Kandungan Protein Kasar dan Serat Kasar Ransum Ternak Itik Mojosari (Anas platyrhynchos) dengan Penambahan Tepung Daun Talas (Colocasia esculenta L)
Content of Crude Protein and Crude Fiber Rations Mojosari Ducks (Anas platyrhynchos) with the Addition of Leaf Flour Talas (Colocasia esculenta L.)
Abstract
One alternative feed ingredient that can be used to increase crude protein content and reduce crude fiber content in rations is taro leaves. The purpose of this research is to increase the crude protein content and reduce the crude fiber content in the feed so that it can be used as a nutritional ingredient for animal feed, especially for ducks. The method used in this study was a completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 3 replications. The treatments applied were, P0: No treatment, P1: Mixed feed + 1% taro leaf meal, P2: Mixed feed + 2% taro leaf meal, and P3: Mixed feed + 3% taro leaf meal. Based on the results of the study showing that treatment 3 was the best treatment because of the high protein content of 13.79% and the lowest crude fiber content of 11.34%, it can be concluded that the greater the capacity of adding taro leaf flour will increase the crude protein content and reduce Crude fiber content in duck rations.
Downloads
References
Argo, L. B., Tristiarti & I. M.Mangisah. (2013). Kualitas fisik telur ayam arab petelur fase I dengan berbagai level Azolla Microphylla. Animal Agriculture Journal, 2 (1): 445-457.
Daryanto (2019). Menyususn pakan/ ransum ternak itik, mentari lokalita. Penyuluhan Pertanian Badan Penyuluh dan Pengembangan Pertanian (BP3) Tunggang. Kab. Lebong. Http://cybex.Pertanian.go.id/1/materi penyuluh/diakses tanggal 5 Nov 2021.
Fitriani & H. Asyari (2017). Kandungan protein kasar dan serat kasar pakan komplit berbasis tongkol jagung dengan penambahan Azolla sebagai pakan ruminansia. Jurnal Galung Tropika. Vol.6 No.1.
Gasper. (1981). Total quality management. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Hermayanti, Yeni, & G . Eli. (2006). Modul analisa proksimat. Padang: SMAK 3 Padang.
Khairany N., Idiawati N., Wibowo, M.A. (2015). Analisis sifat fisik dan kimia gel esktrak etanol daun talas (Colocasia esculenta (L.) Schott). JKK, Vol. 4, no. 2, pp. 81–88.
Masrizal (2015). Kebutuhan energi, lemak dan protein dalam pematangan induk ikan gurami (Osphronemus goramy Lac). Disertasi. Program Pascasarjana. Universitas Andalas.
Pamungkas, W. (2011). Teknologi fermentasi alternatif solusi dalam upaya pemanfaatan bahan pakan lokal. J. Media Akuakultur 6(1): 43-48.
Darmayanti, R. W. (2016) Kandungan protein kasar dan serat kasar pada tepung daunt alas yang difermentasi dengan probiotik sebagai bahan pakan ikan. Skripsi. Universitas Airlangga.
Suprijatna, Kismiati E. S. & Furi. N.R. (2008). Penampilan produksi dan kualitas telur pada puyuh (Coturnix Coturnix Japonica) yang memperoleh pakan protein rendah disuplementasi enzim komersial. J. Indon. Trop. Anim. Agric. 33(1):66-71.
Standar Nasional Indonesia (2017). Pakan Itik petelur dan masa produksi (duck layer).
Wizna & E. Mahata (1999). Penentuan batas maksimal serat kasar dalam ransum sehubungan pemanfaatan pakan berserat kasar tinggi terhadap pertumbuhan itik pitalah. Jurnal Peternakan dan Lingkungan. Vol 5 (1): 21-26. ISSN 0852-4092.
Yeap S.K., Ho, W.Y., Beh, K.B. Liang, W.S., Ky, H., Yousr, A.H.N., & Alitheen, B. N. (2010). Ethnomedical used green vegetables with multiple bio-activities. J. Med. Plants Res. Vol. 4 (25): 2787–2812.
Wei, L.S, Wee, W., Siong, J. Y. F., & Syamsumir D.F. (2011). Antimicrobial, antioxidant, anticancer property and chemical composition of different parts (corm, stem and leave) of colocasia esculenta extract. Annales Universitatis Mariae Curie – Sklodowska Lublin – Polonia. XXIV (23). 9-16.
Zulfanita, E.M., Roisu, & Utami. D.P. (2011). Pembatasan ransum berpengaruh terhadap pertambahan bobot badan ayam broiler pada periode pertumbuhan. Jurnal ilmu-ilmu pertanian. Vol. 7 (1): 9-60.
Zasmeli, Suhaemi & Jefri P.N. (2019) Kadar kolesterol dan kualitas telur itik lokal menggunakan tangkai dan daun talas liar dalam ransum. Journal of Livestock and Animal Health. Vol. 2 (1).