The Tradition of Female Circumcision (The Integration of Religion and Culture)

Main Article Content

Nurlaelah Abbas
St. Rahmatiah

Abstract

The aims of this research are: the first, to describe the implementation of the female circumcision tradition in Jeneponto society, the second to describe the Islamic values ​​contained in the female circumcision tradition and the third to acquire a clear picture of the attitude and understanding of the people of Jeneponto about the tradition of female circumcision. This research is descriptive qualitative. This research was conducted in two ways, namely: library research and field research. The results of this study indicate that the tradition of female circumcision in Jeneponto society is carried out very lively as is the case with marriage traditions, starting with the preparation process such as deliberation, Korontigi events, to the circumcision reception. Various kinds of traditional rituals that have been carried out so far still reflect Islamic values ​​that are described in the form of religious understanding, solidarity and mutual cooperation as well as the value of beauty that is reflected in the entire series of traditional rituals. The attitude and understanding of Jeneponto society regarding the tradition of female circumcision which is an obligation for Muslims, and ancestral traditions that must be preserved. In addition, there is a social construction in the implementation of female circumcision, and the circumcision event is one of the gathering places.


الملخص


أهداف هذه الدراسة هي: أولا: وصف تنفيذ ختان الإناث في مجتمع جينيبونتو ، وثانيا: وصف القيم الإسلامية المتضمنة في ختان الإناث في جينيبونتو ، و ثالثا: الحصول على المواقف مفاهيم مجتمع جينيبونتو عن ختان الإناث في صورة واضحة. أما نوع البحث فهو نوعي وصفي. وأجريت الدراسة على طريقتين هما: البحث المكتبي والبحث الميداني. تظهر نتائج هذه الدراسة أن ختان الإناث في مجتمع جينيبونتو تم تنفيذه بشكل حفلات كبيرة كما هو الحال في احتفال وليمة العرس ، بدءا من عملية تحضيرية مثل المداولات ، وبرنامج الكورونتيةkorontigi  حتى حفلات الختان. هناك مجموعة من الطقوس والتقاليد التى لا تخالف القيم الإسلامية مازالت تنفذ حتى الآن في شكل المفاهيم الدينية وتضامن عال والتعاون بين المجتمع وقيم الجمال المصور من طقوسها المعتادة. يعتبر ختان الإناث عند مجتمع جينيبونتو إلزاما للمسلمات، وتقاليد الأجداد التي يجب الحفاظ عليها. بالإضافة إلى ذلك ، هناك بناء اجتماعي في تنفيذ ختان الإناث حيث أنه وسيلة لصلة الأرحام بين المجتمع.


الكلمات املفتاحية: تقاليد، ختان الإناث، الدين، الثقافة


Abstrak


Tujuan penelitian ini adalah : pertama, mendeskripsikan pelaksanaan tradisi khitan perempuan pada masyarakat Jeneponto kedua, mendeskripsikan nilai-nilai Islam yang terkandung dalam tradisi khitan perempuan dan ketiga, memperoleh gambaran yang jelas seperti apa sikap dan pemahaman masyarkat Jeneponto tentang tradisi khitan perempuan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan dengan dua cara yaitu: penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tradisi khitan perempuan pada masyarakat Jeneponto dilaksanakan dengan sangat meriah seperti halnya tradisi perkawinan, dimulai dengan proses persiapan seperti musyawarah, acara Korontigi, sampai pada acara resepsi khitanan. Berbagai macam ritual tradisi yang dilakukan selama ini masih mencerminkan nilai-nilai Islam yang terjabarkan dalam bentuk pemahaman religious, tingginya solidaritas dan gotong royong serta nilai keindahan yang tergambar dari seluruh rangkaian ritual adatnya. Sikap dan pemahaman masyarakat Jeneponto tentang tradisi khitan perempuan yang merupakan kewajiban bagi umat Islam, dan tradisi leluhur yang harus dilestarikan. Selain itu adanya konstruksi sosial dalam pelaksanaan khitan perempuan, serta acara khitan merupakan salah satu ajang silaturahmi.


 Kata Kunci: Tradisi; Khitan Perempuan; Agama dan Budaya

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Abbas, N., & Rahmatiah, S. (2022). The Tradition of Female Circumcision (The Integration of Religion and Culture). Jurnal Adabiyah, 22(2), 191-219. https://doi.org/10.24252/jad.v22i2a2
Section
Artikel

References

Ahmad bin Hanbal. Al Musnad. Mesir: Dar Al-Hadits, 2015.
Ahmad Lutfi Fathullah. Fiqh Khitan Perempuan. Jakarta: al-Mughni Press dan Mitra Inti Foundation, 2006.
Al Amidi. Al Ihkam Fi Ushul al Ahkam. Beirut: Dar Al-Fikr, 1996.
Al Qurthubi. Al Jami’ Li Ahkam al Qur’an. Beirut: Dar al Kutub al Ilmiyyah, 1993.
Al Razi. Al Mahshul Fi ‘Ilm al Ushul Ed. Adil Ahmad Abd al Mawujud Dan Ali Musthafa al Mu’Awwadh. Makkah: Maktabah Nizar Musthafa al Baz, Vol, 1.
Al Sunan Abu Daud. Kitab al Adab. Beirut: Dar al Fikr, 1994.
Al Syaukani. Nail al Awthar. Beirut: Dar al Fikr, 1983.
Darsono. Budaya Organisasi: Kajian Organisasi Bisnis, Ekonomi, Sosial, Pendidikan, Dan Politik. Jakarta: Nusantara Consulting, 2009.
Fakhr al Din al-Razi. Al Tafsir al Kabir. Beirut: Dar al Kutub al Ilmiyyah, 2000.
Https://teoriantropologi.blogspot.com accessed on 12 June 2020.
Ibnu Abidin. Hasyiyah Radd Al-Muhtar. Beirut: Dar al-Fikr, 1979.
———. Radd al Muhtar ‘ala al Durr al Mukhtar: Syarh Tanwir al Abshar. Beirut: Dar al Fikr, 1966.
Ibnu Hajar Al-atsqalani. Fath Al-Bari Fi Syarh al-Bukhari. Beirut: Dar al-Fikr, 1933.
Ibnu Katsir. Tafsir al Qur’an al ‘Azhim. Juz IV: Penerbit tidak teridentifikasi, Tahun tidak teridentifikasi.
Ibnu Qudamah. Al Mughni. Jakarta: Pustaka Azzam, 2012.
Ibrahim Hindi Maryam. Misteri Di Balik Khitan Wanita. Translated by Abu Nabil. Solo: Zam-zam, 2008.
Kementerian Agama RI. Al-Qur’an Dan Terjemahnya. Jakarta: Sinergi Pustaka Indonesia, 2012.
Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1636/Menkes/Per/Xi/2010 Tentang Sunat Perempuan, 2010.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Kamus Besar Bahasa Indonesia’ Ed. V, Jakarta: Balai Pustaka. Jakarta: Balai Pustaka, 2016.
Keputusan Fatwa MUI No.9A. Tentang Hukum Pelarangan Khitan Terhadap Perempuan. Jakarta: Erlangga, 2008.
M. Ali Hasan. Masail Fiqhiyah Al-Haditsah. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996.
Mahmud Yunus. Kamus Arab-Indonesia. Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penerjemah, 1973.
Muhammad Husein. Khitan Perempuan. Jakarta: Media Islam untuk hak-Hak Perempuan, 2009.
Mustaqim, Muhammad. “Konstruksi Dan Reproduksi Budaya Khitan Perempuan : Pergulatan Antara Tradisi, Keberagamaan Dan Kekerasan Seksual Di Jawa.” PALASTREN: Jurnal Studi Gender 6, no. 1 (March 31, 2016): 89–106.
Nurdin, Abidin. “Integrasi Agama dan Budaya: Kajian Tentang Tradisi Maulod dalam Masyarakat Aceh.” el Harakah: Jurnal Budaya Islam 18, no. 1 (June 10, 2016): 45–62.
Piotr Sztompka. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Pernada Media Grup, 2007.
Risieri Frondizi. What Is Value’ Translated by Cuk Ananta Wijaya Entitled Pengantar Filsafat Nilai. Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2007.
Ristiani Musyarofah dkk. Khitan Perempuan: Tradisi Dan Ajaran Agama Yang Menindas. Yogyakarta: Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan UGM dan Ford Foundation, 2003.
Sayyid Sabiq. Fiqh al Sunnah. Beirut: Dar al Kitab al Arabi, 1987.
Setiawan Budi Utomo. Fikih Aktual. Jakarta: Gema Insani, 2003.
Sholeh, M. Asrorun Ni’am. “Fatwa MUI Tentang Khitan Perempuan.” AHKAM : Jurnal Ilmu Syariah 12, no. 2 (August 7, 2012). Accessed January 2, 2023. https://journal.uinjkt.ac.id/index.php/ahkam/article/view/964.
Suharsimi Arikunto. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 1998.
Syaikh Muhammad As-Sayyid Asy-Syinnawi. Bahaya Tidak Mengkhitankan Wanita. Translated by Nashirul Haq. Jakarta: Penerbit Mustaqim, 2003.
Syaikh Muhammad asy-Sinnawi. “Bahaya Tidak Mengkhitankan Wanita.” ad-Dustur, 1996.
Tim Redaksi. “Khitan Perempuan: Praktik Purba Yang Harus Dihapuskan.” Perempuan Bergerak, 2013.
Uddin dkk, Jurnalis. Khitan Perempuan Dari Sudut Pandang Sosial, Budaya, Kesehatan Dan Agama. Jakarta: Deputi Bidang Partisipasi Masyrakat Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Advokasi dan Sosialisasi Pencegahan Sunat Perempuan Bagi Tokoh Agama, 2018.
Wahbah al Zuhaili. Al-Fiqh al Islamy Wa Adillatuhu. Beirut: Dar al Fikr al Mu’ashir, 2004.
Yusuf al Qaradhawi, www.qaradawi.net/
Zuhairi Misrawi. Menggugat Tradisi Pergulatan Pemikiran Anak Muda NU Dalam Nurkholis Madjid Kata Pengantar. Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2004.

Interview
Anwar Thalib dg. Naba, Interview, di Kelurahan Togo-togo Kecamatan Batang. 2020.
Bahaking Rama (Academician and Public Figure), Interview by phone, in Makassar. 2020.
H. Abdul Karim Dg. Siama, Interview, at Makassar, on. 2020.
H. Kasim Rajab Dg Sitaba (Public Figure), Interview, in Makassar. 2020.
H. Syafaruddin Dg.Ngampo (Teacher), Interview, at Paitana village Turatea District. 2020.
Hasni (Religion Instructor), Interview, at Bontorappo Village Tarowang District. 2020.
Hayyong Dg.Tumpu (Public Figure and Religion Instructor) Interview, in Makassar. 2020.
Hj. Junaedah Dg. Songki (Anrong Bunting & Pappasunna), Interview,at Maccini Baji Village Batang District, on 6 July 2020.
Indahari Dg. Nurung, Interview, in Makassar. 2020.
Indrayani, Interview , at Balang Village Binamu District. 2020.
Ismail Dg. Situru (Teacher & Public Figure), Interview, at Maccini Baji village Batang District. 2020.
Jahma Dg. Soppeng, Interview, at Pao Village Tarowang District, 2020.
M. Yahya Ahmad Dg. Situru The Head of Pondok Pesantren An-Nuriyah Bontocini Jeneponto, Interview, Maccini Baji Village Batang District. 2020.
Muh. Irfan Dg. Sali’ (Teacher & Public Figure), Interview, in Makassar. 2020.
Salehuddin Mattawang (Lecturer at STAI Al-Amanah Jeneponto), Interview, at Empoang Selatan Village Binamu District. 2020.
St. Suruga Dg. Sunggu, Interview, at Palajau Village Arungkeke District, on. 2020.
Syafaruddin Dg.Ngampo (Guru), Interview, at Paitana Village Turatea District. 2020.
Zaenab Dg. Bollo (Public Figure and Bridal Makeup), Interview, at Pallantikang Village Bangkala District. 2020.