REVITALISASI PERAN MASJID SEBAGAI BASIS DAN MEDIA DAKWAH KONTEMPORER
Abstract
Abstract;
Dalam sejarahnya masjid merupakan lembaga pertama yang dibangun oleh Rasulullah Saw pada periode Madinah. Di masa sekarang ini, dapat diamati fungsi masjid yang dulu multifunction itu masih banyak yang difungsikan sebatas pada rutinitas ibadah seperti shalat berjamaah (misalnya shalat Jum'at dan Ramadhan) saja, sedangkan fungsi horisontalistik (hablun minannas) terlihat masih sangat kurang. Dengan demikian dapat diketahui bahwa ditinjau dari akar sejarahnya masjid telah difungsikan sedemikian rupa, tidak saja sebatas sebagai tempat ibadah-ibadah khusus semata, tetapi juga telah difungsikan pada urusan-urusan keduniaan yang di antaranya diorientasikan pada pembinaan sumber daya umat. Masjid-masjid saat ini masih banyak yang terjebak pada memposisikan diri sebagai masjid yang bercorak "vertikalistik an sich", yaitu masjid yang hanya difungsikan untuk menyelenggarakan rutinitas-rutinitas ibadah mahdhah semata. Aktivitas dakwah pada dasamya dapat dilakukan dengan memanfaatkan berbagai sarana yang ada, termasuk di dalamnya memanfaatkan masjid sebagai sarana dakwah. Sejak masa Rasulullah SAW masjid telah dimanfaatkan sedemikian rupa sebagai sarana kegiatan dakwah. Beberapa altematif penguatan tersebut dijalankan, dengan tetap memperhatikan kekuatan, peluang, hambatan, dan ancaman dari problem-problem yang dihadapi masjid, maka revitalisasi peran masjid sebagai basis gerakan dakwah dapat terwujud dengan nyata. Agar masjid tidak kehilangan peran dan fungsinya, maka di sarnping sebagai tempat ibadah, masjid juga harus dapat difungsikan sebagai tempat penyebaran ilmu pengetahuan, pusat kebudayaan, kegiatan sosial, ekonomi, politik, seni dan juga filsafat.
Keywords;
Revitalisasi, Peran Masjid, Media Dakwah
Mosque is the first institution established by the Prophet in Medina period in the history. At the present time, it can be observed that the function of the mosque was first multifunction to the routine of worship such as prayer in congregation (e.g. the Friday prayers and Ramadan), whereas the function of horisontalistic (hablun minannas) looks still very poor. Thus, it can be seen that in terms of the historical roots, mosque has functioned as special worship alone, but also has functioned in the mundane affairs that are oriented towards the development of community resources. Mosques now place theirselves as a mosque called "verticalistic an sich", which only enables for organizing routines worship mahdhah. Basically a missionary activity can be done by utilizing a variety of existing facilities, including utilizing the mosque as a means of Dakwah. Mosque has been used in such a way as a means of Dakwah activities since the time of the Prophet Muhammad. Some strengthening alternative are executed that still focuses on strength, opportunities, barriers, and the threat of problems faced by mosque, so that the revitalization of the role of the mosque as a base missionary movement can be realized. In order to make the role of the mosque and its function loss, it sould be also used as a place to disseminate science, culture center, social activities, economic, politic, art, and philoshopy.
Keywords;
Revitalization, role of the mosque, the media of da’wah
Once an article was published in the journal, the author(s) are:
granted to the journal right licensed under Creative Commons License Attribution that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship. permitted to publish their work online in third parties as it can lead to wider dissemination of the work. continue to be the copyright owner and allow the journal to publish the article with the CC BY license receiving a DOI (Digital Object Identifier) of the work.