Penentuan Awal Waktu Sholat Di Jalur Pendakian Kawah Ijen Banyuwangi
Abstract
Menunaikan salat adalah kewajiban bagi setiap muslim, tanpa memandang kondisi kesehatan atau situasi tempat, termasuk saat berada dalam pendakian. Bagi pendaki yang sehat, melaksanakan sholat tetap diperlukan, meskipun terkadang adzan tidak terdengar karena posisi di dalam hutan atau cahaya matahari yang terhalang oleh pepohonan. Oleh karena itu, perhitungan penentuan awal waktu salat menjadi penting untuk memastikan pelaksanaan ibadah secara tepat waktu. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan perhitungan trigonometri dalam menentukan awal waktu salat dan untuk mengetahui hasil awal waktu salat di jalur pendakian Gunung Ijen. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dimana data yang diambil terletak di jalur pendakian gunung ijen. Metode ini dapat digunakan dalam perhitungan penentuan awal waktu salat yang mana data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah lintang dan bujur tempat, deklinasi matahari dan equation of time. Penelitian ini diawali dengan studi literatur hisab trigonometri, memperhatikan bujur,lintang dan tinggi tempat, penentuan sudut deklinasi, equastion of Time, menentukan tinggi matahari, merubah waktu istiwa’ menjadi waktu daerah, perhitungan awal salat dan hasil perhitungan ditambah dengan ikhtiyat. Hasil penelitian diperoleh bahwa hisab trigonometri sangat penting bagi para pendaki untuk menentukan awal waktu salat di Kawah Ijen. Selain daripada itu, ketinggian tempat juga dapat memengaruhi waktu salat, misalnya dataran tinggi akan mengalami waktu salat subuh yang lebih cepat dibandingkan dengan dataran yang lebih rendah.
References
[2] Z. Fatim, “Kriteria Tinggi Matahari Dalam Penentuan Awal Waktu Salat Subuh Wahdah Islamiyah Perspektif Fikih dan Astronomi,” UNIVERSITAS ISLAM NEGRI WALISONGO, 2020.
[3] M. K. M Vicky Fahamsyah, Iffa miftahurohmah, Retno Septiantika, Ika Novi Putri Juwita, “Konsep Matematika Dalam Penentuan Waktu Shalat Fardhu,” 2023.
[4] M. F. Ardliansyah, “Implementasi Titik Koordinat Tengah Kabupaten Atau Kota Dalam Perhitungan Jadwal Waktu Salat,” Al-Ahkam, vol. 27, no. 2, p. 213, 2017, doi: 10.21580/ahkam.2017.27.2.1981.
[5] F. A. Rahman, A. Kristiyanto, and S. Sugiyanto, “Motif, Motivasi, Dan Manfaat Aktivitaspendakian Gunung Sebagai Olahraga Rekreasi Masyarakat,” Multilater. J. Pendidik. Jasm. dan Olahraga, vol. 16, no. 2, 2017, doi: 10.20527/multilateral.v16i2.4251.
[6] I. Fauzi, “Strategi Peningkatan Kemampuan SDM Pelaku Wisata Alam dan Eksistensi Pendidikan Agama Islam,” J. Islam. Educ. Res., vol. 2, no. 1, pp. 113–125, 2021, doi: 10.35719/jier.v2i1.301.
[7] S. Wahdah and N. Aulia, “Penerapan trigonometri bola dalam penentuan awal waktu salat di jalur pendakian gunung prau,” 2023.
[8] S. Khalija and R. Syarif, “Perbandingan Penentuan Awal Waktu Shalat Dengan Metode Hisab Trigonometri dan Program Accurate Times Muhammad Odeh,” HISABUNA J. Ilmu Falak, vol. 2, no. 3, pp. 82–97, 2021, doi: 10.24252/hisabuna.v2i3.22144.
[9] N. F. Z. & F. I. Anwari, “Studi Analisis Al Murobba’ Dalam Penentuan Awal Waktu Shalat Asar,” vol. 4, pp. 1–17, 2023.
[10] D. Dr. H. Rohadi Abdul Fatah, M.Ag, “Almanak Hisab Rukyat,” Direoktorat Jenderal Bimbing. Masy. Islam Kementrian Agama Republik Indones., vol. 5, no. 3, pp. 248–253, 2010.
[11] E. H. Hidayat, “Sejarah Perkembangan Hisab Dan Rukyat,” Elfalaky, vol. 3, no. 1, pp. 56–70, 2019, doi: 10.24252/ifk.v3i1.9777.
[12] M. Marwadi, “Interkoneksi Fikih Hisab Rukyat dan Ilmu Geodesi,” Al-Manahij J. Kaji. Huk. Islam, vol. 12, no. 2, pp. 217–232, 2018, doi: 10.24090/mnh.v12i2.1768.
[13] K. Agama, “Ephemeris Hisab Rukyat 2024,” 2024.
[14] A. A. Kurniawan, “Pengaruh Ketinggian Tempat Daalam Penentuan Awal Waktu salat (Jadwal Waktu Salat Versi Kementrian Agama Kabupaten Barru),” UIN Aluddin Makassar, 2022.
[15] Muslifah Siti, “Telaah Kritis Syafaqul Ahmar Dan Syafaqul Abyadh Terhadap Akhir Maghrib Dan Awal Isya’,” Elfalaky, vol. 1, no. No 1, pp. 25–45, 2017.
Copyright (c) 2024 Jurnal MSA ( Matematika dan Statistika serta Aplikasinya)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.