Penerapan Hukum terhadap Pelaku dan Korban Tindak pidana Obstruction of Justice
Abstract
Obstruction of Justice is an act classified as a criminal offense because it obstructs or hinders the legal process in a case. Lawyers in carrying out their professional duties are often associated with allegations of obstructing the legal process in cases involving their clients. The purpose of this writing is to understand the legal regulations regarding obstruction of justice in Indonesia and the characteristics of lawyer's conduct that can be classified as obstructing the legal process or obstruction of justice. The method used in this article is juridical normative. The research findings indicate that obstruction of justice is generally regulated in Article 221 of the Indonesian Criminal Code (KUHP) and specific legislation. A lawyer can lose their immunity and be considered to have committed obstruction of justice if such conduct is not based on good faith and unrelated to their professional duties.
References
Agustina, Shinta., Isra, Saldri., & Daulay, Zaenul. (2015). Obstruction of Justice. Jakarta: themis Book.
Ali, Mahrus. (2013). Asas, Teori dan Praktek Hukum Pidana Korupsi. Yogyakarta: UII Press.
Arif, K. (2018). Perlindungan Hukum Terhadap Hak Imunitas Advokat Dalam Penegakan Hukum Di Indonesia. Iqtisad, Vol.5, (No.1,Juni), ip.31. http://dx.doi.org/10.31942/q.v5i1.2206
Atmaja, Ida Wayan Dharma Punia., & Suardana, I Wayan., & Wirasila, AA Ngurah. (2018). Hak Imunitas Advokat dalam Persidangan Tindak Pidana Korupsi. Kertha iWicara:Journal Ilmu Hukum,Vol.7,(No.5),pp.1-13 https://ojs.unud.ac.iid/index.php/kerthawicara/article/view/43617
Benuf, Kornelius & Azhar, Muhamad. (2020). Metode Penelitian Hukum sebagai Intrumen Mengurangi Permasalahan Hukum Kontemporer. Jurnal Gema Keadilan, Vol.7, (No.1),p.22. https://doi.org/10.14710/gk.7.1.20- i33
Bijayanti., & Darmadi. (2020). Pertanggungjawaban Pidana Advokat pada Obstruction of Justice dalam Perkara Tindak Pidana Korupsi. Jurnal Kertha Wicara, Vol.9, (No.4, iMaret), pp.46-55 https://ojs.unud.ac.id/index.php/kerthawicara/a irticle/view/58244
Fadli, Khairul. (2013). Pertanggungjawaban Pidana oleh Anggota Polisi Republik Indonesia yang Merintangi proses Penyidikan Tindak Pidana Korupsi. Universitas Riau. p,6. http://repository.unri.ac.id:80/handle/12345678 9/4612
Gareda. (2015). Perbuatan Menghalangi Proses Peradilan Tindak Pidana Korupsi berdasarkan Pasal 21 UU No. 31 Tahun 1999 Juncto UU No. 20 Tahun i2001. Lex iCrimen, Vol. IV, (No. 1,Jan-Mar),p.136. https://ejournal.unsrat.ac.id/iindex.php/lexcrimen/article/viewFile/7009/6514
Harijatip, Sri. (2016). Hukum Acara Pidana. Badan Jakarta : Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan.
Harnita. (2018). Analisis Tindakan Obstruction of Justice Advokat dalam Tindak iPidana Korupsi. JOM Fakultas Hukum, Vol. V, (Edisi 2 Juli- Desember),p.8. https://jom.unri.ac.id/index. iphp/JOMFHUKUM/article/view/21877/21171
Imron. (2016). Peran dan Kedudukan Empat Pilar dalam Penegakan Hukum Hakim Jaksa Polisi serta Advocat Dihubungkan dengan Penegakan Hukum pada Kasus Korupsi. Jurnal Surya Kencana Dua: Dinamika Masalah Hukum dan Keadilan, Vol.6, (No.1, Maret),p.92. http://dx.doi.org/10.32493/jdmhkdmhk.v6i1.340
Junianto. (2019). Obstrcution of Justice dalam Pasal 21 Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Media Juris, Vol. 2, (No. 3, Oktober), ip.340. http://dx.doi.org/10.20473/mi.v2i3.15208 Khambali. (2017) Hak Imunitas Advokat Tidak Terbatas, Jurnal Universitas Proklamasi i45 Yogyakarta,Vol.13,(No.1),p.22. https://ejournal.iup45.ac.id/index.php/cakrawala-hukum/iarticle/view/328
Loi. (2020). Tinjauan Yuridis Mengenai Hak Imunitas Seorang Advokat yang Melakukan Tindakan Obstruction of Justice dalam Perkara Korupsi (Contoh Putusan Nomor i90/Pid.Sus- TPK/2018/PN.Jkt.Pst). Jurnal Hukum Adigama, Vol.3, (No.1,Juli), ip.704. https://journal.untar.ac.id/index.php/adigama/ar iticle/viewFile/8953/5737
Marzuki, Peter Mahmud. (2008). Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta : Kencana.
Nyoman & Purwoto. (2017) Pertanggungjawaban Pidana Advokat Pelaku Tindak Pidana Suap terhadap Hakim (Studi Kasus Putusan Nomor 1319k/pid. isus/2016). Diponegoro Law Review Vol.6,(No.2),pp.1-15. http://www.ejournals1.undip.ac.id/index.php/dlr
Pidana Korupsi. Lex Crimen, Vol.VIII, (No.4, April),p.192. https://ejournal.unsrat.ac.id/index. iphp/lexcrimen/article/view/25669/25321
Rakinaung, VickyY. (2019). Kajian Hukum Terhdap Pengacara yang dengan Sengaja menghalangi, Mempersulit Jalannya Penyidikan, Penuntutan serta Proses Peradilan terhadap Terdakwa dalam Tindak
Rompis. (2013). Kewenangan Advokat Didalam Sistem Peradilan Pidana Guna Menunjang Sistem Peradilan Terpadu. Lex iet Societatis, Vol.I,(No.2,April),p.126. https://doi.org/10.357 i96/les.v1i2.1756
Sianturi. (2002). Asas-Asas Hukum Pidana D Indonesia dan Penerapan. Jakarta : Storia Grafika.
Soekanto, Soerjono & Mamudji, Sri. (2003). Penelitian Hukum Normatif: Suatu Tinjauan Singkat. jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Soesilo. (1994). Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) serta Komentar-Komentarnya Lengkap Pasal Demi Pasal. Bogor: Politeia.
Solehuddin. (2015). Manakar Hak Imunitas Profesi Advokat. Rechtldee Jurnal Hukum, Vol.10, (No.1Juni),p.92. https://doi.org/10.21107/ri. iv10i1.1141
Tarek. (2019). Tindak Pidana Menghalangi Proses Hukum Penyelidikan, Penyidikan, Penuntutan Sampai Peradilan dalam Tindak Pidana Korupsi Menurut Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Tindak Pidana Korupsi. Lex Crimen, Vol. VIII, (No. i3, Maret), pp. 146-147 https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/lexcrimen/article/view/25642/25295
Tulandi. (2015). Menghalangi Penyidikan dan Penuntutan untuk Kepentingan Orang Lain Menurut Pasal 221 ayat (1) KUHPIDANA. Lex Crimen,Vol.IV,(No.6,Agustus),p.130. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/lexcrime in/article/view/9800
Vandervort, L. (2001). Mistake of Law and Obstruction of Justice : A Bad Excuse Even for ia Lawyer. University of New Brunswick Law Journal,Vol.50,p.174 https://journals.lib.unb.ca/index.php/unblj/articl ie/view/29482
Winata., & Dewanto. (2020). Batasan terhadap Imunitas Advokat yang Diperluas Berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 26/PUU-XI/2013. Jurnal Ilmu iHukum, Vol.16, (No.1.Februari-Juli),pp.45-46. https://doi.org/10.30996/dih.v16i1.2974
Yuherawan. (2020). Obstruction of Justice in Corruption Cases : How Does the Indonesian Anti-Corruption Commission Investigate the Case. Journal of Indonesia Legal Studies. Vol. 5,(Issue1,May),pp.245-248. https://doi.org/10. i15294/jils.v5i1.38575
Copyright (c) 2023 Lidwina Aprilliana Allo Tangko, Dirga Agung, Andi Dewi Pratiwi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.