Pinisi Maritime Traditions in The Bonto Bahari Community of Bulukumba
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji unsur-unsur budaya Islam dalam tradisi kebaharian pinisi masyarakat Bonto Bahari Bulukumba. Perahu pinisi yang bermula dari kisah Sawerigading merupakan perahu tradisional yang berasal dari Sulawesi Selatan, tepatnya Bulukumba yang dikenal dengan nama butta panrita lopi. Pinisi dalam pembuatannya masih kental dengan budaya masyarakat setempat. Dalam perkembangannya, perahu pinisi telah diakui sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya takbenda yang disahkan oleh UNESCO. Penelitian ini merupakan penelitian budaya dengan menggunakan data kualitatif yang diperoleh dari data studi lapangan dan data kepustakaan. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan melalui dokumen tertulis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam tradisi kebaharian pinisi terdapat beberapa ritual yang dilakukan yakni, annakbang kalabiseang (penebangan lunas), annattara (penyambungan lunas), appasili (tolak bala), ammossi (pemotongan pusar), dan annyorong lopi (peluncuran perahu). Adapun unsur-unsur budaya Islam yang terkandung dalam ritual tersebut yaitu sistem religi dan upacara keagamaan, sistem organisasi kemasyarakatan, dan sistem mata pencaharian hidup.
##plugins.generic.usageStats.downloads##
Referensi
Akhmad, dkk. Perahu Pinisi Membelah Ombak Mengarungi Samudra Gowa: Agma, 2021.
Amrullah, Muhammad. “Representasi Makna Simbolik Dalam Ritual Perahu Tradisional Sandeq Suku Mandar di Sulawesi Barat”. Skripsi. Makassar: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNHAS, 2015.
Bappeda Kabupaten Bulukumba, “Profil Daerah Kabupaten Bulukumba 2010”. Arsip Sul-sel
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya Edisi Penyempurnaan Tahun 2022. https://quran.kemenag.go.id/
Kurniasari, Nendah, dkk. “Dimensi Religi dalam Pembuatan Pinisi”. J. Sosek KP 8, no. 1 (2013).
Mahdayeni, dkk. “Manusia dan Kebudayaan (Manusia dan Sejarah Kebudayaan, Manusia Dalam Keanekaragaman Budaya dan Peradaban, Manusia dan Sumber Penghidupan)”. TABDIR 7, no. 2 (2019).
Nurmansyah, Gunsu, dkk. Pengantar Antropologi:Sebuah Ikhtisar Mengenal Antropologi. Bandar Lampung: Aura Publisher, 2019.
Ramadhani, Alya Salsa, dkk. “Pembuatan Perahu Pinisi di Desa Ara Kabupaten Bulukumba 1970-2017”. JURNAL PATTINGALLOANG 5, no. 1 (2018).
Ridwan, Wahyuddin, Sutiyono. “Bentuk Kapal Pinisi sebagai Ide Penciptaan Karya Seni Lukis dengan Media Tanah Liat”. Imaji 17, no. 2 (2019).
Rijal, Syamsu, dkk. Ekosistem Wisata Budaya Perahu Pinisi. Cet. I; Makassar: Politeknik Pariwisata Makassar, 2021.
Sumarto. “Budaya, Pemahaman dan Penerapannya “Aspek Sistem Religi, Bahasa, Pengetahuan, Sosial, Kesenian dan Teknologi”, Jurnal Literasiologi 1, no. 2 (2019).
Syamsuriah. “Tradisi Budaya dan Tradisi Agama Dalam Kehidupan Sosial”. AL-MISHBAH 9, no. 1 (2013).
UPT Museum dan Taman Budaya Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Prov Sulsel, “Koleksi : Perahu Pinisi”. https://lagaligo-disbudpar.sulselprov.go.id/info/perahu-pinisi
Utomo, Bambang Budi. Warisan Bahari Indonesia. Cet. I; Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2016.
Wahyuddin Ridwan dan Sutiyono, “Bentuk Kapal Pinisi sebagai Ide Penciptaan Karya Seni Lukis dengan Media Tanah Liat”. Imaji 17, no. 2 (Oktober 2019)
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-nd4.footer##