Menggagas Pembangunan Blue Economy Terumbu Karang; Sebuah Pendekatan Sosial Ekonomi
Abstract
Terumbu karang di Pulau Karampuang merupakan aset yang berperan dalam menopang ekonomi masyarakat sekitar. Pengalaman masyarakat setempat mengenai pemanfaatan ekosistem terumbu karang, baik secara sosial maupun ekonomi tidak hanya dapat dinilai secara moneter, tetapi juga dapat dinilai lebih dalam secara kualitatif. Pengkajian dari sisi kualitatif ini, dapat melengkapi penilaian peran penting terumbu karang bagi kehidupan masyarakat sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat dari ekosistem terumbu karang bagi masyarakat Desa Karampuang Mamuju, baik dari segi sosial maupun dari segi ekonomi. Dari sini kemudian akan diketahui bagaimana sikap masyarakat dalam penggunaan ekosistem ini dan dampak kerusakan ekosistem ini bagi masyarakat, lebih jauh penelitian ini akan bermuara pada simpulan saran kebijakan pengelolaan ekosistem terumbu karang. Penelitian ini dilaksanakan di Pulau Karampuang, Kabupaten Mamuju. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Data penelitian ini dikumpulkan melalui survei dan wawancara pada stakeholder yang memiliki hubungan timbal balik dengan terumbu karang di perairan Pulau Karampuang, dengan jumlah informan yaitu sebanyak empat partisipan masing-masing merupakan informan kunci dengan berbagai profesi yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan terumbu karang oleh masyarakat setempat bergantung pada terumbu karang tempat mencari nafkah, aset wisata, penjaga pulau dari terjangan gelombang, bahkan bahan bangunan. Melalui penelitian ini dapat dirumuskan beberapa saran alternatif yang efektif mengatasi permasalahan tentang terumbu karang yang ada di Pulau Karampuang, diantaranya penerapan payung hukum yang jelas, perencanaan pengelolaan sumber daya terumbu karang yang berkelanjutan berpola blue economy, dan diversifikasi pekerjaan pada masyarakat Pulau Karampuang demi meminimalisir jumlah tekanan pada terumbu karang.
Kata kunci : Sosial-ekonomi; Ekonomi Biru; Terumbu Karang
Downloads
References
Adrianto, L. 2006. Pengantar Penilaian Ekonomi Sumber Daya Pesisir dan Laut. Bogor: Dept. Manajemen Sumberdaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan-IPB.
Ahmed, M., Chong, C. K. dan Cesar, H. 2005. Economic Valuation and Policy Priorities for Sustainable Management of Coral Reefs. Revision (Ed). Pinang, Malaysia: World Fish Center.
Bengen, D. G., Eidman, M. dan Boer, M. 2001. Kontribusi Ekosistem Mangrove Terhadap Struktur Komunitas Ikan di Pantai Utara Kabupaten Subang, Jawa Barat. Jurnal Pesisr dan Lautan, 3(3), pp. 12–25.
Burke, L., Selig, E. dan Spalding, M. 2002. Terumbu karang yang terancam di Asia Tenggara (ringkasan untuk Indonesia), World Resources Institute, Amerika Serikat: World Resources Institute.
Cesar, H. dan Chong, C. K. 2000. Economic Valuation and Policy Priorities for sustainable Management of coral Reefs Economic Valuation and Socioeconomics of Coral Reefs: Methodological Issues and Three Case Studies. Economic Valuation and Policy Priorities for Sustainable Management of Coral Reefs,(1721), pp. 14–40. Available at: https://pdfs.semanticscholar.org/4341/a30e9bedbbdc827a1123c21b6b6853d11229.pdf.
Cesar, H. S. J. 2000. Coral Reefs: Their Functions, Threats and Economic Value, in Cesar, H. S. . (ed.) Collected Essay on the Economics of Coral Reefs. CordioDepartemen Biology and Environmental Science. Sweden: CORDIO, Department for Biology and Environmental Sciences, Kalmar University, p. 14.
Cinner, J. E. et al. (2013) ‘Evaluating Social and Ecological Vulnerability of Coral Reef Fisheries to Climate Change’, Journal List PLoS One, 8(9). Available at: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3770588/#.
Dutton, I. m. et al. 2001. Sikap dan Persepsi Masyarakat Mengenai Sumberdaya Pesisir dan Laut di Indonesia. Jurnal Pesisir dan Lautan Indonesian Journal Coastal and Marine Resources. 3(3). pp. 46–52.
Fauzi, A. 2006. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Fox, H. et al. 2001. Increased Coral Cover in Komodo National Park, Indonesia : Monitoring for Management Relevance. Jurnal Pesisir dan Lautan Indonesian Journal Coastal and Marine Resources. 3(3), pp. 27–36.
Hakim, M. F. 2013. Blue Economy Daerah Pesisir Berbasis Kelautan dan Perikanan. Economics Development Analysis Journal, 2(2).
Ikawati, Y. et al. 2001. Terumbu karang di Indonesia. Jakarta: Masyarakat Penulis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (MAPPIPTEK).
Karubaba, C. T., Bengen, D. G. dan Nikijuluw, V. P. H. 2001. Kajian Pemenuhan Kebutuhan Pangan Nelayan oada Musim Timur dan Musim Barat Kaitannya dengan Pemanfaatan Sumber Daya Pesisir. Jurnal Pesisir dan Lautan Indonesian Journal Coastal and Marine Resources. 3(3), pp. 1–13.
Kordi, K. M. G. 2010. Ekosistem Terumbu Karang. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
Mira, M., Firdaus, M. dan Reswati, E. 2014. Penerapan Prinsip Blue Economy pada Masyarakat Pesisir di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 9(1), p. 17. doi: 10.15578/marina.v9i1.213.
Mira, M., Saptanto, S. dan Hikmah, H. 2017. Valuasi Nilai Ekonomi Terumbu Karang Di Banda Neira, Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 12(1), p. 11. doi: 10.15578/jsekp.v12i1.6284.
Moleong, L. J. 1995. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Nessa, N., Jompa, Jamaluddin, dan Hasmin. 2014. Ekosistem Terumbu Karang Valuasi Ekonomi. Makassar: USAID, UNHAS, Pustaka Al-Zikra.
Pauli, G. 2010. The Blue Economy. Meksiko: Paradigm Publications.
Ramadhan, A., Lindawati, L. dan Kurniasari, N. 2016. Nilai Ekonomi Ekosistem Terumbu Karang Di Kabupaten Wakatobi. Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan. 11(2), pp. 133–146.
Saefuddin, A. 2014. Perguruan Tinggi, Peran Pemerintah Dan Pengembangan Blue Economy. Risalah Kebijakan Pertanian dan Lingkungan: Rumusan Kajian Strategis Bidang Pertanian dan Lingkungan. 1(3), pp. 135–142.
Seenprachawong, U. 2001. An Economic Analysis of Coral Reefs in the Andaman Sea of Thailand. Research. Reports. Economy and Environment Program for Southeast Asia (EEPSEA).
Sembiring, I., Wantasen, A. S. dan Ngangi, E. LA. 2012. Kajian Sosial Ekonomi Masyarakat di Desa Tumbak Kabupaten Minahasa Tenggara. Jurnal Ilmiah Platax, I(1), pp.29–36.
Sialagan, W. M. 2010. Perilaku Sosial Ekonomi Masyarakat dalam Mengelola Terumbu Karang. Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis. 10(3), pp. 183–188.
Smith-Godfrey, S. 2016. Defining the Blue Economy. Maritime Affairs: Journal of the National Maritime Foundation of India, 12(1), pp. 58–64. doi: 10.1080/09733159.2016.1175131.
Sudirman et al. 2006. Kondisi dan Potensi Sumberdaya Terumbu Karang di Kabupaten Bulukumba. Laporan Penelitian Balitbangda. Sulawesi Selatan.
Sukarniati, L. and Khoirudin, R. (2017) ‘Analisis Kelembagaan Penerapan Konsep Blue Economy Pada Tambak Udang (Studi Kasus Di Dusun Ngentak Desa Poncosari Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul)’, Jurnal Ekonomi Pembangunan STIE Muhammadiyah Palopo, 3(2), pp. 52–65. doi: 10.35906/jep01.v3i2.198.
Suparmoko, M. 2014. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Suatu Pendekatan Teoritis. 4 Revisi. Yogyakarta: BPFE.
Tegar, D. dan Saut Gurning, R. O. 2018. Development of Marine and Coastal Tourism Based on Blue Economy. International Journal of Marine Engineering Innovation and Research, 2(2). doi: 10.12962/j25481479.v2i2.3650.
Tripon, A. 2014. Innovative Technology for Sustainable Development of Human Resource Using Non Formal and Informal Education. Procedia Technology, XII, pp. 598–603.
World Wide Fund For Nature (WWF) Baltic Ecoregion Programme. 2015. Principles for a Sustainable Blue Economy The Purpose of the Principles, World Wide Fund For Nature (WWF). Available at: https://www.greengrowthknowledge.org/resource/principles-sustainable-economy.