WAWASAN HADIS TENTANG SILATURAHMI
Abstract
Manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial pada dasarnya tidak mampu hidup sendiri di dalam dunia ini, mereka harus berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Interaksi sosial yang merupakan hubungan sosial dalam suatu masyarakat mendapat perhatian dalam ajaran Islam. Interaksi sosial tersebut dalam Islam dikenal dengan istilah silaturrahmi. Salah satu sumber ajaran Islam adalah hadis, yang merupakan perkataan, perbuatan, taqrir, dan hal ihwal Rasululllah saw. Melalui metode analisis kualitatif dengan pendekatan ilmu hadis tulisan ini membuktikan bahwa silaturrahmi merupakan interaksi sosial yang mempunyai banyak manfaat bagi manusia demi untuk mewujudkan kebahagian di dunia dan di akhirat. Oleh karena itu Rasulullah Saw. sangat menekankan pentingnya silaturrahmi dan larangan memutuskannya.
References
Al-Qur’an al-Karim
Abdul ‘Aziz bin Fathi as-Sayyid Nada, Mausu’atul Adab al-Islamiyah, Cet. II; Riyadh-Saudi Arabia: Dar Thaybah, 1425 H/ 2004 M
Abu Daud Sulaiman bin al-Asy’as bin Ishaq, Sunan abi Daud, Juz 4 Bairut: al-Maktabah al-‘Ashariyah-Shiyadah, t.th.
Abu Ikhsan al-Atsari, Ensiklopedi Adab Islam: Menurut al-Qur’an dan Sunnah, Jilid II Cet. II; Jakarta: PT. Pustaka Imam Asy-Syafi’I, 2009.
Anis Irfa’i, “Pandangan Kiai Pesantren Salaf Tentang Silaturrahmi Melalui MediaElektronik”, Skripsi (Ushuluddin dan Dakwah STAIN Ponorogo, 2015.
Fatihuddin, Dahsyatnya Silaturrahmi,Jogjakarta: Delta Prima Press, 2010.
Isnan Efendi Abu Abdus Syahid al-Fujuti, Pentingnya Silaturrahmi, Blitar, Durah Melayu, 2014.
Muhammad al-Sibai, al-Sunnah wa Makanatuhu fi al-Tasyri’ al-Islami, t.tp.: al-Dar al-Qawmiyyah, 1966.
Muhammad Habibillah, Raih Berkah Harta Dengan Sedekah dan Silaturrahmi, Cet. I; Jogjakarta: Sabil, 2013.
Muslim bin al-Hajaj abu al-Husain al-Qusyairi al-Naisaburi, al-Musnad al-Shahih al-Mukhashir, h. 1981.
Muhammad bin ‘Ismail Abu ‘Abdullah al-Bukhari al-Ju’fi, al-Jami’ al-Musnan al-Sahihal-Mukhtasar min Umur Rasulullah Sallahu Alahi Sallam, Juz VIII, Cet. I; t.tp: Dar Turuq al-Najah, t.th.
Muhammad Rusdi T., Hadis Tarbawi I, Cet. I; Makassar: Alauddin University Press, 2012.
Muhammad Habibillah, Raih Berkah Harta dengan Sedekah dan Silaturrahmi, Cet. I; Sabil,2013.
Nurlaela Isnawati, Rahasia Sehat dan Panjang Umur dengan Sedekah, Tahajud, Baca Al-Qur’an, dan Puasa Senin Kamis, Cet. I; Jogjakarta: Sabil, 2014.
Rahmat Syafe’I, Al-Hadis: Akidah, Akhlak, Sosial dan Hukum, Bandung: Pustaka Setia, 2000.
Syuhudi Ismail, Kaedah Kesahihan Sanad Hadis, Jakarta: Bulan Bintang, 1991.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
(1) Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
(2) Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
(3) Authors should sign copyright transfer agreement when they have approved the final proofs sent by Biogenesis prior the publication.