Perspektif Baru dalam Proses Penyebaran Islam di Kerajaan Bone Sulawesi Selatan Indonesia pada Abad ke 17

  • Rahmawati Rahmawati Dosen di FAH UIN Alauddin Makassar
    (ID)

Abstrak

The purpose of this research is to observe the new perspective in spreading Islam in Bone Kingdom on 17th century. There are a lot of discourses in historian’s arguments about when Islam firstly appeared in Nusantara, especially in South Celebes. Based on a fact, Islam was brought by clerics from Minangkabau i.e. Datu ri Bandang, Datu Patimang dan Datu Itiro. In spite of the fact was talking about islamization process in South Celebes which was brought by clerics, we will found that Bone Kingdom had a different condition. Bone in fact, had accepted Islam after joined in a war, named Musu Asselleng (The war of Islamization). The result of that war, Bone had accepted Islam after defeated by Gowa Kingdom in 1611.

Referensi

Abdullah, Hamid, 1985. Manusia Bugis Makassar. Cet. I; Jakarta: Inti Idayu Press.

Abdullah, Taufik, 1985. Agama dan Perubahan Sosial. Jakarta: Rajawali.

Abdurrahim dan Ridwan Borahima, 1974. Sejarah Kerajaan Tallo (Suatu Transkripsi Lontara). Ujung Pandang: Pemda Tkt. I Sulsel bekerjasama dengan P3NBS Sulsel.

Ali, Andi Muhammad, 1984. Rupa’na Bone Perang Bone 1905. Watampone: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Sulawesi Selatan.

_______, 1969. Bone Selajang Pandang. Watampone: Dikbud Kab. Bone.

Ali, Mukti, 1970. “Faktor-faktor Penyiaran Islam”, dalam Islam, Alim Ulama dan Pembangunan. Jakarta: Pusat Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia.

Ahmad, A. Kadir, 2003, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kualitatif. Makassar: Indobis.

Arnold, T.W. 1968, The Preaching of Islam. Lahore: Ashraf.

Atjeh, Aboebakar, 1985. Sekitar Masuknya Islam ke Indonesia. Cet. IV; Solo: Ramadhani.

Azra, Azyumardi, 1415 H/1995, Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVIII. Bandung: Mizan.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1981/1982.

Upacara Tradisional Daerah Sulawesi Selatan. Ujung Pandang: Proyek Inventarisasi dan Dokementasi Kebudayaan Daerah Sulawesi Selatan.

________, 1981/1982. Laporan Pengumpulan Data Peninggalan Sejarah di kabupaten Bone, Suaka Penionggalan Sejarah dan Kepurbakalaan Sulawesi Selatan 1981/1982.

Enre, Fakhruddin Ambo, 1983. “Ritumpanna Walenrenge: Telaah Filologis Sebuah Episode Sastra Bugis Klasik Galigo” Disertasi. Jakarta: Universitas Indonesia.

Farid, Andi Zainal Abidin, 1970. Lontara Sebagai Sumber Sedjarah Terpendam (Masa 1500-1800). Makassar: Lembaga Penelitian Hukum Fak. UNHAS.

Farid, Ali Abidin, 1976. Wajo Pada Abad XIV-XVI: Suatu Penggalian Terpendam Sulawesi Selatan dari Lontara”, Disertasi. Jakarta: Universitas Indonesia.

Gottschalk, Louis, 1985. Mengerti Sejarah diterjemahkan oleh Nugroho Notosusanto. Jakarta: UI-Press.

Graaf, H.J. De, 1989. “Islam di Asia Tenggara Sampai Abad ke-18”, dalam Azyumardi Azra (Penyunting dan Penerjemah), Perfektif Islam di Asia Tenggara. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Hadimuljono, Abd. Muttalib, 1979. Sejarah Kuno Sulawesi Selatan. Ujung Pandang: Kanwil SPSP Prop. Sul-Sel.

Hamid, Abu, 1982. “Selayang Pandang Uraian tentang Islam dan Kebudayaan Orang Bugis-Maksssar, dalam Andi Rasdiyanah Amir (ed.), Bugis-Makassar dalam Peta Islamisasi Indonesia (Selayang Pandang tentang Beberapa Aspek). Ujung Pandang: IAIN Alauddin.

Hamid, Andi Mansur, 1988/1989. “Musu’ Selleng ri Tana Ugi dan Awal Keberadaan Agama Islam di Tanah Wajo”, dalam Bingkisan Bunga Rampai Budaya No. 1. Ujung Pandang: YKSS/Yayasan Kebudayaan Sulawesi Selatan.

Kamaruddin, dkk. 1985/1986. Pengkajian Trasliterasi dan Terjemahan Lontarak Bilang Raja Gowa dan Tallok. Ujung Pandang: Depdikbud Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Sulawesi Selatan La Galigo.

Maknun, Tadjuddin, 2010. “Lontarak: Arti, Asal Usul dan Nilai Budaya yang dikandungnya”. Dalam Kennedi Nurham (ed.) Industri Budaya dan Budaya Industri. Jakarta: Kemenbudpar RI.

Mappanganra, Suriadi dan Irwan Abbas, 2003. Sejarah di Sulawesi Selatan. Cet. I; Makassar: Bidang Agama Biro KAAP Sekretariat Popinsi Sulawesi Selatan bekerja sama Lamacca Press.

Mattulada, 1975, Islam di Sulawesi Selatan. Ujung Pandang: Universitas Hasanuddin.

________, 1974. Bugis Makassar, Manusia dan Kebudayaan. Jakarta: Fakulktas Sastra Universitas Indonesia.

________, 1982. Menyusuri Jejak Kehadiran Makassar dalam Sejarah. Cet. I; Ujung Pandang: Bakti Baru Berita Utama.

________, 1983. “Islam di Sulawesi Selatan”, dalam Taufik Abdullah (ed.), Agama dan Perubahan Sosial. Jakarta: Rajawali Press.

________, “Minangkabau dalam Kebudayaan Bugis Makassar di Sulawesi Selatan”, dalam A.A.Navis (ed), Dialektika Minagkabau dalam Kemelut Sosial dan Politik (Padang: Genta Singgalang Press, 1983.

________, 1985, Latoa: Suatu Lukisan Analisis terhadap Antropologi Politik Orang Bugis. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

________, Latoa: Satu Lukisan Analitis terhadap Antropologi Politik Orang Bugis. Ujung Pandang : Hasanuddin University Press, 1995.

Nur, Azhar, et.al., 2000. Lontara Manurungnge ri Tompo Tika. Ujung Pandang: Pusat Penelitian IAIN Alauddin Makssar.

Noorduyn, J., 1995. “Sejarah Agama Islam di Sulawesi Selatan,” dalam W.B. Sidjabat (ed), Panggilam Kita di Indonesia Dewasa Ini. Jakarta: Badan Penerbit Kristen.

Nur, Azhar, 2009, Trialianci Tellumpoccoe: Tri Aliansi Kerajaan Bone – Soppeng – Wajo. Cet. I; Yogyakarta: Kota Kembang Yogyakarta.

Notosusanto, Nugroho, 1978, Masalah Penelitian Sejarah Kontemporer: Suatu Pengalaman. Jakarta: Yayasan Idayu.

Oeman, A. Moerad, 1982. “Masuknya Islam di Indonesia Bahagian Timur dan Hubungannya dengan Aceh Darussalam” dalam Andi Rasdiyanah Amir (ed.), Bugis-Makassar dalam Peta Islamisasi Indonesia (Selayang Pandang tentang Beberapa Aspek). Ujung Pandang: Alauddin.

Palallo, Abd. Rahman Daeng, 1966. “Memperkenalkan Kampung Melayu dan Penduduknya”, dalam 60 Tahun Kota Makssar. Makassar: Percetakan Sejahtera.

Patunru, Abdurrazak Daeng, 1967, Sejarah Gowa. Yayasan Kebudayan Sulawesi Selatan,Makassar.

Patunru, Abdurrazak Daeng, et. al., 1993. Sejarah Bone. Ujung Pandang: Yayasan Kebudayaan Sulawesi Selatan.

Pelras, Christian, 2006, “The Peoples of South-East Asia and the Pacific”, diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Abdul Rahman Abu et. all., dengan judul Manusia Bugis. Cet. I; Jakarta: Nalar bekerja sama dengan Forum Jakarta-Paris.

Rahman, et. all ., Peristiwa Tahun-tahun Bersejarah Daerah Sulawesi Selatan dari Abad ke XIV s/d XIX, Edisi I. Ujungpandang: Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Sulawesi Selatan, 1985.

Rahman, Ahmad dan Muhammad Salim, Pelestarian dan Perkembangan Aksara Lontarak di Sulawesi Selatan. Ujung Pandang: t.p., 1996.

Rasdiyanah, Andi, “Integrasi Sistem Pangngaderreng (Adat) dengan Sistem Syari’at sebagai Pandangan Hidup Orang Bugis dalam Lontarak Latoa”, Disertasi. Yogyakarta: PPs IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 1995.

Rahim, Rahman, Nilai-nilai Utama Kebudayaan Bugis. Makassar: Lembaga Penerbitan UNHAS, 1985.

Rasdiyanah, Andi, 1982. Bugis-Makassar dalam Peta Islamisasi Indonesia (Selayang Pandang tentang Beberapa Aspek). Ujungpandang: IAIN Alauddin.

Diterbitkan
2015-10-21
Bagian
Artikel
Abstrak viewed = 1203 times