The Urgency of Maqāshid al-Syarīah in Strengthening Religious Moderation in Aceh

Abstrak

Memahami agama (fiqh al-dīn) lebih khusus dari sekedar mengetahui agama (al-‘ilm bi al-dīn). Memahami agama tidak akan terealisasi kecuali dengan mengetahui kandungan dan rahasia agama. Ilmu yang mencakup memahami maksud-maksud yang ada dalam teks agama ada dalam kajian ilmu maqāshid. Di antara cara untuk menghasilkan pemahaman yang moderat adalah dengan menggabungkan antara teks (nash) yang partikular (juz’iyyah) dengan maksud global (maqāshid kulliyyah). Kemudian prinsip yang dijadikan landasan memahami teks adalah dengan melihat perbedaan makna dalam ibadah dan muamalah, dan membedakan antara tujuan (maqāshid) yang tetap dengan sarana (wasīlah) yang berubah. Sebagai daerah syariat, minoritas hidup tenang di Aceh, tidak ada konflik antara muslim dan non-muslim. Namun persoalannya justru terjadi di kalangan internal umat Islam dalam sepuluh tahun terakhir sebagai akibat dari pemahaman keagamaan umat Islam Aceh. Oleh karena itu perlu dilihat bagaimana konsep moderasi dalam kajian keislaman dan bagaimana urgensi pendekatan maqāshid al-syarīah dalam penguatan moderasi beragama di Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan metode kualitatif, adapun analisis data menggunakan deskriptif analitik dengan pendekatan maqāshid al-syarīah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa moderasi beragama dalam kajian keislaman ternyata bukanlah suatu hal yang baru, yang dikenal dengan wasathiyah al-islam. Kemudian tidak sedikit yang menganggap moderasi internal umat Islam di Aceh belum berjalan dengan baik dan masih perlu adanya penguatan dan sosialisasi lebih lanjut terkait moderasi beragama.