TRADISI MA’BACA YASIN DI MAKAM ANNANGGURU MADDAPPUNGAN (1884-1953M)
Abstract
Al-Qur’an merupakan kitab suci yang menjadi manhaj al-hayat bagi umat Islam. Kaum muslim disuruh untuk membaca dan mengamalkan agar memperoleh kebahagaiaan dunia dan akhirat. Dalam realitanya, fenomena pembacaan al-Qur’an mendapat apresiasi dan respon umat Islam dengan berbagai cara. Terdapat berbagai macam model pembacaan al-Qur’an, mulai berorientasi pada pemahaman dan pendalaman maknanya, sampai pada yang sekedar membaca al-Qur’an sebagai ibadah ritual atau untuk memperoleh ketenangan jiwa dan memperoleh keberkahan. Bahkan ada juga pembacaan al-Qur’an yang dilakukan guna mendapatkan kekuatan magis (supranatural) atau terapi pengobatan dan sebagainya. Salah satu model pembacaan al-Qur’an yang ditemukan adalah apa yang dipraktekkan oleh Santri Pondok Pesantren Salafiyah dengan membaca surah Yasin (ma’baca Yasin) atau Yasinan di makam Annangguru Maddappungan. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa pemahaman santri terkait praktek tradisi ma’baca Yasin di Makam Annangguru Maddappungan, memiliki beberapa bentuk pemahaman, yaitu: tawassul, mengingat mati, menunaikan hajat, dan (mattula’ bala) menolak bala. Selanjutnya, tradisi ma’baca Yasin di Makam Annangguru Maddappungan berimplikasi pada santri, yakni mampu membentuk kepribadian berlandaskan nilai-nilai qur’ani serta mampu menjadikan media dakwah untuk memperkuat karakter spritual masyarakat.
References
Al-Qur’an Karim
Abi Daud Sulaiman bin al-Asy’as al-Azdy as-Sijistani, Sunan Abi Daud, Juz IV. Beirut: Darul al-Fikr, th.
al-Alusi, Syahabuddin Mahmud, Ruh al-Ma’ani, Jilid I. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 2009.
Annibras, Nablur Rahman, “Pembacaan Surat Yasin dalam Ritual Kematian di Indonesia”. Tesis. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2014.
Azra, Azyumardi dkk, Ensiklopedi Islam. Cet. I; Jakarta: PT. Ichtiar van Hoeve, 2001.
al-Bukhariy al-Ju’fiy, Muhammad bin Isma’il Abu ‘Abdillah, al-Jami’ al-S{ahih, Juz. II. Beirut: Dar Ibn Kasir, 1987.
al-Burhani, ‘Usman ‘Abduh, Intisar Auliya’ al-Rahman ‘ala al-Syaita
Chodjim, Achmad, Misteri Surah Yasin. Jakarta: Serambi, 2013.
Dasteghib, Mengungkap Rahasia Surat Yasin, terj. Ibnu Fauzi al-Mudhar. Depok: Qarina, 2003.
al-Darimy, Abu Muhammad Abdullah bin Abdurrahman, Musnad ad-Darimy al-Ma’ruf bi Sunan ad-Darimy, Juz IV. Riyadh: Dar al-Mughny, 2000.
al-Dimasyqy, Abu al-Fida’ Isma’il bin Umar bin Kasir al-Qarasy, Tafsir al-Qur’an al ‘Az{im, Jilid IV. Riyadh: Dar Thaibah, 2005.
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta; Pusat Bahasa, 2008.
Dhofier, Zamakhsyari, Tradisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai. Cet. I; Jakarta: PT Matahari Bhakti, 1982.
al-Fatih, Almas Abyan, Surat Yasin, Al-Waqi’ah, Al-Mulk, dan Al-Kahfi. Cet. I; Yogyakarta: Saufa, 2016.
Imam Musbikin, Istantiq al-Qur’an: Pengenalan Studi al-Qur’an Pendekatan Iterdisipliner . Madiun: Jaya Star Nine, 2016.
al-Jumayli, Shiddiq Halil, ad-Dur ar-Rasin fi Tafsir Surat Yasin. Beirut: Dar al-Kitab al-Ilmiyah, 2005.
Munawwir, Kamus al-Munawwir . Yogyakarta: Pustaka Progresif, 1997.
Mustaqim, Abdul, Metode Peneitian Living Qur’an, ed. Sohiron Syamsuddin, Metodologi Penelitian Living Qur’an dan Hadis. Yogyakarta: TH Press, 2007.
M. Mansur, Living Qur’an Dalam Lintasan Sejarah Studi Qur’an, ed. Sahiron Syamsuddin, Metode Penelitian Living Qur’an dan hadis. Yogyakarta: Teras, 2007.
Priyanto, Pius A dan Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Arkola, 1994.
al-Razi, Imam Fakhruddin, At-Tafsir al-Kabir aw Mafatih al-Ghaib, Juz ke-XXVI. Beirut: Dar al-Kitab al-Ilmiyah, 2009.
al-Suyuti, Jalaluddian Abdurrahman, Al-Itqan Fi Ulum al-Qur’an, Juz II . Cairo: Dar el-Hadith, 2004.
Shihab, M. Quraish, Tafsir Al-Mishbah, Vol. 11. Cet. V; Jakarta: Lentera Hati, 2000.
----------, Wawasan Al-Qur’an tentang Zikir dan Doa. Cet. I; Jakarta: Lentera Hati, 2006.
---------, Yasin dan Tahlil. Cet. I: Tangerang; Lentera Hati, 2012.
al-T{abary, Abu Ja’far Muhammad bin Jarir, Tafsir al-T{abari Jami ‘al-Bayan ‘an Ta’wil A