FEMINITAS DAN MAKEUP PADA ANIMASI NUSSA RARRA EPISODE: GIRLS TALK

  • Yosieana Duli Deslima UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
    (ID)

Abstract

This study aims to describe the form of the meaning of femininity contained in the animation "Nussa Rarra Episode Girls Talk". This study uses descriptive qualitative analysis with Charles Sanders Pierce's semiotics analysis. The results showed that in the animation Nussa Rarra episode Grils Talk represented the femininity of women. Women are familiar with make-up. It also shows the feminine side of women, which is gentle. Where femininity is trusted by women, it must be gentle, patient, kind, polite, beautiful, etc. Indonesian women are never out of talking about make-up. To look beautiful always follow the beauty trends from abroad, which gave rise to the Make-up Tutorial trend. Indonesian women lack confidence in their natural beauty and must put makeup on to look beautiful. Scenes of giving a makeup message in Islam are permissible but not permitted is to tabarruj. However, this animation seems to force that women do not have to put make up the slightest item to look beautiful because natural beauty is better than makeup and dress up.

References

Basrowi dan Suwandi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Christomy, Tommy. (2004). Semiotika Budaya (Edisi 1). Depok: Universitas Indonesia.

Ghoffar, Abdul. (1998). Fikih Wanita Edisi Lengkap. Jakarta : Al-Kautsar.

Hamzah Fachrudin, Amir dkk. (2012). Fatwa-Fatwa Tentang Wanita. Jakarta : Darul Haq.

Hans J. Daeng. (2000). Manusia, Kebudayaan dan Lingkungan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Heryanto, Gun Gun dkk. (2013). Komunikasi Politik Sebuah Pengantar. Bogor: Ghalia Indonesia.

Kris, Budiman. (2011). Semiotika Visual. Yogyakarta: Jalasutra.

Lita Donna E. (2018). Makna Penggunaan Make-Up Seabagai Identitas Diri. Jurnal Pendidikan Sosiologi, Yogyakarta.

Marcel Danesi. (2010). Pengantar Memahami Semiotika Media. Yogyakarta: Jalasutra.

Noviani, Ratna. (2002). Jalan Tengah Memahami Iklan: Antara Realitas, Representasi, dan Simulasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Piliang, Yasraf Amir. (2010). Hipersemiotika: Tafsir Cultural Studies atas Matinya Makna. Yogyakarta: Jalasutra.

_________________. (2012). Semiotika dan Hipersemiotika, Bandung: Matahari.

Prabasmoro, Aquarini Priyatna. (2006). Kajian Budaya Feminis Tubuh, Sastra, dan Budaya Pop. Yogyakarta. Jalasutra.

Rusmana, Dadan. (2014). Filsafat Semiotika, Bandung: Pustaka Setia.

Sobur, Alex. (2009), Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Stella azasya, 5 kelakuan yang hanya dimiliki oleh cewek feminin. Kamu?, dalam https://www.idntimes.com/life/women/stella-azasya/5-kelakuan-yang-hanya-dimiliki-oleh-cewek-feminin-kamu-c1c2 diakses pada November 2019.

Suhaiela, Bukan Sekedar Ingin Cantik, Ini Alasan Perempuan Suka Makeup dalam https://www.popbela.com/beauty/makeup/shella-bahfein/alasan-perempuan-suka-makeup diakses pada November 2019.

Udasmoro, Wening. (2009). Pengantar Gender dalam Sastra. Yogyakarta. Unit Penerbitan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada.

Yasa Aulia Putri. (2018). Analisis Semiotika Visual Animasi Upin Ipin. DEKAVE: Jurnal Desain Komunikasi Visual Vol 8, No 1.

Published
2021-10-20
How to Cite
Deslima, Y. D. (2021). FEMINITAS DAN MAKEUP PADA ANIMASI NUSSA RARRA EPISODE: GIRLS TALK. Jurnal Dakwah Tabligh, 21(2), 182-200. https://doi.org/10.24252/jdt.v21i2.13508
Section
Vol. 21 No.2 Desember 2020
Abstract viewed = 307 times