Strategi Meningkatkan Persentase Kunjungan pada Layanan Anak di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sijunjung
Abstract
This study discusses the librarian's strategy in increasing the percentage of visits to children's services at the Library and Archives Office of Sijunjung Regency. The purpose of this research is to find out how the strategies librarians use in increasing visits to children's services and what are the obstacles faced by librarians in increasing visits to children's services at the Library and Archives Office of Sijunjung Regency. The research method used is descriptive with a qualitative approach. Data collection techniques used were observation, interviews and literature. The results of this study are the strategies employed by librarians in increasing the percentage of visits to first-child services, doing competitions, be it coloring competitions, story competitions, and painting competitions. Second, doing storytelling and tutoring activities. Third, attracting children with a mobile library. As for the obstacles faced by librarians, namely the lack of facilities or facilities and infrastructure in children's services, limited labor and librarians, as well as views from the community.
Penelitian ini membahas mengenai strategi pustakawan dalam meningkatkan persentase kunjungan terhadap layanan anak di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sijunjung. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana strategi yang dilakukan pustakawan dalam meningkatkan kunjungan di layanan anak dan apa saja kendala yang dihadapi oleh pustakawan dalam meningkatkan kunjungan di layanan anak di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sijunjung. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakana berupa observasi, wawancara dan kepustakaan. Hasil dari penelitian ini yaitu strategi yang dilakukan oleh pustakawan dalam meningkatkan persentase kunjungan di layanan anak pertama, melakukan lomba baik itu lomba mewarnai, lomba bercerita, dan lomba melukis. Kedua, melakukan kegiatan storytelling dan bimbingan belajar. Ketiga, menarik pemustaka anak dengan perpustakaan keliling. Adapun hambatan yang dihadapi oleh pustakawan yaitu kurangnya fasilitas atau sarana dan prasarana di layanan anak, keterbatasan tenaga kerja dan pustakawan, serta padangan dari masyarakat.
Downloads
References
Cahyaningtyas, R., & Iriyani, S. (2015). Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Pada Smp Negeri 3 Tulakan, Kecamatan Tulakan Kabupaten Pacitan . Indonesian Journal on Networking and Security, 15-20.
Lestari, S., & Nelisa, M. (2015). Peran Pustakawan Dalam Memotivasi Anak Usia Dini Memanfaatkan Layanan Anak Di Badan Perpustakaan Dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat. Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan, 24-34.
Moleong, L. J. (2001). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Rizki, M. (2019). Strategi Kegiatan Mendongeng Pada Layanan Anak Di Dinas Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Sumatera Utara. Skripsi, 128.
Sjahrijal-Pamuntjak. (2000). Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan. Jakarta: Djambatan.
Sulistyo-Basuki. (1993). Penghantar Ilmu perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Wahyuni, M. (2015). Peran Pustakawan Sebagai Penyedia Informasi. Jurnal Iqra’ Volume 09 No.02, 44-45.
By submitting your manuscript to our journal, you are following Copyright and License