Emosi Manusia dalam Cerita Horor Pendek "Tell-Tale Heart" oleh Edgar Allan Poe dan "That Bus is Another World" oleh Stephen King (Perbandingan antara Karya Klasik dan Kontemporer)
Exploring Human Emotions in Classic and Contemporary Work
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana emosi manusia ditampilkan oleh pengarang dalam cerpen horor The Tell-Tale Heart karya Edgar Allan Poe and That Bus is Another World karya Stephen King sebagai karya klasik dan kontemporer berdasarkan psikologi pengarang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan teori emosi manusia oleh Smith (2015) untuk menganalisis data. Kemudian, peneliti menghubungkannya dengan dimensi karakter dan memperkuatnya berdasarkan data sekunder yang mendukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan jenis emosi yang ada pada kedua cerpen tersebut berdasarkan latar belakang pengarang pada saat itu. The Tell- Tale Heart mengungkapkan emosi kebencian utama di mata lelaki tua itu sebagai penangkapan Poe terhadap rasa sakit atau hal-hal kelam yang dia alami selama hidupnya hingga cerita ini ditulis. Sedangkan That Bus is Another World lebih menggambarkan emosi tentang simpati dan panik sebagai gambaran emosi dan kepedulian King terhadap keadaan social pada saat itu ketika dia terjebak kemacetan lalu lintas. Selain itu, ada juga beberapa emosi yang masih baru atau jarang dibicarakan sebelumnya yang penulis hadirkan dalam karyanya, diantaranya marah (irritation), takut (dread), ketidakmampuan menjelaskan sesuatu (bafflement), kepedulian untuk menolong (compassion), kelegaan/bersyukur (relief).
Kata kunci: emosi, psikologi penulis, horor, klasik, kontemporer
Penulis yang menerbitkan karya mereka dalam jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
-
Penulis tetap memegang hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal, dengan karya yang secara bersamaan dilisensikan melalui Creative Commons Attribution License. Lisensi ini memungkinkan orang lain untuk membagikan karya tersebut dengan syarat memberikan pengakuan atas kepenulisan serta publikasi awal dalam jurnal ini.
-
Penulis dapat membuat perjanjian kontraktual tambahan secara terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi karya yang telah diterbitkan dalam jurnal ini (misalnya, mengunggahnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam buku), dengan tetap mencantumkan pengakuan bahwa karya tersebut pertama kali dipublikasikan dalam jurnal ini.
-
Penulis diizinkan dan didorong untuk mengunggah karya mereka secara daring (misalnya, di repositori institusional atau situs web pribadi) sebelum dan selama proses pengajuan. Hal ini dapat mendorong pertukaran akademik yang produktif serta meningkatkan jumlah kutipan lebih awal dan lebih luas setelah karya diterbitkan (Lihat The Effect of Open Access).