Effects of Giving Flying Fish Biscuits and Jewawut Flour Against the Nutritional Status of Adolescents

  • Hamdin Hamdin Prodi Kesehatan Masyarakat Stikes Griya Husada Sumbawa
    (ID)
  • Abdul Hamid Prodi Kesehatan Masyarakat Stikes Griya Husada Sumbawa

Abstract

Anthropometry is a method commonly used in assessing nutritional status, nutritional status indicators used for the adolescent age group are based on anthropometric measurements (BB) and (TB) which are presented in the form (TB/U) and (BMI/U). This study aims to determine the effect of giving biscuits with substitutes of flying fish meal and barley flour on the nutritional status of adolescent girls at SMAN 1, SMAN 2, SMAN 3 and MAN Mamuju. This research method is carried out with a Quasi Experimental study design. The population in this study were all students of class XI who were screened at SMAN 1, SMAN 2, SMAN 3 and MAN Mamuju, totaling 461 students. The results of the study on young women in high school in Mamuju district, in general, from 66 respondents from SMAN 1 Mamuju 20 people, SMAN 2 Mamuju 13 people, from SMAN 3 Mamuju 2 people and MAN Mamuju 31 people, where in the intervention and control group 100% women or teenage girl. The conclusion is that giving flying fish meal biscuits and barley flour can improve the status of weight, height, and upper arm circumference in adolescent girls.

 

References

Anggray Duvita 2017. Status Gizi Dan Tingkat Kecukupan Zat Gizi Pada Remaja Putri Anemia, 2(12), 1–8.

Al-Mighwar. 2006. Psikologi Remaja, bandung; CV pustaka setia bandung.

Adnin, M. 2017. Perbedaan Perubahan Status Gizi Berdasarkan BB/TB dan IMT/U pada Balita yang Mengikuti Dengan yang Tidak Mengikuti TFC di Kabupaten Sukoharjo 15(1), 10–17.

Basri, 2016 Hubungan asupan gizi , aktivitas fisik , menstruasi dan anemia dengan status gizi pada siswi madrasah aliyah negeri ( man ) 21–30. diakses tangga oktober 2018

Damayanti, 2016. Hubungan citra tubuh, aktivitas fisik, dan pengetahuan gizi seimbang dengan status gizi remaja putri.

Sitoayu, 2017. Kecukupan zat gizi makro, status gizi, stres, dan siklus menstruasi pada remaja 1, 13(3), 121–128.

Sebaya, H. Status, D., & Remaja, G. 2017. Unnes Journal of Public Health, 6(3). diakses tangga oktober 2018

Kemenkes, 2013. Peraturan mentri kesehatan republik indonseia nomor 75 tahun 2013 tentang angka kecukupan gizi yang dianjurkan bagi bangsa indonseia, Kemenkes RI.

Hasdianah. 2014. Gizi pemanfaatan gizi, diet, dan obesitas. Yogyakarta. Nuha medika.

Kemenkes RI, B., 2010 Riset kesehatan dasar tahun 2010 kementrian kesehatan RI

Kemenkes RI, 2011 keputusan menteri kesehatan republik indonesia nomor: 1995/MENKES/SK/XII/2010, tentang standar antropometri penilaian status gizi anak, jakarta: Kemenkes RI.

Kusumawati, A., 2016 rancangan penelitian semu (Quasi Eksperiment). Available at: http://akusumawati.blogspot.co.id.

Namora L. 2013. Psikologi Kespro, wanita & Perkembangan Reproduksinya. Jakarta; Prenada Media Group.

susilowati. K,2016. Gizi dan daun kehidupan, Bandung: Penerbit PT Refika Aditama.

Kasim, V. 2017. Suplementasi ekstrak albumin ikan gabus terhadap status gizi dan, 13(3), 91–98.

Widjanarko, B, 2015. Pengaruh intervensi pendidikan gizi terhadap peningkatan pengetahuan gizi , perubahan asupan zat gizi dan indeks massa tubuh remaja kelebihan berat badan.

Kemenkes, 2013. Peraturan mentri kesehatan republik indonseia nomor 75 tahun 2013 tentang angka kecukupan gizi yang dianjurkan bagi bangsa indonseia, Kemenkes RI.

Kemenkes RI, B., 2010 Riset kesehatan dasar tahun 2010 kementrian kesehatan RI

Kemenkes RI, 2011 keputusan menteri kesehatan republik indonesia nomor: 1995/MENKES/SK/XII/2010, tentang standar antropometri penilaian status gizi anak, jakarta: Kemenkes RI.

Kusumawati, A., 2016 rancangan penelitian semu (Quasi Eksperiment). Available at: http://akusumawati.blogspot.co.id.

Published
2022-01-25
Section
Volume 2, Issue 1, 2022
Abstract viewed = 189 times