KEBIJAKAN IMIGRASI ZAMAN HINDIA BELANDA (1913-1942)

  • Chaerul Mundzir Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
    (ID)
  • Muhammad Arif Universitas Islam Negeri Alauddin
  • Aksa Aksa Universitas Islam Negeri Alauddin

Abstrak

Abstract

This paper describes the immigration that took place in the Dutch East Indies under the Dutch colonial rule. The immigration policy had applied in the Dutch East Indies which was called Open deur politiek or open door politics. Open Door Politics namely the policy that opened the Dutch East Indies as wide as possible for foreigners to enter permanently and become resident of the Netherlands Indies. The history of immigration in Indonesia began in 1913, since the Dutch East Indies government began implementing a colonial immigration law system. At that time there was a colonial government body called Immigratie Dienst which was in charge of handling immigration issues for the entire Dutch East Indies region.

Keywords: Immigration; Open deur politiek; Dutch-Indies

Abstrak

Tulisan ini menjelaskan tentang imigrasi yang berlangsung di Hindia Belanda dibawah jajahan pemerintahan Belanda. Politik kebijakan keimigrasian yang diterapkan di Hindia-Belanda disebut opendeurpolitiek atau politik pintu terbuka yaitu kebijakan yang membuka wilayah Hindia-Belanda untuk seluas-luasnya bagi orang asing dapat masuk menetap dan menjadi penduduk Hindia-Belanda. Sejarah keimigrasian di Indonesia dimulai sejak tahun 1913, sejak pemerintah Hinda-Belanda mulai menjalankan ssstem hukum keimigrasian yang bersifat kolonial. Pada saat itu terdapat badan pemerintahan kolonial bernama Immigratie Dienst yang bertugas menangani masalah keimigrasian untuk seluruh kawasan Hindia-Belanda.

Referensi

Aris Kurniawan. “Masa Pendudukan Jepang Di Indonesia Masa Pendudukan Jepang Di Indonesia (1942-1945).” gurupendidikan.co.id, 2018.

Pemerintah Kota Ambon. “Benteng Victoria.” Accessed December 10, 2020. http://ambon.go.id/benteng-victoria/#.

Dektisa, Andrian. “Parody Idioms in the Visual Characteristics of KNIL Andjing NICA Reenactors.” International Journal of Creative and Arts Studies, 2017. https://doi.org/10.24821/ijcas.v2i1.1436.

Harkantiningsih, Naniek. “Pengaruh Kolonial Belanda.” Kalpataru, Majalah Arkeologi, 2014.

Hidayatullah, Muhammad Syarif. “Teori-Teori Masuknya Islam Ke Wilayah Timur Indonesia.” Jurnal Sivitas Akademika UI, 2014.

Iqbal, Uqbah, Nordin Hussin, and Ahmad Ali Seman. “Sejarah Perkembangan Ekonomi Semenanjung Tanah Melayu Dan Sifat Ekonomi Masyarakat Melayu Era Pra-Kolonial.” Jurnal Antarabangsa Alam Dan Tamadun Melayu, 2015. https://doi.org/10.17576/iman-2015-0302-09.

Jajat Burhanuddin. Islam Dalam Arus Sejarah Indonesia. I. Jakarta: Kencana Prenada Media, 2017.

Jurnal, Redaksi. “Sejarah Imigrasi Pada Zaman Penjajahan Dan Era Revolusi KemerdekaanJurnal Kumham.” Jurnal Kumham. Accessed December 10, 2020.

Maskur, Muhammad. “Catur Warna Dalam Perspektif Penganut Agama Hindu Di Banjarmasin,” 2014.

MC Ricklefs. Sejarah Indonesia Modern, 1200-2004. III. Jakarta: PT Serambi Ilmu, 2007.

Mujiarti, Sri. “Pengaruh Petisi Soetardjo 15 Juli 1936 Terhadap Pergerakan Nasional Indonesia.” Accessed December 10, 2020.

Nico van Nimwegen; Gijs Beets. “Population Issues in the Netherlands.” Review of Population and Social Policy, 2000.

Oostindie, Gert, and Bert Paasman. “Dutch Attitudes Towards Colonial Empires, Indigenous Cultures, and Slaves.” Eighteenth-Century Studies 31, no. 3 (1998): 349–55. https://doi.org/10.1353/ecs.1998.0021.

Purwanto, Roy M, Dan Atmathurida, and Gianto. “Hukum Islam Dan Hukum Adat Masa Kolonial: Sejarah Pergolakan Antara Hukum Islam Dan Hukum Adat Masa Kolonial Belanda.” An-Nur : Jurnal Studi Islam, 2005.

Rinardi, Haryono. “Proklamasi 17 Agustus 1945: Revolusi Politik Bangsa Indonesia.” Jurnal Sejarah Citra Lekha, 2017. https://doi.org/10.14710/jscl.v2i2.16170.

Robert Cribb; Audrey Kahin. Kamus Sejarah Indonesia. I. Jakarta: Komunitas Bambu, 2012.

Setiawan, Johan, and Wahyu Ida Permatasari. “Proses Masuk Dan Persebaran Peninggalan Kebudayaan Proto-Deutero Melayu Di Indonesia.” Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah Dan Pendidikan, 2019. https://doi.org/10.29408/fhs.v3i1.667.

Setiawan, Nugraha. “Satu Abad Transmigrasi Di Indonesia: Perjalanan Sejarah Pelaksanaan, 1905-2005 Nugraha Setiawan *.” HISTORIA : Jurnal Ilmu Sejarah, 2006.

Siringoringo, Reny Angel. “Perdagangan Rempah - Rempah Pada Masa Kolonial Belanda Di Nusantara ( 1602-1789),” September 27, 2017.

Sulistyo, Bambang. “Konflik, Kontrak Sosial, Dan Pertumbuhan Kerajaan-Kerajaan Islam Di Sulawesi Selatan.” SOSIOHUMANIKA 7, no. 1 (2014). https://doi.org/10.2121/SOSIOHUMANIKA.V7I1.495.

Syafaah, Aah. “Kelas Sosial Dalam Sistem Landeliijk Stelsel Masa Raffles (1811-1816).” Jurnal Tamaddun : Jurnal Sejarah Dan Kebudayaan Islam 6, no. 1 (June 5, 2018). https://doi.org/10.24235/tamaddun.v6i1.3252.

Syahrin, Muhammad Alvi. “Menakar Kedaulatan Negara Dalam Perspektif Keimigrasian.” Jurnal Penelitian Hukum De Jure 18, no. 1 (March 28, 2018): 43. https://doi.org/10.30641/dejure.2018.v18.43-57.

Thukiman, Kassim. “Hubungan Etnik Pada Zaman Kolonial.” Hubungan Etnik Di Malaysia: Perspektif Teori Dan Praktik, 2009, 71–88.

Westra, H., and H. Westra. “Herkomst En Ontwikkeling van Het Nederlandsch-Indisch Staatsrecht.” In De Nederlandsch-Indische Staatsregeling, 1934. https://doi.org/10.1007/978-94-011-8972-9_1.

Diterbitkan
2021-01-10
Abstrak viewed = 2530 times