TRADISI MAPPAMULA (PANEN PERTAMA) PADA MASYARAKAT BUGIS TOLOTANG DI SIDENRENG RAPPANG (Kajian Antropologi Budaya)

  • Nasruddin Nasruddin UIN Alauddin Makassar
    (ID)

Abstrak

Rangkaian tradisi mappamula yaitu (1) mappalili, (2) maddoja bine, (3) mangeppi, (4) maddumpu, (5) mappammula, (6) mappadendang. (7) manre sipulung. Rangkaian tadisi ini adalah suatu proses dalam kegiatan panen bagi masyarakat Bugis Tolotang di Sidenreng Rappang. Kegiatan mappammula, tidak bisa diabaikan. Tradisi ini dilaksanakan karena sudah sudak dilaksanakan  turun temurun. Setiap langkah dalam proses mappamula memiliki arti dan makna tersendiri. Pelaksanaan tradisi mappamula erat kaitannya dengan pernyataan kesyukuran pada dewata seuwae, atau masyarakat menghendaki tidak ada kemarahan pada dewata, dengan cara melaksanakan tradisi untuk menyenangkannya agar manusia tidak mendapatkan kemurkaan darinya. 

Referensi

Djohan, Psikologi Musik, Yokayarta: Penerbit Buku Baik, 2005

Fadillah, Moh. Ali dan Iwan Sumantri (ed). Kedatuan Luwu: Perspektif Arkeologi, Sejarah dan Antropologi. Makassar: Lembaga Penerbitan Universitas Hasanuddin atas kerja sama dengan Institut Etnografi Indonesia, 2000.

Hamid, Abu Syeikh Yusuf Makassar: Seorang Ulama, Sufi dan Pejuang, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003.

Koentjaraningrat, Beberapa Pokok Antropologi Sosial, Jakarta: Dian Rakyat, 1997.

Mattulada, Kebudayaan Kemanusiaan Dan Lingkungan Hidup, Hasanuddin University Press, 1997

Peursen, C.A. van, Strategi Kebudayaan, Yogyakarta: Kanisisus, 1988.

Seashore, C.E., Psychology of Music, New York: Dover Publication Inc, 1988.

Swanson, R. B., Music in The Education of Children, California: Wadsworth Publishinh Company Inc, 1962

Sztompka, Piotr, Sosiologi Perubahan Sosial, Jakarta: Prenada Media Grup, 2007.

Diterbitkan
2017-06-03
Bagian
artikel
Abstrak viewed = 3585 times