Tipologi Kemiskinan Dengan Model Cibest Quadrant (Studi Kasus Di Kecamatan Belawa)

  • Yusril Mahendra UIN Alauddin Makassar
    (ID)
  • Muslimin Kara UIN Alauddin Makassar
    (ID)
  • Lince Bulutoding UIN Alauddin Makassar
    (ID)

Abstract

Kemiskinan merupakan hal yang sangat fenomenal dan multidimensi yang di hadapi oleh setiap negara baik negara berkembang maupun negara maju. Dalam banyak kasus kemiskinan dapat di ukur dengan menggunakan termonologi atau standa-standar kesejahteraan ekonomi seperti pendapatan dan konsumsi setiap rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan mengelompokkan kemiskinan dengan menggunakan model CIBEST Quadrant. Model CIBEST Quadrant merupakan suatu alat ukur kemiskinan dan kesejahteraan dengan menggunakan indikator pemenuhuan kebutuhan spiritual selain pemenuhan kebutuhan materiil. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Tekhnik analisis data yang digunakan ialah model CIBEST sebuah alat ukur kesejateraan dan kemiskinan yang di kembangkan oleh Irfan Syauqi Beik dan Layli Dwi Arsyianti pada tahun 2015. Sumber data yang merupakan sumber data sekunder dikumpulkan dari infoman masyarakat di kecamatan Belawa. Dari hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga tipe kemiskinan pada masyarakat di kecamatan Belawa dengan model CIBEST yaitu sebanyak 67,5% penduduk di kecamatan Belawa mampu memenuhi kebutuhan spiritualnya dan kebutuhan materiilnya atau masuk dalam kelompok keluarga sejahtera, 29,7% penduduk mampu memenuhi kebutuhan spiritualnya dan tidak mampu memenuhi kebutuhan materiilnya atau kelompok keluarga miskin materiil, kemiskinan spiritual sangat tipis di temukan di kecamatan Belawa sebanyak 2,7% keluarga tidak mampu memenuhi kebuthan spiritualnya tetapi mampu memenuhi kebutuhan materiilnya. Kemiskinan absolut di kecamatan Belawa tidak ditemukan atau tidak teridentifikasi dalam penelitian ini.

Published
2022-01-01
Section
Artikel
Abstract viewed = 988 times