GENDER DALAM KELUARGA BERENCANA (STUDI KASUS PARTISIPASI SUAMI DALAM MELAKUKAN KONTRASEPSI DI KELURAHAN MACANRE KECAMATAN LILIRILAU KABUPATEN SOPPENG)

  • Nadyah Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar
    (ID)
  • Ahmad Afiif Fakultas Tarbiah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar
    (ID)

Abstrak

Family planning (KB) is one of the government programs to reach a prosperous family by organizing or planning a pregnancy. KB is a means for families to plan the creation of an ideal family, a small, happy and prosperous family. Until now, family planning program in Indonesia has not paid attention to gender equality because in general the target of family planning services is dominated by women. Because of this condition, the purpose of this study is to describe the participation of husbands in the family planning program in this village of Macanre and know what affects the participation of husbands in the family planning program.

This type of study uses a descriptive method whereby data collection techniques are conducted with observations, documentation, and a deep interview to the community using sampling techniques with purposive sampling methods. The results were obtained indicating that in contraceptives the involvement of husbands in the village of Macanre very low. This condition is because it is based on the public belief that all responsibility in reproductive health is borne by women (wives), roles and reproductive functions related to the female body (wife) is the responsibility of women without human involvement (husband). People who are still closed and the taboo reproductive health problems are also a factor that causes the low role of husband to the reproductive health of the wife. Based on this, the need for guidance and education on reproductive health to the public is essential to increase knowledge and participation in family planning.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Azwar, Azrul. Kebijakan dan Strategi Nasional Kesehatan Reproduksi di Indonesia. Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat. Jakarta. 2005. 2.

Badan Pusat Statistik (BPS). 2013. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia Tahun 2012. Jakarta.

BAPPENAS. 2002. Analisis Gender dalam Pembangunan Keluarga Berencana Nasional Aplikasi Gender Analysis Pathway (GAP) dan Berbagi Pengalaman. Jakarta

Bertrand. Kerangka Pikir Konseptual Permintaan KB serta Dampak Pada Fertilitas. Dalam : BKKBN. Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan KB. BKKBN. Bandung. 2007.

BKKBN. 2012. Materi Pegangan Kader Tentang Bimbingan dan Pembinaan Keluarga Remaja. Jakarta

BKKBN. Fakta, Data dan Informasi Kesenjangan Gender di Indonesia. BKKBN.Jakarta. 2001.

BKKBN. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Rendahnya Partisipasi Pria dalam KB. http://www.bkkbn.go.id/gemapria/info-detail.php?infid=79 . 2007. 23.

BKKBN. Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan KB. BKKBN. Bandung.

BKKBN. Peningkatan Partisipasi Pria dalam Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi di Indonesia. http://www.bkkbn.go.id/diftor/download.php?. 2003.

Dwijayanti, Riski. Analisis Respon Masyarakat Desa terhadap Program KB dalam Rangka Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia di desa Cihideung Udik kabupaten Bogor. http://dikti.go.id/pkm/pkmi-award2006/pdf/pkmi06-016.pdf.

Endang. Buku Sumber Keluarga Berencana, Kesehatan Reproduksi, Gender, dan Pembangunan Kependudukan. BKKBN & UNFPA. Jakarta. 2002.

Hartanto. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta. 2003.

Heru. KB Distribusi Pemerintah. http://Pikas.bkkbn.go.id/new.detail.php?nid.

Manuaba. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, & Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. EGC. Jakarta. 1998. 21.

Safrudin et.al. 2009. Kebidanan Komunitas. Buku Kedokteran EGC: Jakarta

Silalahi, Karlinawati, dan Eko A. Meinarno. 2010. Keluarga Indonesia Aspek Dinamika Zaman. Jakarta

Siswosudarmo, HR. dkk. 2007. Teknologi Kontrasepsi. Yogyakarta; Gadjah Mada University Press.

Sugiyono. Statistik untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung. 2002. 6. Satria, Yurni. Isu Gender dalam Kesehatan Reproduksi. Pusat Pelatihan Gender dan Peningkatan Kualitas Perempuan BKKBN. Jakarta. 2005. 7. BKKBN. Gender dalam Program KB dan KR. http://gemapria.bkkbn.go.id/artikel02-2I.html.

Syaifudin. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta. 2003.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1992 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera. http://birohukumsiskum.sumutprov.go.id/myadmin/undang/10%20Tahun% 201992.pdf.

Wijayanti, Titik. Studi Kualitatif Alasan Akseptor Laki-Laki tidak Memilih MOP sebagai Kontrasepsi Pilihan di desa Timpik kecamatan Susukan kabupaten Semarang. Program Studi D IV Kebidanan Stikes Ngudi Waluyo. Ungaran. 2004.

Wiknjosastro, H. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta. 1999.Azis, Mustafa. 2009. Untaian Mutiara Keluarga : Bekal Keluarga dalam Menapaki Kehidupan. Yogyakarta; Mitra Pustaka

Diterbitkan
2020-07-10
Bagian
Artikel
Abstrak viewed = 1848 times