Analisis Statistik Frekuensi Kejadian Gempabumi Menurut Sistem Kalender Qomariyah

  • Sebastian Hardiyanto Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Jakarta Pusat
    (ID)
  • Rizky Muhammad Rahman BMKG Wilayah IV Makassar
    (ID)
Kata Kunci: Maghrib, Qomariyah, Tectonic

Abstrak

Indonesia berada pada tiga pertemuan lempeng tektonik aktif yang menyebabkan aktivitas tektonik di Indonesia menjadi tinggi. Kerentanan tinggi terhadap gempabumi ini memicu tingginya frekuensi gempabumi di Indonesia. Metode statistika seringkali digunakan oleh para peneliti dalam meneliti hubungan frekuensi gempabumi dengan parameter lain yang berkaitan, seperti periode ulang gempabumi, seismisitas kegempaan, atau penentuan percepatan tanah. Pada penelitian ini, penulis mencoba mengkaitkan antara frekuensi gempabumi dengan hari dalam sistem penanggalan qomariyah (hijriyah) dengan tujuan menemukan korelasi antara literatur islam dengan bencana alam gempabumi. Sistem pergantian hari pada penanggalan masehi berbeda dengan qomariyah. Untuk itu diperlukan metode khusus  dalam menentukan batas waktu pergantian hari pada sistem penanggalan qomariyah. Berbagai paramater almanak dan ilmu falak seperti Julian Day, Deklinasi Matahari, Altitude, Equation of Time, Transit Matahari, dan Hour Angle dikalkulasikan untuk menentukan batas waktu pergantian hari qomariyah, yaitu waktu Maghrib, dimana pada sistem masehi adalah pada pukul 24 malam zona waktu setempat. Waktu maghrib inilah yang dijadikan acuan dasar dalam pengkoreksian hari pada penanggalan masehi  menjadi hari pada penanggalan qomariyah. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data gempabumi untuk wilayah Indonesia yang terletak antara 6º LU – 11º LS dan 95º BT - 141º BT. Data diambil dari situs USGS untuk periode Januari 1900 sampai Oktober 2019 dengan magnitudo ≥ 5 SR. Dari hasil perhitungan matematis tersebut didapatkan kesimpulan bahwa frekuensi gempabumi terbesar terjadi pada hari Al-Itsnain (Senin) sedangkan frekuensi kejadian gempabumi terkecil terjadi pada hari al-Jumu’ah (Jum’at) dalam periode tahun 1900 – 2019.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Cummins, P. R. (2017). Geohazards in Indonesia: Earth science for disaster risk reduction–introduction. Geological Society of London: Special Publications, Vol. 441, pp. 1-7.

Jihad, A., Ismail, N., Fadhli. (2013). Penentuan Model Kecepatan 1-D Gelombang P di wilayah Barat Provinsi Aceh. Jurnal Megasains. Hal. 35-42.

Sunarjo, dkk. (2012). Gempabumi Edisi Populer. Jakarta: BMKG.

Irsyam, M. I., Widiyantoro, S., Natawidjaja, D. H., Meilano, I., Rudiyanto, A., Hidayati, S., Triyoso, W., Hanifa, N. R., Djarwadi, D., Faizal, L. (2017). Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia Tahun 2017. pp. 1-376. Bandung: Penerbit Pusat Studi Gempa Nasional dan Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian PUPR.

Hutchings, S. J. and Mooney, W. D. (2021). The seismicity of Indonesia and tectonic implications. Geochemistry, Geophysics, Geosystems, Vol. 22, Issue 9.

Bashori, M. H. (2014). Penanggalan Islam. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.

Raisal, A. Y. (2018). Berbagai Konsep Hilal di Indonesia. Al-Marshad: Jurnal Astronomi Islam Dan Ilmu-Ilmu Berkaitan, 4(2), 146-155. https://doi.org/10.30596/jam.v4i2.2478

Kementrian Agama Republik Indonesia. (2013). Ilmu Falak Praktik. Jakarta : Jln. MH. Thamrin No. 6.

Jayusman. (2013). Jadwal Waktu Sholat Abadi. Jurnal Khatulistiwa – Jurnal of Islamic Studies, Vol III, No. 1.

Anugraha, R. (2012). Mekanika Benda Langit. Yogyakarta : Fakultas MIPA Universitas Gajah Mada, 206p.

Meeus, J. (1991). Astronomical Algorithms. United States Of America : The University Of California, 429p. Sains dan Teknologi, Vol I, No. 1.

United States Geological Survey (USGS). (2019). Earthquake Hazard Program: Search Earthquake Catalog. Internet: https://earthquake.usgs.gov/earthquakes/search/

Her Majesty's Nautical Almanac Office (HMNAO). (2018). Her Majesty’s Nautical Almanac Office - Astronomical Phenomena for the Year 2019. Somerset: United Kingdom Hydrographic Office, Taunton.

Murtono, (2015). Perspektif Al-Qur’an tentang Astronomi (Analisis Sains Modern Dengan Teks Al’Qur’an). Kaunia Jurnal.

U. Setiyono et al., (2019). Katalog gempabumi signifikan dan merusak 1821 - 2018, vol. 1. Jakarta: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.

Koulali, A., S. Susilo, S. McClusky, I. Meilano, P. Cummins, P. Tregoning, G. Lister, J. Efendi, and M. A. Syafi'i. (2016). Crustal strain partioning and the associated earthquake hazard in the eastern Sunda-Banda Arc. Geophysical Research Letters. Doi://10.1002/2016GL067941.

Diterbitkan
2024-02-05
Bagian
Artikel
Abstrak viewed = 140 times