KEDISIPLINAN PENGGUNAAN APD, KEBIASAAN MEROKOK DAN PENGARUHNYA DENGAN GANGGUAN PERNAPASAN PADA POLANTAS
Abstract
Vulnerable respiratory tract disorders are experienced by the Traffic Police because of exposure to pollutant substances originating from the exhaust gases of motorized vehicles that pass and dust particles in the surrounding environment. In 2013, the ILO (International Labor Organization) estimated that 2.02 million died from various diseases related to work exposed to exposure to gas, steam and dust. This study aims to determine the discipline of the use of mask and its effect on respiratory tract disorders in the Traffic Police in the Satlantas city of Medan in 2018. The type of research used is quantitative with a cross sectional approach. The number of samples analyzed by 124 people and sampling using accidental sampling technique. Data analysis using chi-square test (α = <0.05). The results of the chi-square test (α = <0.05) indicate age (p-value = 0.001), work period (p-value = 0.022), smoking habits (p-value = 0.005), discipline of the use of PPE (p-value = 0.001) has a significant relationship with respiratory problems in the traffic police. About 79.3% of the traffic police who were not disciplined using mask were known to experience respiratory complaints. From the results of the analysis it was also obtained that OR = 0.216 means that the Traffic Police that are not disciplined using mask have a chance of 0.216 times to experience respiratory problems. Efforts are needed to improve the discipline of traffic police in the use of mask when working in the field with the method of reward and punishment.
ABSTRAK
Gangguan saluran pernapasan rentan dialami oleh Polantas (Polisi Lalu Lintas) karena paparan zat-zat polutan yang berasal dari gas buangan kendaraan bermotor yang lewat dan partikel-partikel debu yang ada di lingkungan sekitar. ILO (Internasional Labour Organization) pada tahun 2013 memperkirakan 2,02 juta meninggal dari berbagai penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan yang terkena paparan gas, uap dan debu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kedisplinan penggunaan APD dan pengaruhnya dengan gangguan saluran pernapasan pada Polantas di Satlantas kota Medan tahun 2018. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel yang dianalisis 124 orang dan pengambilan sampel menggunakan tehnik accidental sampling. Analisis data menggunakan uji chi-square (α = < 0,05). Hasil uji chi-square (α = < 0,05) menunjukkan umur (p-value=0,001), masa kerja (p-value=0,022), kebiasaan merokok (p-value=0,005), kedisiplinan penggunaan APD (p-value=0,001) memiliki hubungan yang signifikans dengan gangguan saluran pernapasan pada Polantas. Sekitar 79,3% Polantas yang tidak disiplin menggunakan APD diketahui mengalami keluhan pernapasan. Dari hasil analisis diperoleh pula OR=0,216 artinya Polantas yang tidak disiplin menggunakan APD mempunyai peluang 0,216 kali untuk mengalami gangguan pernapasan. Dibutuhkan upaya peningkatan disiplin Polantas dalam pengunaan APD pada saat bekerja dilapangan dengan metode reward dan punishment.
Downloads
References
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2013). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen RI.
Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan. (2017). Hasil Uji Laboratorium Pemeriksaan Pemantauan Udara Ambien di Kota Medan.
Fujianti, P., Hasyim, H., & Sunarsih, E. (2015). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Timbulnya Keluhan Gangguan Pernapasan pada Pekerja Mebel Jati Berkah Kota Jambi Tahun 2012 Factors Affecting Respiratory Symptoms Occurence In Jati Berkah Furniture Workers In Jambi City 2012. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. Ilmu Kesehatan Masyarakat, 6 (November), 186–194.
Hastono Sutanto P. (2006). Analisis Data. Depok: FKM,UI.
Iriyana, I. (2014). Pengaruh Paparan Polusi Udara dan Kebiasaan Merokok terhadap Fungsi Paru pada Sopir Bus di Terminal Tirtonadi Surakarta. Naskah Publikasi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Khaerani, F. N. (2009). Hubungan Antara Karakteristik Individu dan Pengguna APD dengan Keluhan Gangguan Saluran Pernafasan pada Polantas. FKM Universitas Airlangga.
Luthfi, A., Yunus, F., & Prihartono, J. (2014). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Faal Paru Polisi Lalu Lintas di Wilayah Jakarta Timur Jakarta. Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 34(2), 87–94.
Nurbiantara, S. (2010). Pengaruh Polusi Udara Terhadap Fungsi Paru Pada Polisi Lalu Lintas di Surakarata [skripsi]. Skripsi. Universitas Sebelas Maret.
Putra, A., & Sulistyorini, L. (2016). Kadar SO 2 dan Kejadian ISPA di Kota Surabaya Menurut Tingkat Pencemaran Yang Berasal dari Kendaraan Bermotor. Departemen Kesehatan Lingkungan FKM Universitas Airlangga, 1–4.
Romdhoni, M. F., & Riyanto, R. (2015). Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Terjadinya Penyakit ISPA Bagi Polisi di Wilayah Kerja Polres Banyumas, XII(2), 1–7.
Suma’mur. (2009). Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes). Jakarta: CV Sagung Seto.
Wardhana,W.A. (2004). Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta: Andi.
Copyright (c) 2018 Jurnal Kesehatan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.