin, H. M. Kapita Selekta Pendidikan (Islam dan Umum, Cet. III; Jakarta: Bumi Aksara, 1995.
al-Bagdâdiy, Alâuddin Ali bin Mahmûd, Tafsîr al-Khâzin Musamma’ Lubab alTa’wil fi ma’âni al-Tanzîl(Juz III; Beirut: Dâr al-Fikr, t.th.
Bucaille, Maurice, Bibel, al-Qur'ân dan Sains Modern, Jakarta: Bulan Bintang, 1982.
Hidayat, Kamaruddin, Taqdir dan Kebebasan dalamMuhammad Wahyuni Nafis (ed.) Rekonstruksi dan renungan releigius Islam, Cet. I; Jakarta: Paramadina, 1996.
al-Isfahâni, Al-Raghîb. Mu’jam al-Mufradât li Alfâdz al-Qur'ân (Beirut: Dar alFikr, t.th.). h. 158.Jalal, Abd al-Fattah. Min al-Usûl al-Tarbawiyah fi alIslâm, Mesir: Dar al-Kutub, 1977.
Jauhâri, Thanthâwi, tafsîr al-Jawâhir, Jilid II, Mesir: Mustafa albab al-Halabi, 1350.
Langgulung, Hasan, Manusia dan Pendidikan, Jakarta: Pustaka al-Husna, 1986.
Ma’arif, Ahmad Syafi. Membumikan Islam, Cet. II; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995.
Ma’luf, Lois, Al-Munjid fi al-Lughah wa al-A’lâm, Beirut: Dâr al-Masyriq, 1986.
al-Maraghi, Tafsir al-Maraghi, Jilid XVII, Mesir: Mustafa al-Bab al-Halabi wa Auladuh, 1965.
Marimba, Ahmad D. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Cet. VIII; Bandung: alMa’arif, 1989.
al-Naisabûri, Abu Husain Muslim bin al-Hajjaj al-Qusyairî Shahîh Mulim, Juz IV (Beirtu: Dâr al-Kutub al-Ilmiah, 1992.
Nata, Abuddin, Filsafat Pendidikan Islam, Cet. I; Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997.
al-Qâsimiy, Muhammad Jamâl al-Dîn, Mahâsin al-ta’wiî, Jilid X. Beirut: Dar alFikr, t.th. Raharjo, Dawam (ed.) Insân Kamîl; Konsep Manusia menurut al-Qur'ân, Surabaya: Grafiti Press, 1989.
Raharjo, Dawam. Insan Kamil; Konsep Manusia Menurut Islam, Cet. II; Jakarta: Temprint, 1987.
al-Râziy,Fakhr al-Dîn, Tafsîr Mafâtih al-GaibJuz XIII, Beirut: Dar al-Fikr, t,th. Salim, Abdul Muin. Fiqh Siyâsah; Konsepsi Kekuasaan Politik dalam al-Qur'ân, Cet. II; Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995.
Shihab, M. Quraisy, Wawasan al-Qur’an; Tafsir Maudhu’i atas Pelbagai Persoalan
Umat,Cet. VII; Bandung : Mizan, 1998.
Shihab, M. Quraisy. MukJizât al-Qur'ân, Cet. III; Bandung: Mizan, 1998.
al-Thaba’thaba’i, al-Mîzan fi Tafsîr al-Qur'ân, Jilid XX (Berirut: Muassasah al- ‘Alami, 1983.