DINAMIKA ISLAM DAN POLITIK KERAJAAN BONE SEBELUM DAN SETELAH MEMELUK ISLAM

  • Rahmawati Rahmawati
    (ID)
  • Andi Reni
    (ID)

Abstrak

Tulisan ini membahas tentang dinamika Islam dan politik kerajaan Bone Sulawesi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Islam ditinjau dari aspek politik kerajaan Bone sebelum dan setelah Islam berkembang. Jenis penelitian ini adalah field research dan menggunakan beberap a pendekatan, seperti historis, dan politik. Adapun pengumpulan data dalam tulisan ini diperoleh melalui buku-buku karya ilmiah. Dari tulisan ini terungkap bahwa secara historis keberadaan kerajaan Bugis pada masa sebelum dan setelah Islam berkembang dipengaruhi oleh sistem politik  penjajah Hindia-Belanda dan juga Jepang yang menjadikan Bone sebagai Koloninya. Dalam dinamika politik Islam yang dilakukan oleh penjajah setidaknya menghasilkan dua situasi .Yang pertama kedatangan penjajah awalnya untuk menguasi ekonomi kemudian berkembang menjadi usaha untuk menghimpun pasukan dengan mengangkat raja-raja sehingga dibentuklah Bondgenoot Schappelijke Landen dan Gouvernement Landen. Yang kedua, pada masa penjajahn Jepang muncul elit baru yakni yang dipengaruhi oleh kelompok Barat dan beriorentasi pada Islam dengan mendirikan berbagai sarana pendidikan berbasis Islam. Memasuki masa kebangkitan Islam pada kerajaan Bone berbagai macam protes terhadap penjajah mulai berdatangan dengan melibatkan tokoh agama seperti ulama dan juga kaum priyai yang membawa pendidikan pada erah baru yakni pendidikan tanpa batas tanpa melihat perbedaan golongan.

 

 

Referensi

Andaya, Leonard Y., Warisan Arung Palakka Sejarah Sulawesi Selatan Abad ke-17. Jakarta: 2006.

Departemen Pendidikan, Laporan Pengumpulan Data Peninggalan Sejarah di kabupaten Bone, Suaka Penionggalan Sejarah dan Kepurbakalaan Sulawesi Selatan ,1981/1982.

Gazalba, S. Pendidikan Islam dalam Masyarakat. Jakarta: Pustaka Antara, 1962.

Hafid, Y., Kerajaan Luwu Menurut Catatan D.F. Van Braam Morris,” dalam Iwan Sumantri (ed.), Kedatuan Luwu, Persfektif Archeologi, Sejarah dan Antropologi, Edisi Ke-2, Makassar: Jendela Dunia, 2006.

Khaldun, A. R. Ibn, Tarikh Ibn Khaldun, Beirut: Maktabah al-Lubnan, 1992.

Mappangara, S., Sejarah Islam di Sulawesi Selatan.Makassar: Lamacca Press, 2003.

Mattulada, Latoa: Satu Lukisan Analitis terhadap Antropologi Politik Orang Bugis. Ujung Pandang : Hasanuddin University Press, 1995.

Nur, Azhar. Trialianci Tellumpoccoe: Tri Aliansi Kerajaan Bone – Soppeng – Wajo. Cet. I; Yogyakarta: Kota Kembang Yogyakarta, 2009.

Nur, Azhar, et.al., Lontara Manurungnge ri Tompo Tika. Ujung Pandang: Pusat Penelitian IAIN Alauddin Makssar, 2000.

Patunru, A. D. (1967), Sejarah Gowa. Yayasan Kebudayan Sulawesi Selatan,Makassar.

Patunru, A. D. et. al., Sejarah Bone. Ujung Pandang: Yayasan Kebudayaan Sulawesi Selatan, 1993.

Rahim, Abd. & Ridwan B.. Sejarah Tallo (Sebuah Transkripsi Lontara), Kantor Cabang II Lembaga Sejarah dan Antropologi Ujung Pandang, 1975.

Rahim, R. Nilai-nilai Utama Kebudayaan Bugis. Makassar: Lembaga Penerbitan UNHAS, 1985.

Stutterheim, A Javanese Period in Sumatran History. Surakarta: De Bliksem, 1950.

Diterbitkan
2018-01-22
Bagian
Artikel
Abstrak viewed = 1876 times