Uslub al-Qasam dalam Juz ‘Amma (Studi Analisis Unsur, Bentuk, dan Makna).
Abstrak
Tesis ini membahas topik Uslub al-Qasam dalam Juz ‘Amma (Studi Analisis Unsur, Bentuk, dan Makna). Masalah pokok yang dikaji yaitu bagaimana Uslub al-Qasam dalam Juz ‘Amma. Adapun sub-sub masalah yang sekaligus menjadi tujuan penelitian adalah: (1) Bagaimana unsur uslub al-qasam dalam juz ‘amma. (2) Bagaimana bentuk uslub al-qasam dalam juz ‘amma. (3) Bagaimana makna uslub al-qasam dalam juz ‘amma.
Untuk menjawab rumusan masalah di atas maka dilakukan penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan pendekatan ‘ilm al-nah}wu dan ‘ilm al-ma‘a>ni>. Jenis data dalam tesis ini ada dua yaitu data pokok dan data penunjang. Dalam pengelolaan dan analisis data peneliti menggunakan metode kualitatif kemudian dianalisis dengan analisis isi (content analysis), yang mempunyai tiga syarat yaitu: obyektif, sistematis, dan generealisasi.
Hasil penelitian tesis ini menyimpulkan: bahwa uslub al-qasam merupakan salah satu gaya bahasa yang dipergunakan dalam al-Qur’an. Pada surah juz ‘amma terdapat 13 surah yang mengandung uslub al-qasam, terdiri dari 38 ayat yang menggunakan adat al-qasam dengan huruf wa>wu (و), 3 ayat dengan menggunakan kata kerja aqsama yang di-muta’addi-kan dengan “ba”, dan adapun huruf ta’ yang khusus untuk lafaz Allah tidak ditemukan oleh peneliti dalam juz ‘amma. Bentuk uslub qasam dalam juz ‘amma yaitu qasam ila>hi (zahir) dan qasam ila>hi (qasam yang didahului huruf nafi). Adapun makna uslub al-qasam berkaitan erat dengan muqsam bih dan muqsam ‘alaih. Allah swt. bersumpah dengan menyebut makhluk-Nya sebagai alat sumpah-Nya, itu pertanda bahwa makhluk yang digunakan itu memiliki ketinggian derajat, besar manfaat yang ada padanya dan banyak hikmah disisi Allah. Dalam juz ‘amma Allah lebih banyak bersumpah dengan nama waktu dikarenakan waktu merupakan hal yang sangat berharga yang dimiliki oleh manusia, ketika waktu dipergunakan dengan baik maka kita termasuk orang-orang yang beruntung sebaliknya ketika waktu tidak dipergunakan dengan baik maka kita temasuk orang-orang yang merugi.
Implikasi dari hasil penelitian ini adalah: 1) Para pengkaji al-Qur’an hendaknya tidak terburu-buru dalam memvonis bahwa kajian-kajian dalam al-Qur’an telah selesai karena sudah dikaji oleh para ulama, masih perlu dilakukan kajian penelitian untuk menemukan rahasia-rahasia dalam al-Qur’an terutama masalah sumpah. 2) Umat Islam patut berbangga memiliki tokoh yang ahli dalam bahasa Arab terutama dalam membahas masalah sumpah seperti Ibnu Qayyim al-Jauziyyah dan Bint al-Sya>t}i. 3) Mengajarkan kepada manusia untuk lebih memperhatikan objek-objek yang dipegunakan oleh Allah untuk bersumpah. Allah bersumpah dengan benda-benda tersebut karena besar manfaat yang ada padanya 4) Mempermudah penelitian karya ilmiah, kiranya masih perlu penambahan buku-buku perpustakaan yang cukup memadai.
##plugins.generic.usageStats.downloads##
Referensi
Baidan, Nashruddin. Wawasan Baru Ilmu Tafsir. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005.
Al-Bat}t}i>, Abdullah ibn Sa>lim As|r Ibn al-Qayyim al-Jawziyyah wa ma> Lahiqaha> min ‘Amal al-T}ibya>n fi Aima>n al-Qur’a>n. Makkah Mukarramah: Da>r ‘A>lam al-Fawa>id, 1429 H.
Djalal, Abdul. Ulumul Qur’an. Cet. XI; Surabaya: CV Dunia Ilmu, 2013.
Hamka. Tafsir al-Azhar Juzu’ 28, 29, 30. Cet. I; Jakarta: Pustaka Panjimas, 1985.
Al-Jauziyyah, Ibnu al-Qayyim. Al-Tibya>n fi> Aqsa>m al-Qur’a>n. Da>r al-Fikr, 751 H
Machmud, Sakib. Mutiara Juz ‘Amma. Cet. I; Bandung: Mizan, 2005), h. 5.
Al-Qat}t}a>n, Manna>‘ Kha>lil Maba>h}is| fi> ‘Ulu>m al-Qur’a>n. Kairo: Maktabah Wahbah, t.th.
....... Al-Tibya>n fi> Aqsa>m al-Qur’a>n. Kairo-Mis}r: Da>r al-Fikr, 1933.