INTEGRASI ISLAM DALAM SISTEM PEMERINTAHAN DI KEDATUAN LUWU PADA ABAD XVII

  • Syamzan Syukur uin
    (ID)

Abstract

Temuan tulisan ini menunjukkan bahwa, penerimaan Islam sebagai agama resmi kerajaan di kedatuan Luwu telah memengaruhi seluruh aspek kehidupan masyarakat, termasuk sistem pemerintahan. Integrasi Islam  pada sistem pemerintahan Kedatuan Luwu, dapat dilihat pada: pertama, Pembentukan  Parewa Sara’ (institusi sara’) sebagai salah satu institusi pemerintahan khusus bidang keagamaan yang diketuai oleh seorang  Kadhi (hakim agama); tugas seoran Kadhi selain mengembangkan kehidupan beragama dalam masyarakat sekaligus sebagai penasehat datu atau raja; sehingga segala kebbijakan yang diambil oleh raja dan erajaan tidak bertentangan dengan Islam. Kedua, dimasukkannya unsur Sara’ (Syariat Islam) ke dalam Panggedekeng (sistem kebudayaan masyarakat), yang sebelumnya terdiri atas lima yaitu   Ade’ (adat), Bicara, Rapang dan Wari, dan menjadi enam dengan ditambahkannya Sara’ (Syari’at Islam).

References

Andi Karim Daeng Marala, Demokrasi Sesudah Sawerigading, (Makassar: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1951.

Anonim, Lontara Attoriolong ri Luwu. Kepunyaan Andi Batari Toja, Luwu (Tarikh: abad XVII), h. 24. Kopi Lontara ini tersimpan di Arsip Nasional RI Wilayah Propinsi Sulawesi Selatan, Rol 17, 11, h. 24.

Anonim, Lontara Sukku’na Wajo. Kepunyaan Datuk Sangaji, Sengkang, Wajo, (t.th). Kopi lontara ini juga disimpan oleh Ahmad Rahman, Makassar (1996), h. 177.

Budianto Hakim dan Irfan Mahmud “ Investigasi Archeologi atas Legenda Luwu di Pesisir Teluk Bone”, dalam Iwan Sumantri (ed), Kedatuan Luwu, Persfektif Sejarah dan Antropologi, edisi Ke-2 Makassar: Jendela Dunia, 2006.

G.J Reiner, History its Purpose and Method, diterjemahkan oleh Muin Umar, Metode dan Manfaat Ilmu Sejarah, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1997.

H.J. Friedericy, “De Standen Big Boegineezen en Makassaren,” dalam BKI, 90 (1933), h. 451.

Ham Mappasada, Kerajaan Luwu: Meurut Catatan Van Braam Morris, Ujung Pandang: Departemen Pendidikan dan kebudayaan Direktorat jenderal Kebudayaan Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional , 1992/1993

Koentjaraningrat, Pengantar Antropolagi I, Jakarta: Universitas ndonesia, 1987.

Mattulada, “Kebudayaan Bugis-Makassar,” dalam Koentjaraningrat (ed.), Manusia dan Kebudayaan di Indonesia, Jakarta: Djambatan, 1979.

Sanusi Daeng Mattata, Kerajaan Luwu dalam Revolus Makassar: Bhakti baru, 1967.

Sartono Kartodirjo, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Ilmu Sejarah, (Jakarta : Gramedia, 1992.

Syamzan Syukur, Mengurai Jejak Islamisasi Awal di Kedatuan Luwu, Makassar: eSA Publishing, 2014.

Uka Tjanrasasmita, “Metodologi Studi Islam di Indonesia”, Jurnal Al-Turas N0. 9, 1990, Fakultas Adab IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Published
2016-12-16
How to Cite
Syukur, S. (2016). INTEGRASI ISLAM DALAM SISTEM PEMERINTAHAN DI KEDATUAN LUWU PADA ABAD XVII. Rihlah: Jurnal Sejarah Dan Kebudayaan, 4(2), 99-107. https://doi.org/10.24252/rihlah.v4i2.2835
Section
Volume 4 Nomor 2, Desember 2016
Abstract viewed = 824 times