Naskah Tafsir Al-Khazin

  • Muhammad Syarif Dzulfahmi UIN Alauddin Makassar
    (ID)
  • Aan Hawan UIN Alauddin Makassar
    (ID)
  • Aan Hawan UIN Alauddin Makassar
    (ID)
  • Andi Abdul Hamzah UIN Alauddin Makassar
    (ID)

Abstract

Dari sekian banyak kitab tafsir yang disusun oleh para mufassir, Tafsir Lubab al-Ta’wil fi Ma’ani al-Tanzil yang lebih populer dengan sebutan Tafsir al-Khazin karya Ala ‘al-Din Abu Hasan, Ali Abu Muhammad ibn Ibrahi ibn Umar ibn Khalil alsyaikhi al-Baghdadi al-Syafi’i al-Khazin (678-741 H) memang cukup menarik untuk dijadikan kajian. Makalah ini bertujuan untuk menganalisa kitab tafsir al-Khazin karangan Abul Hasan Ali bin Muhammad bin Ibrahim Asy-Syihi Al-Baghdadi dan kitab tafsir al-Alusi karangan Abu Sana’ Syihab al-Din al-Sayyid Mahmud Afandi al-Alusiyang ditafsirkan secara lengkap tiga puluh juz. Kitab ini wajar diberi perhatian secara mendalam apakah ke dua kitab tafsir ini juga dipengaruhi oleh kisah-kisah Israiliyyat atau tidak. Kitab tafsir al-Khazin adalah merupakan ringkasan dari kitab tafsir Madarik al-Tanzil wa Haqaiqi al-Takwil karya Abdullah Ahmad ibn Mahmud al-Nasafi (w. 710). Tentu saja, dapat dipastikan rujukan utama adalah kitab tersebut. Metode yang digunakan oleh al-Khazin adalah metode tahlili. Sumber penafsirannya mayoritas menggunakan tafsir bil-Ma’tsur. Al-Khazin menafsirkan al-Qur’an berdasarkan urutan surah mulai dari surah al-Fatihah sampai dengan al-Nas.  Ketika menafsirkan al-Qur’an, mufassir seringkali dipengaruhi oleh lingkungan tempatnya dan latar belakang keilmuannya. Oleh sebab itu, para mufassir yang memiliki latar belakang sebagai ahli sejarah akan larut menjelaskan al-Qur’an dari aspek kesejarahan

Published
2021-12-31
Section
Volume 09 Nomor 02 2021
Abstract viewed = 1058 times