INTERPRETASI PENERAPAN PSAK NO. 107 PADA PEGADAIAN SYARIAH CABANG UJUNG BULU

  • Angrayni Angrayni
  • Andi Wawo
  • Puspita Hardianti Anwar

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan PSAK NO.107 tentang ijarah di pegadaian syariah cabang ujung bulu Metode pendekatan yang digunakan adalah fenomenologi dengan paradigma interpretif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pegadaian Syariah Cabang Ujung Bulu tidak memisahkan akad ijarah dengan akad rahn. Unit Pegadaian Syariah Cabang Ujung Bulu belum sepenuhnya mengimplementasikan PSAK No. 107. Pengakuan dan pengukuran seperti uang pinjaman serta biaya ijarah diakui pada saat melakukan transaksi rahn yaitu sebesar biaya perolehan. Namun, dalam hal pengakuan perbaikan obyek ijarah Unit Pegadaian Syariah Cabang Ujung Bulu tidak dilakukan karena hanya menyimpan marhun saja.

Kata Kunci:  ijarah, PSAK No.107, akuntansi syariah

 

This study aims to determine the application of PSAK NO.107 on ijarah in the branch of the Bulu Bulu branch of the sharia pawnshop. The approach method used is phenomenology with an interpretive paradigm. The results showed that the Ujung Bulu Branch Sharia Pawnshop did not separate the ijarah contract from the rahn contract. The Ujung Bulu Branch Sharia Pawnshop Unit has not fully implemented PSAK No. 107. Recognition and measurement, such as borrowed money and ijarah fees, are recognized when making a rahn transaction, namely at cost. However, in terms of acknowledging the repair of the object of ijarah, the Ujung Bulu Branch Sharia Pawnshop was not carried out because it only kept marhun.

Keywords: ijarah, PSAK No.107, Shariah accounting

Referensi

DAFTAR PUSTAKA

Ali. Zainuddin. (2008). Hukum Gadai Syariah, Jakarta: Sinar Grafika.

Devita, Irma. (2015). Akad Ijarah dalam Skema Pembiayaan Syariah. https://irmadevita.com/akad-ijarah-dalam-skema-pembiayaan syariah/20/juli-2015/254Ao1267xx. – Diakses pada 9 Januari 2019 melalui googleweblight.com.

Handayani, S. (2012). Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan Akuntansi Ijârah Menurut PSAK No 107di Pegadaian Pamekasan. Nuansa, 9(1): 141- 164.

Jati, F. K. dan M. A. Adnan. (2018). Evaluasi Kebutuhan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) untuk Industri Gadai Syariah. Reviu Akuntansi dan Bisnis Indonesia, 2(1): 75-91.

Kieso, D. E., Weygandt, J. J., dan Kimmel, P. D. (2016). Intermediate Accounting 14th Edition. Asia: John Wiley & Sons Inc.

Mahyuddin, M. dan A. F. Bilgies. (2018). Analisis Implementasi Pembiayaan Rahn Tasjily TerhadapKesesuaiannya Dengan Fatwa Dsn-Mui Nomor 68/Dsnmui/.

Meutia, Inten., M. Sudarma, I. Triyuwono, and U. Ludigdo. (2010). Qualitative Approach To Build The Concept Of Social Responsibility Disclosures Based On Shari‟ah Enterprise Theory. Faculty Of Economic, Accounting Department, Univercity Of Sriwijaya. Indonesia.

Nurhayati, S., dan Wasilah. (2013). Akuntansi Syariah di Indonesia. Salemba Empat: Jakarta.

Setiawan, I. (2016). Penerapan Gadai Emas pada Bank Syariah Perspektif Hukum Ekonomi Islam. Jurnal al-Daulah, 6.

Triyuwono, Iwan. (2003). Sinergi Oposisi Biner: Formulasi Tujuan Dasar Laporan Keuangan Akuntansi Syaria‟ah. IQTISAD Journal of Islamic Economics, Vol. 4, No. 1, h. 79-90. Diakses tanggal 15 September 2011 dari (http://journal.uii.ac.id).

Triyuwono. Iwan. (2006). Perspektif, Metodologi dan Teori Akuntansi Syariah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Wulansari. Agustina. (2012). Prosedur Pembiayaan Gadai Emas Syariah pada PT Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Ungaran, Jurnal Jurusan DIII Perbankan Syariah STAIN Salatiga.

Diterbitkan
2021-02-25
Bagian
Vol. 6 No. 2
Abstrak viewed = 855 times