Penyelesaian Hadis-Hadis Kontradiktif antara Anjuran dan Larangan Menunda Salat Zuhur Ketika Cuaca Panas
Abstrak
Dalam artikel ini akan membahas dua hadis yang tampak saling bertentangan. Hadis pertama yaitu hadis tentang anjuran untuk menunda salat ketika cuaca masih panas. Hadis tersebut menjelaskan bahwa penundaan salat zuhur sampai menunggu waktu dingin, agar salatnya tidak terganggu akibat udara panas. Dan hadis kedua menjelaskan bahwa terdapat salah satu sahabat Nabi yang mengeluh kepanasan ketika akan salat dan tidak mendapat perhatian dari beliau. Kedua hadis tersebut sama-sama berkualitas s{ah{i>h{ dan juga ditemukan banyak hadis yang semakna sebagai pendukung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan jenis penelitian library research, mengumpulkan berbagai literature baik literature Bahasa Indonesia atau Bahasa Arab. Tujuan diadakannya penelitian ini untuk menyelesaikan dua hadis yang bertentangan tersebut dengan menggunakan salah satu metode Mukhtalif al-H{adi>th yaitu al-Jam’u wa al-Tawfiq. Adapun hasil dari mengompromikan keduanya, pada hadis riwayat Khabba>b, Rasulullah Saw bukan berarti tidak memperhatikan keluhannya. Akan tetapi, terdapat periwayatan hadis lainnya yang menjelaskan bahwa kebiasaan Rasulullah Saw yang akan memberikan pakaiannya sebagai alas kening ketika sujud agar makmumnya tidak merasa kepanasan. Kemudian dari madzhab Syafi’i dan Maliki berpendapat bahwa semua salat wajib dikerjakan awal waktu kecuali pelaksanaan salat zuhur ketika panas yang sangat terik. Dan menurut madzhab Hanafi dan Hanbali, semua salat fardhu wajib dikerjakan di awal waktu tanpa terkecuali.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
(1) Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
(2) Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
(3) Authors should sign copyright transfer agreement when they have approved the final proofs sent by Biogenesis prior the publication.