Optimasi pembentukan biofilm Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa melalui penambahan glukosa dan NaCl

  • Masrukhin Masrukhin Research Center For Biology, National Research and Innovation Agency
    (ID)
  • Ruby Setiawan Research Center For Biology, National Research and Innovation Agency
    (ID)
  • Mia Kusmiati Research Center For Biology, National Research and Innovation Agency
    (ID)
  • Sugiyono Saputra Research Center For Biology, National Research and Innovation Agency
    (ID)

Abstrak

Biofilm merupakan bentuk agregasi sel mikroorganisme yang terbentuk dan terorganisir guna membuat lingkungan mikro dari mikroorganisme tersebut. Biofilm pada umumnya juga digunakan sebagai mekanisme bertahan pada suatu kondisi lingkungan, sehingga pada biofilm tersebut mikroorganisme dapat memerangkap nutrisi memanfaatkannya. Selain itu biofilm berkontribusi pada peningkatan resistensi terhadap antimikroba. Pada penelitian ini dilakukan pengujian pembentukan biofilm secara in-vitro dengan suplementasi glukosa dan NaCl sehingga dapat diketahui kondisi optimum dalam pembentukan biofilm tersebut. Tujuan dari penelitian ini yakni untuk mengetahui kondisi optimum pembentukan biofilm pada bakteri S. aureus InaCC B4 dan P. aeruginosa InaCC B3, sehingga kedepannya dapat digunakan sebagai kondisi acuan dalam pengujian karakteristik biofilm maupun senyawa anti-biofilm. Uji pembentukan biofilm dilakukan pada 96-well microtiter plate, dengan menggunakan media trypticase soy agar (TSB) yang disuplementasi glukosa dan NaCl dengan rentang konsentrasi 0-2% untuk glukosa dan 0-4% untuk NaCl. Pengujian dilakukan dengan tiga ulangan dalam satu plate. Hasil pengujian diukur absorbansinya pada panjang gelombang 595 nm menggunakan multimode microplate reader. Hasil pengujian menunjukkan penambahan 1% glukosa memberikan hasil terbaik untuk pembentukan biofilm S. aureus InaCC B4. Adapun pada P. aeruginosa InaCC B3, suplementasi glukosa 0,125, 0,5 dan 1 % tidak memberikan pengaruh nyata pada pembentukan biofilm, jika dibandingkan dengan kontrol (suplementasi 0%). Selain itu, secara umum suplementasi NaCl tidak memberikan pengaruh nyata pada pembentukan biofilm S. aureus, sedangkan ada P. aeruginosa suplementasi NaCl dengan konsentrasi 0,125, 0,25 dan 1 % dapat meningkatkan pembentukan biofilm, sehingga perlu dilakukan konfirmasi lebih lanjut.

##submission.authorBiographies##

##submission.authorWithAffiliation##
Microbiology Division
##submission.authorWithAffiliation##
Microbiology Division
##submission.authorWithAffiliation##
Microbiology Division
##submission.authorWithAffiliation##
Microbiology Division
Diterbitkan
2021-11-23
Abstrak viewed = 692 times