Faktor-Faktor Penyebab Berpikir Pseudo dalam Menyelesaikan Soal-Soal Kekontinuan Fungsi Linear yang Melibatkan Nilai Mutlak Berdasarkan Gaya Kognitif Mahasiswa

  • Fitriani Nur
    (ID)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya berpikir pseudo dalam menyelesaikan soal-soal kekontinuan fungsi linear yang melibatkan nilai mutlak berdasarkan gaya kognitif mahasiswa. Gaya kognitif yang diperhatikan yaitu gaya kognitif field independent (FI) dan gaya kognitif field dependent (FD). Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Tadris matematika, Prodi Pendidikan Matematika klp 1,2 semester IV Angkatan 2009 UIN Alauddin Makassar sebanyak 6 orang yang terbagi atas 3 mahasiswa yang bergaya kognitif FI (yaitu MD, AN dan MS) dan 3 mahasiswa yang bergaya kognitif FD (yaitu EM, JR dan AR). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) tes GEFT, (2) tes kemampuan menyelesaikan soal-soal kekontinuan fungsi linear yang melibatkan nilai mutlak, dan (3) pedoman wawancara. Pengumpulan data dilakukan dengan tes tertulis dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) faktor-faktor penyebab berpikir pseudo pada mahasiswa gaya kognitif FI adalah (a) pada mahasiswa gaya kognitif FI kategori 1, berpikir pseudo disebabkan oleh hilangnya tahap kontrol individu, belajar hafalan, dan faktor kebiasaan, (b) pada mahasiswa gaya kognitif FI kategori 2, berpikir pseudo disebabkan oleh hilangnya tahap kontrol individu, dan belajar hafalan.(c) pada mahasiswa gaya kognitif FI kategori 3, berpikir pseudo disebabkan oleh kurangnya komitmen  kognitif,  dan  kurangnya  pemahaman  konsep.  (2)  faktor-faktor  penyebab berpikir pseudo pada mahasiswa gaya kognitif FD adalah (a) pada mahasiswa gaya kognitif FD  kategori  1,  berpikir  pseudo  disebabkan  oleh  belajar  hafalan  dan  kurangnya pemahaman konsep prasyarat. (b) pada mahasiswa gaya kognitif FD kategori 2, berpikir pseudo disebabkan oleh kurangnya komitmen kognitif, hilangnya tahap kontrol individu, dan belajar hafalan. (c) pada mahasiswa  gaya kognitif FI kategori 3, berpikir pseudo disebabkan oleh kurangnya komitmen kognitif, dan belajar hafalan. Berdasarkan hasil penelitian ini, satu-satunya perbedaan yang terlihat yaitu pada faktor kebiasaan yang menyebabkan  berpikir pseudo pada mahasiswa gaya kognitif FI.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amer, Ayman. 2005. Analytical Thinking. Center for Advancement of Postgraduate Studies and Research in Engineering Sciences, Faculty of Engineering- Cairo University: Kairo.

B. Uno, Hamzah. 2010. Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. E. Slavin, Robert. 2008. Psikologi Pendidikan (Teori dan Praktek). Ed. Ke-8 Jakarta: Indeks. Khodijah, Nyayu. 2006. Psikologi Belajar. Palembang: IAIN Raden Fatah Press.

Kyungsoon, Jeon. 2000. Vygotsky’s Sociocultural Theory and its Implications to the Role of Teachers in Students’ Learning of Mathematics. Journal of the Korea Society of mathematical Education Seride D; Vol. 4, No 1, hal. 33-43.

Mahmud, Ramlan. 2010. Deskripsi Berpikir Pseudo Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Limit Fungsi. Tesis PPs UNM.

Moleong, Rexy J. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda. Martono, Koko. 1999. Kalkulus. Jakarta: Erlangga.

Nasution, S. 2006. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Ratumanan. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara.

Skemp. 1978. Relational and Instrumental Understanding. First published in Mathematics Teaching, 77, 20–26.

Suharnan. 2005. Psikologi Kognitif. Surabaya: Srikandi

Suherman, Erman. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Universitas Pendidikan Indonesia

Tall, David. 2008. The Transition to Advanced Mathematical Thinking: Function, Limits, Infinity, and Proof. In Grauws (Ed.), handbook of research on Mathematics Teaching and Learning (pp. 495 – 511) New York, Mac Millan Publising Company.

Tallinn, Estonia & Helsinki. 2008. Novak And Vygotsky And The Representation Of The Scientific Concept. Proc. of the Third Int. Conference on Concept Mapping. Finlandia

Purcell, Varberg, dan Rigdon. 2003. Kalkulus dan Geometri Analitis. Jakarta: Erlangga

Bartle, Robert G & Sherbert, Donal R. 2000. Introduction To Real Analysis. New York: Hamilton Printing Company.

Vinner & Dreyfus. 1989. Image and Definitions for the Concept of Function. JRME Vol. 20 No.4. Vinner, Shlomo. 1997. The Pseudo-Conceptual And The Pseudo-Analytical Thought Processes In Mathematics Learning. Kluwer Academic Publishers. Printed in the Netherlands.

Zemira R. Mevarech & Bracha Kramarsky. From Verbal Descriptions To Graphic Representations: Stability And Change In Students’ Alternative conceptions. Bar-Han University Ramat-Gan, Israel. hal. 230-267

Published
2013-12-08
Section
Artikel
Abstract viewed = 1685 times