Menilik makna ritual ruwatan air menurut pandangan ilmu etnobiologi dan perspektif Islam di Desa Penanggal Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang

  • Adelia Wulandari Prodi Biologi, UIN Sunan Ampel Surabaya
    (ID)
  • Saiful Bahri Prodi Biologi, UIN Sunan Ampel Surabaya
    (ID)

Abstract

Ruwatan air adalah salah satu upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat di desa Penanggal yang terletak di lereng timur Gunung Semeru dengan tujuan wujud syukur masyarakat desa setempat terhadap sumber air yang melimpah. Meskipun upacara adat ini merujuk kepada satu komponen hayati yaitu air, dalam upacara ini juga melibatkan komponen hayati lainnya yaitu tumbuhan. Tumbuhan berupa hasil alam dari pertanian warga Desa Penanggal seperti sayur-sayuran, buah-buahan, dan umbi-umbian lainnya yang dijadikan sebagai gunungan hasil bumi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji atau meninjau makna ritual ruwatan air di Desa Penanggal ditinjau dari pandangan ilmu etnobiologi dan menurut perspektif Islam. Jenis penelitian yaitu deksriptif kualitatif dengan menggunakan metode wawancara dalam pengumpulan datanya serta didukung dengan referensi dari jurnal untuk menguatkan hasil temuan yang diperoleh dari kegiatan wawancara. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tradisi ruwatan air berkaitan dengan ilmu etnobiologi yakni dalam hubungan yang dinamis antara manusia, biota, dan alam. Begitu juga dengan perspektif Islam, tradisi ini juga memiliki amalan yang baik khususnya di Bulan Muharram yakni dengan bersedekah.

Published
2024-04-30
How to Cite
Wulandari, A., & Bahri, S. (2024). Menilik makna ritual ruwatan air menurut pandangan ilmu etnobiologi dan perspektif Islam di Desa Penanggal Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang. Filogeni: Jurnal Mahasiswa Biologi, 4(1), 48-53. https://doi.org/10.24252/filogeni.v4i1.43785
Section
Artikel Penelitian
Abstract viewed = 190 times