Penyelesaian Hadis-Hadis Kontradiktif antara Anjuran dan Larangan Menunda Salat Zuhur Ketika Cuaca Panas

  • Amelia Damayanti UIN SUNAN AMPEL SURABAYA

Abstrak

Dalam artikel ini akan membahas dua hadis yang tampak saling bertentangan. Hadis pertama yaitu hadis tentang anjuran untuk menunda salat ketika cuaca masih panas. Hadis tersebut menjelaskan bahwa penundaan salat zuhur sampai menunggu waktu dingin, agar salatnya tidak terganggu akibat udara panas. Dan hadis kedua menjelaskan bahwa terdapat salah satu sahabat Nabi yang mengeluh kepanasan ketika akan salat dan tidak mendapat perhatian dari beliau. Kedua hadis tersebut sama-sama berkualitas s{ah{i>h{ dan juga ditemukan banyak hadis yang semakna sebagai pendukung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan jenis penelitian library research, mengumpulkan berbagai literature baik literature Bahasa Indonesia atau Bahasa Arab. Tujuan diadakannya penelitian ini untuk menyelesaikan dua hadis yang bertentangan tersebut dengan menggunakan salah satu metode Mukhtalif al-H{adi>th yaitu al-Jam’u wa al-Tawfiq. Adapun hasil dari mengompromikan keduanya, pada hadis riwayat Khabba>b, Rasulullah Saw bukan berarti tidak memperhatikan keluhannya. Akan tetapi, terdapat periwayatan hadis lainnya yang menjelaskan bahwa kebiasaan Rasulullah Saw yang akan memberikan pakaiannya sebagai alas kening ketika sujud agar makmumnya tidak merasa kepanasan. Kemudian dari madzhab Syafi’i dan Maliki berpendapat bahwa semua salat wajib dikerjakan awal waktu kecuali pelaksanaan salat zuhur ketika panas yang sangat terik. Dan menurut madzhab Hanafi dan Hanbali, semua salat fardhu wajib dikerjakan di awal waktu tanpa terkecuali.

Diterbitkan
2023-08-03
Abstrak viewed = 156 times