Pengaruh Hidroterapi Terhadap Penurunan Keluhan Gangguan Muskuloskeletal Akibat Kerja pada Petani
Abstract
Aktivitas petani didominasi oleh penggunaan otot dan tulang yang berisiko menimbulkan gangguan pada sistem muskuloskeletal dan masalah kesehatan lainnya. Gangguan yang terjadi pada sistem muskuloskeletal akibat kerja disebut dengan Work Related Muskuloskeletal Disorders (WRMDs) atau injuri. Prevalensi gangguan muskuloskeletal akibat kerja yang cukup tinggi menjadi permasalahan krusial yang perlu mendapatkan perhatian khusus. Hal ini dikarenakan gangguan ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada pekerja, salah satunya pada petani. Metode penelitian ini menggunakan desain Quasy Experimental pre-post test nonequivalent control group design melalui teknik purposive sampling. Jumlah besar sampel sebanyak 24 orang pada kelompok intervensi dan 24 orang pada kelompok kontrol. Penelitian berlangsung pada tanggal 15 Mei – 02 Juni 2019 bertempat di Desa Mattirowalie Kabupaten Bulukumba. Untuk mengetahui keluhan gangguan muskuloskeletal, peneliti menggunakan instrument Nordic Body Map (NBM). Pemberian hidroterapi berupa rendam kaku dilakukan sebanyak 3 kali dalam sepekan selama satu pekan. Hasil uji Mann Whitney terhadap keluhan gangguan muskuloskeletal akibat kerja pada kelompok intervensi ialah p 0.000 < 0.05. Maka dari itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh hidroterapi terhadap penurunan keluhan gangguan muskuloskeletal akibat kerja.