Etika Ilmu Dalam Perspektif Hadis

  • Darsul S Puyu Universitas Islam Negeri Alauddin
    (ID)
  • Mukhlis Muhtar Universitas Islam Negeri Alauddin
    (ID)
  • Abd Hafidz Universitas Islam Negeri Alauddin
    (ID)
Keywords: Etika; Ilmu; Perspektif Hadith

Abstract

Supaya manusia mampu melaksanakan tugas kekhalifahan di dunia, Allah membekali manusia dengan asma’(nama-nama) ilmu pengetahun. Pengetahuan itu sendiri tidak langsung terpatri tetapi melalui proses pengembaraan belajar, sehingga mencari ilmu menjadi kewjiban setiap pribadi muslim. Hanya saja ketika seseorang telah mengenal suatu ilmu pengetahuan kadang ia semakin merunduk, kadang biasa-biasa saja atau ia menjadi sombong karena merasa lebih tahu dari orang lain. Dalam kajian hadis ternyata ada aturan-aturan yang menjadi etika seorang Ilmuan ketika hendak menemukan ilmu dan sikapnya setelah memperoleh suatu ilmu pengetahuan. Hadis-hadis tersebut tentu akan dikritisi kualitasnya singkat yaitu cukup mengomentari para periwayat yang menjadi sumber rujukan hadis tersebut.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Al-Qur’an al-Karim

Al-Hadis al-Syarif

Al-‘Azīm, Abū al-Thayyib Muhammad Syams al-Haq. ‘Aun al-Ma’būb Syarh Sunan Abū Dāwud, juz VII (t.t.: al-Maktabah al-Salafiyah, 1979)

Al-Asqalāni, Ahmad bin ‘Ali bin Hajar. Fath al-Bāry Sayrh Shahīh al-Bukhāri, jilid I (Bayrūt: Dār al-Manār, 1990)

Departemen Agama RI., Al-Quran dan Terjemahnya, Jakarta : Kerjasama Departemen Agama RI, dengan Kerajaan Saudi Arabiyah, [tth.].

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Cet. IV; Jakarta: Balai Pustaka, 1990)

Al-Gazāli. Al-Ihya ‘Ulūm al-Dīn, jilid III (Kairo: al-Bāb al-Isa al-Halabi, 1975)

Ghulsyani, Mahdi. The Holy Quran and the Sciences of Nautre diterjemahkan oleh Agus Effendi dengan judul Filsafat Sains Menurut Al-Quran (Cet. III; Bandung: Mizan, 1990).

Ibn Kashīr, Abū al-Fidā Muhammad bin Ismā’il. Tafsīr al-Qur’ān al-‘Adzīm, jilid III (Semarang: Toha Putra, t.th).

Ibn Zakariyah, Abū Husayn Muhammad bin Fāris. Mu’jam Maqayis al-Lugah, juz III (Cet. III; Mesir: Mushthāfa al-Bābi al-Halabi wa Awlāduh, 1971)

‘Imārah, Mushthāfa Muhammad. Syarh Riyād al-Shālihīn (Bayrūt: Dār al-ṡaqāfah al-Islāmiyah, t.th).

Ishbah, Muhammad Taqi. Importance of Problems of World View, diterjemahkan oleh Zainal Abidin dalam al-Hikmah, voll III; No. 3 Juli-Oktober, 1991)

Ismail,H.M.Syuhudi Cara Praktis Mencari Hadis (Jakarta: Bulan Bintang,1991)

Ma’lūf, Louis. Al-Munjid fi al-Kugah (Bayrūt: Dār al-Masyriq, 1977)

Munawwir, Ahmad Warson. Kamus Arab Indonesia (Edisi II; Yogyakarta: Pustaka Progressif, 1997)

Qādhii Al- ‘Abd. Jabbār, Al-Ma’na fi Abwāb al-Tawhīd, jilid XII (Kiro: Muassasah al-Mi¡riyah al-Ammāh li al-Nasyr, 1972).

Sindi, Abū al-Hasan Nur al-Dīn ‘Abd al-Hādi. Matn al-Bukhāri Bihāsiyah al-Sindi, Jilid I ( t.t. Syirkah al-Ma’ārif li al-Aba’ wa al-Tawzī’ah, t.th).

Suriasumantri, Jujun S. Pengantar Filsafat Ilmu (Cet..IV; Yogyakarta; Liberti,1999)

Wensinck, A. J. dan Muhammad Fū’ad Abd al-Bāqy. Miftāh Kunūz al-Sunnah. Kairo: Dār al-Hadīś, 1991.

Wensinck, Arnold Jhon. J. dan J.P. Mensing. Al-Mu’jam Al-Mufahras li

Alfadz al-Hadis al-Nabawi, Jilid I- VI, (E.J. Brill : Leiden, 1965)

Ziman, John. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam dalam C.A. Qadir (ed)

“Ilmu Pengathuan dan Metodologinya” (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia., 1998)

Published
2021-11-06
How to Cite
Puyu, D. S., Muhtar, M., & Hafidz, A. (2021). Etika Ilmu Dalam Perspektif Hadis. Ihyaussunnah : Journal of Ulumul Hadith and Living Sunnah, 1(1), 1-14. https://doi.org/10.24252/ihyaussunnah.v1i1.14030
Abstract viewed = 810 times