HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI PENDERITA TUBERCULOSIS MULTIDRUG RESISTANT (TB-MDR) DI POLI TB-MDR RSUD IBNU SINA GRESIK

  • Mar'atul Hasanah Fakultas Keperawatan Univeersitas Airlangga
    (ID)
  • Makhfudli Makhfudli Universitas Airlangga
    (ID)
  • Andri Setiya Wahyudi Universitas Airlangga

Abstract

Introduction: Multidrug-resistant (MDR-TB) occurs due to treatment failure, dropping, treatment, or improper treatment resulting in primary resistant. This research aimed to analyze the correlation between family support and self-efficacy of multidrug-resistant (MDR-TB) patient at MDR-TB Polly Ibnu Sina Hospital Gresik. Method: Descriptive correlational involved 15 respondents who selected using consecutive sampling. Independent variable was family support. The dependent variable was self-efficacy. Data were retrieved by questionnaire then analyzed using Spearman rho with a degree of meaning α ≤ 0,05. Result and analyze: Family support not significantly correlated with self-efficacy with p-value = 0,120 or (p ≥ 0,05). Conclusion: All respondents of MDR-TB patients in MDR-TB Ibnu Sina Hospital Gresik have positive family support and high self-efficacy. Suggestions for the further researcher to research about health education to increase the participation of family support for MDR-TB patients.   

ABSTRAK

Pendahuluan : TB-MDR terjadi karena kegagalan pengobatan, putus pengobatan, atau pengobatan yang tidak benar sehingga terjadinya resistensi primer. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara dukungan keluarga dengan Efikasi Diri  penderita Tuberkulosis resisten obat di Poli TB-MDR RSUD Ibnu Sina Gresik. Metode : Desain penelitian deskriptif korelasional melibatkan 15 responden Penderita TB-MDR yang sedang menjalani pengobatan di poli TB-MDR RSUD Ibnu Sina Gresik pada 28 Maret – 28 Juni 2018 yang di pilih menggunakan consecutive sampling. Variabel bebas adalah dukungan keluarga. Variabel terikat adalah Efikasi Diri. Data diperoleh menggunakan kuesioner yang kemudian dianalisis menggunakan Spearman rho dengan derajat kemaknaan α ≤ 0,05. Hasil dan Analisis : Dukungan keluarga tidak berhubungan secara signifikan terhadap Efikasi Diri  dengan p-value = 0,120 atau (p ≥ 0,05). Kesimpulan : semua responden penderita TB-MDR di Poli TB-MDR RSUD Ibnu Sina Gresik memiliki dukungan keluarga yang positif dan Efikasi Diri  tinggi. Saran bagi peneliti selanjutnya agar meneliti tentang hubungan antara dukungan keluarga dengan Efikasi Diri  yang dapat meningkatkan partisipasi dukungan keluarga. 

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Mar'atul Hasanah, Fakultas Keperawatan Univeersitas Airlangga
Fakultas Keperawatan

References

Andrianti, A. (2013). Faktor Risiko Kejadian Tuberkulosis Resisten Obat Ganda (TB ROG). Fakultas Kedokteran UNPAD.

Arikunto, S. (2014). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Ajzen, I. (2010). Attitudes, Personality and Behavior Second. Buckingham: Open University Press.

Bandura, A. (1994). Self Efficacy. In V.S. Ramachaudran (Ed). Ensiclopedia of Human Behavior 4, 71-81. New York : Academic Press

Bandura, A. (1997). Self-Efficacy: Toward a Univying Theory of Bhavioral Change. Psychologycal Review. 84 (2), 191-215.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2008). Pedoman Nasional Penanggulangan TBC. edisi 2. Jakarta : Bakti Husada

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2014). TBC Masalah Kesehatan Dunia, Jakarta : Bakti Husada

Efendi & Makhfudli. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik Dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Fauzia,, L. (2013). Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Tuberkulosis Multidrug Resistan (TB-MDR) di RSUP Persahabatan Tahun 2013. Tesis Universitas Indonesia

Friedman, MM, Bowden, VR, & Jones, EG. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori, dan Praktik. Jakarta : EGC

Hidayat, A.Aziz Alimul. (2010). Metode Penelitian Kesehatan: Paradigma Kuantitatif, Kelapa Pariwara, Surabaya

Hudoyo, A. (2012). Jurnal Tuberkulosis Indonesia, Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia, 8 (2).

Kementrian Kesehatan RI. (2013). Petunjuk Teknis Manajemen Terpadu Pengendalian Tuberkulosis Resitance Obat. Jakarta: Kemenkes RI.

Kementrian Kesehatan RI. (2014). Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis, Jakarta: Kemenkes RI Direktorat Jenderal P2PL

Keshavjee, S., dan Farmer. (2010). Time to Put Boots on the Ground: Making Universal Acces to MDR – TB Treatment a Reality. The International Journal of Tuberculosis and Lung Disease.

Mardhiyyah, A., Carolia, N. (2016). MDR TB Pada Pasien DO dan Tatalaksana OAT Lini Kedua. Majority, 5 (2).

Masniari, L, Priyanti, Z. Tjandra, Y. (2007). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesembuhan Pasien TB Paru. J. Respir Indo.

Megawati. (2015). Karakteristik Pasien Tuberkulosis Paru dengan Multidrug Resistent (TB-MDR) di RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar Periode Januari 2012 –Juni 2015. Skripsi. Fakultas KedokteranUniversitas Hasanuddin.

Mekonnen, F., Tessema, B., Moges, F., Gelaw, A. (2015). Multidrug Resistant Tuberculosis: Prevalence and Risk Factors In Districts Of Metema And West

Morisky, DE, Green, LW & Levine, DM. (1988). Concurrent and Predictive Validity of a Self-reported of Medication Adherence. Med Care. 24, 67-74

Mubarrak, Wahit I. (2009). Ilmu Keperawatan Komunitas. Jakarta : Salemba Medika

Muaz, F. (2014). Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kejadian Tuberkulosis Paru Basil Tahan Asam Positif di Puskesmas Wilayah Kecamatan Serang Kota Serang Tahun 2014. Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta

Mulissa, G., Workneh, T., Hordofa, N., Suaudi, M. (2015). Multidrug-resistant Mycobacterium tuberculosis and associated risk factors in Oromia Region of Ethiopia. International Journal of Infectious Diseases. 39 (57).

Munawwarah. (2013). Gambaran Faktor Risiko Pengobatan Pasien TB-MDR RS Labuang Baji Kota Makassar. Tesis. Universitas Hasanuddin.

Nursalam. (2016). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis, edisi. 4. Jakarta : Salemba Medika

Neville, K., Bromberg, R. (1994). The Third Epidemic – MDR. Journal Of The American College Of Chest Physicians.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Pant, R. (2009) Risk Factor Assesment of Multidrug – Resisteance Tuberculosis. Journal of Nepal Health Respiratory Council. 7 (2).

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan Tuberkulosis di Indonesia. Diakses 18 Maret 2018.http://www.klikpdpi.com/konse nsus/TB/TB.html

Pramonodjati, F. (2010). Pengaruh Pemberian Pembelajaran Tuberkulosis terhadap Kepatuhan Berobat dan Tingkat Kesembuhan Penderita Tuberkulosis. Surakarta : Tesis FK UNS

Rachmawati, T & Turniani. (2006), Pengaruh dukungan sosial dan pengetahuan tentang penyakit TB terhadap motivasi untuk sembuh klien TB paru yang berobat di puskesmas. Buletin penelitian sistem kesehatan. 9(3).

Riset Kesehatan Dasar. (2013). Riset Kesehatan Dasar. Badan Litbangkes Depkes RI. Jakarta

Salindria. (2011). Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian MDR – TB di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Skripsi. Universtas airlangga

Sarwani., D. (2012). Faktor Risiko Multidrug Resistant Tuberculosis (TB-MDR). Jurnal Kesehatan Masyarakat. 1, 60-66

Soepandi, P. (2015). Diagnosis dan Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya TB-MDR, Jakarta: Departemen Pulmonologi & Ilmu kedokteran Respirasi FKUI-RS Persahabatan.

Smeltzer, S. C. (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Jakarta: EGC.

Sukartini, (2015). Pengembangan Model Peningkatan Kepatuhan. Jakarta: Disertasi Universitas Indonesia.

Tirtana., Tanggap, B. Musrican (2011). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pengobatan pada Pasien Tuberkuloisis Paru dengan Resistensi Obat Tuberculosis di Wilayah Jawa Tengah. Semarang : Tesis FK Undip

World Health Organization. (2014). Multidrug-Resistant Tuberculosis (MDR TB).

www.who.int/tb/challenges/mdr/mdr_tb_factsheet.pdf

Published
2018-12-29
Abstract viewed = 2842 times