THE ANALYSIS OF CULTURE SHOCK EXPERIENCED BY ERIN GRUWELL IN FREEDOM WRITERS (2007) MOVIE
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fase, dampak, penyebab culture shock yang dialami Erin Gruwell serta strategi mengatasinya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Data diambil dari film Freedom Writers yang dialami oleh tokoh utama, Erin Gruwell. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat fase culture shock yang dialami Erin Gruwell dalam Freedrom Writers yaitu fase bulan madu, fase krisis, fase pemulihan, fase penyesuaian. Penulis juga menemukan dua penyebab culture shock yang dialami tokoh Erin Gruwell yaitu faktor siswa dan ketidakadilan sekolah dan pengajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada dua dampak yang muncul melalui fase culture shock, yaitu dampak positif berupa kesadaran dan empati yang lebih baik, pemaksaan diri untuk berinovasi dalam mengajar, rasa percaya diri, dan membangun hubungan dengan siswa, serta dampak negatif, yakni stres dan beban emosional, pengorbanan pribadi, dan tantangan keuangan. Lebih lanjut, ada beberapa strategi yang digunakan Erin yaitu pemahaman dan empati, inovasi metode pengajaran, dan pendekatan kolaboratif.

Penulis yang menerbitkan karya mereka dalam jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
-
Penulis tetap memegang hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal, dengan karya yang secara bersamaan dilisensikan melalui Creative Commons Attribution License. Lisensi ini memungkinkan orang lain untuk membagikan karya tersebut dengan syarat memberikan pengakuan atas kepenulisan serta publikasi awal dalam jurnal ini.
-
Penulis dapat membuat perjanjian kontraktual tambahan secara terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi karya yang telah diterbitkan dalam jurnal ini (misalnya, mengunggahnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam buku), dengan tetap mencantumkan pengakuan bahwa karya tersebut pertama kali dipublikasikan dalam jurnal ini.
-
Penulis diizinkan dan didorong untuk mengunggah karya mereka secara daring (misalnya, di repositori institusional atau situs web pribadi) sebelum dan selama proses pengajuan. Hal ini dapat mendorong pertukaran akademik yang produktif serta meningkatkan jumlah kutipan lebih awal dan lebih luas setelah karya diterbitkan (Lihat The Effect of Open Access).